Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 6 Gairah Liar Mike Miland

Karena merasa agak canggung, Yuvrelina segera melepaskan pelukannya dari kedua bahu Mike. Wanita itu juga menghapus air matanya dari kedua pipinya. Mike sendiri segera mengalihkan perhatiannya ke arah lain. Pria itu kembali menyulut satu batang rokok pada bibir tipisnya. Ditatapnya sesekali Yuvrelina sang istri kontraknya. Wanita itu hanya duduk di tepi ranjang bersebelahan dengannya tanpa melakukan sesuatu apapun sama sekali.

“Ganti bajumu dan temani aku tidur.” Perintah Mike lantaran Yuvrelina tak kunjung mengambil inisiatif untuk memulai. Jika terus seperti itu Mike pikir mereka berdua akan begadang sepanjang malam.

“Ganti baju?” Yuvrelina menoleh sambil menggigit bibir bawahnya.

“Ya, istriku yang seksi tidak pernah berpenampilan seperti ini saat rebah di sisiku.” Serunya seraya menatap penampilan Yuvrelina dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Yuvrelina menelan ludahnya sendiri, dia pernah melihat lingerie dan baju tidur milik Barbie saat meletakkan kopernya. Dari semua baju tidur di dalam lemari milik Barbie tidak ada yang layak untuk dipakai. Baju yang dimaksud Mike tersebut sama persis seperti saringan air di dapur kediaman ibu mertuanya, dengan memakai baju seperti itu sama saja akan membuatnya terlihat polos tanpa sehelai benang. Ragu-ragu Yuvrelina segera berdiri dari tepi ranjang lalu berjalan menuju ke ruang ganti di mana Barbie menyimpan semua bajunya. Ada satu lemari khusus terisi dengan baju tidur, dari semua pilihan tidak ada yang dirasa cocok untuknya.

“Dari sekian banyak baju tidur kenapa semua terbuat dari bahan seperti ini?! Apa Barbie memesan gaun tidur selusin dari pabrik yang sama?” Keluhnya sambil merentangkan baju transparan tersebut tepat di depan wajahnya.

Yuvrelina berdiri di depan cermin besar, wanita itu sedang mematut diri di sana. Satu-persatu baju tidur dari lemari dia tempelkan pada tubuhnya. Wanita itu belum memutuskan akan memakai yang mana. Setahu dia, Barbie tidak suka memakai penutup dada saat sedang tidur.

“Aku pikir Mike tidak akan memintaku memakai baju murahan seperti ini. Apakah aku sudah salah menilai pria itu?! Lupakanlah! Aku harus memakainya!” Serunya sambil melepaskan bajunya yang kini melekat pada tubuhnya. Yuvrelina menelan ludahnya, dia menatap penutup pada dadanya yang kini masih melekat pada tubuhnya. “Haruskah aku melepaskan ini juga?” tanya wanita itu sambil menyentuh kain penutup pada dadanya lalu memejamkan kedua matanya rapat-rapat. Yuvrelina merasa kesal sekali, semua yang dilakukan Barbie sangat bertolak belakang dari kehidupan yang dia lalui di waktu sebelum masuk ke kediaman itu. Dan kini dia terpaksa harus memperlihatkan lekuk tubuhnya di depan Mike Miland!

Yuvrelina terpaksa melepaskannya, lalu mengambil gaun malam yang terlihat seperti saringan air di depan matanya itu. Yuvrelina memilih warna gelap.

“Semoga warna ini tidak membuat Mike tertarik untuk menyentuhku..” gumamnya seraya mengikat tali pada belakang tengkuknya, Yuvrelina agak kesulitan. Tiga detik berikutnya Mike masuk ke dalam ruangan ganti. Pria itu menatap sosok Yuvrelina yang kini sedang mengenakan gaun hitam transparan. Tatapan liar dari kedua mata pria itu dalam pantulan cermin di depannya membuat Yuvrelina segera menoleh ke belakang punggungnya.

“Mike?”

“Kenapa lama sekali? Padahal hanya berganti baju saja.”

Kedua tangan Mike terangkat, pria itu menyentuh kedua sisi pinggang rampingnya. Rokok yang menyala masih tinggal di antara bibir tipis Mike. Yuvrelina merasa tenang karena mustahil Mike akan melabuhkan bibirnya pada tubuhnya sekarang tanpa membuang rokok tersebut terlebih dahulu. Yuvrelina masih berusaha mengikat tali di belakang tengkuknya, Mike tiba-tiba menarik pinggang rampingnya merapat pada tubuh pria tersebut. Dugaan Yuvrelina salah! Mike dengan santai meludahkan rokoknya ke lantai lalu langsung menginjak rokok itu menggunakan sol sepatunya. Tangan Mike perlahan naik ke atas, pria itu menyentuh jemari Yuvrelina yang kini masih memegangi tali gaun di belakang tengkuk. Jemari Mike melepaskan genggaman tangan Yuvrelina dari tali tersebut.

Yuvrelina menelan ludahnya lantaran gaun tersebut kini meluncur jatuh di bawah kedua kakinya. Bibir Mike menyapa bahu serta punggungnya, perlahan Mike memutar tubuh Yuvrelina hingga berdiri berhadapan dengannya. Tatapan liar dari kedua mata Mike sudah jelas kalau pria itu ingin melakukan semua hal yang layaknya dilakukan oleh suami istri sungguhan. Yuvrelina terlalu naif, dia tidak berani menolak dan hanya mengikuti semua keinginan Mike Miland! Mike meremas kuat-kuat kedua bukit payudaranya lalu menciumi leher jenjangnya, bibir panas Mike meluncur turun dan melumat kedua putingnya. Sementara jemarinya sibuk dengan area sensitif di antara paha Yuvrelina. Erangan nikmat serta kepatuhan Yuvrelina membuat Mike ingin segera melakukan permainan yang sebenarnya. Mike memulainya, dia mengangkat tubuh telanjang Yuvrelina, sambil meremas bokong Yuvrelina dia menekan miliknya ke dalam. Posisi itu membuat Yuvrelina sangat puas.

"Ah, ah, ah, Mike, oouhhhh," rintih Yuvrelina seraya menelan ludahnya lantaran tekanan kejantanan Mike pada liang intimnya.

"Basah sekali, oohh, ohhh, ohh, aahh, liangmu sangat nikmat Yuvrelina, oohh," Mike menimpalinya dengan sangat puas.

Dari dalam ruangan ganti Mike mengambil apa yang dia inginkan, hampir satu jam lamanya keduanya tinggal di dalam ruangan tersebut. Berikutnya Mike membawa langkah Yuvrelina menuju ke atas ranjang untuk melanjutkannya di sana.

“Mike, kamu terlalu kuat!” Keluh Yuvrelina dengan napas tersengal. Wanita itu menggelepar di atas ranjang dengan tubuh penuh peluh. Liang intimnya tampak basah penuh cairan. Sebelumnya tubuh Yuvrelina mengejang beberapa kali lantaran terus mendapatkan kepuasan. Mike tidak memberikan jeda waktu bagi Yuvrelina sama sekali.

“Seharusnya kamu senang menikah denganku! Bukankah semua wanita selalu menyukai pria yang kuat sepertiku?”

“Oohhh, Mike, aahh, emh, kamu sangat kuat sekali. Sudah dua jam dan kamu belum menyelesaikannya? Sepertinya kamu, kamu, ooouhhh, kamu, menaruh dendam padaku .... Enggghhh, oouwwhhh, Mike, aahhhh, ah,” Napas Yuvrelina sudah tersendat, wanita itu meremas tepian ranjang seraya rebah memunggungi Mike Miland.

Mike tersenyum, dia terus mendorong dari belakang punggung Yuvrelina sambil menyangga satu paha mulusnya ke atas, tatapan matanya semakin liar pada bokong kencang yang menutupi sisi intim di celah kedua bokongnya. Liang yang dia masuki saat ini terasa sangat nikmat dan memanjakannya. Ternyata wanita yang dia bawa pulang sangat menyenangkan dan lebih cepat terpuaskan dibandingkan dengan istrinya sendiri yang kabur entah ke mana. Dari ruang ganti sampai berpindah ke atas ranjang sudah lebih lima kali Yuvrelina sampai pada puncaknya.

“Dendam apa? Aku sangat menyukai ini dan kamu malah mengingkari serta bilang ini sebuah hukuman? Kamu sudah membuat ranjangku basah seperti ini.. masih tetap bilang ini hukuman?”

“Bagaimana kamu bisa tahu itu bukan air kencing!” Seru Yuvrelina segera. Dia sangat malu sekali karena Mike membahasnya dengan terang-terangan.

“Apa kamu pikir aku pria lugu dan bodoh?”

Yuvrelina semakin erat meremas tepian ranjang. Mike semakin menggila akibat ucapannya barusan. Mike kembali menghancurkan pertahanan Yuvrelina untuk ke sekian kalinya. Lagi dan lagi!

Hentakan cepat dari bokong Mike selama beberapa menit terakhir membuat Yuvrelina memekik dan menjerit sangat nikmat. Mike membuat Yuvrelina menyerah atas permainan panas tersebut. Akhirnya Mike bersedia melepaskan tubuhnya. Mike bangkit dari atas ranjang, kemudian menyambar piyama tidurnya lalu duduk di tepi ranjang sambil menyulut kembali rokoknya.

Yuvrelina segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Wajah Yuvrelina memerah, kedua kakinya gemetar. Kening dan pelipisnya masih terus mengeluarkan keringat. AC di dalam kamar tidak terasa sejuk lagi sejak Mike mengacak-acak tubuhnya.

Tanpa terasa Yuvrelina terlelap dalam tidurnya, dia tidak tahu sejak kapan Mike rebah dan merengkuh tubuhnya di balik selimut. Saat wanita itu membuka matanya, Mike juga sudah terjaga. Ada aroma daun mint dari bibir tipis Mike.

“Kamu sudah bangun?” Tegur pria itu sambil menyentuh pipinya lalu dagunya. Disapanya bibir ranum Yuvrelina tanpa ragu sedikitpun. Yuvrelina meremas kuat pinggang Mike sambil memejamkan kedua matanya.

“Kamu tidak lupa apa yang harus kamu lakukan pagi ini?” Tanya Mike seraya menyentuh sisi sensitif Yuvrelina di balik selimut hingga basah, Mike terus memainkan jemarinya dengan mengocoknya dan mengaduk-aduk hingga membuat Yuvrelina kembali meremas pinggang Mike.

“Aaahhhh, Mike, kamu membuatku basah lagi,” rintihnya. Yuvrelina menatap Mike dengan tatapan polos.

Mike tersenyum, padahal jadwal Barbie pagi ini adalah melakukan pelatihan untuk pameran busana bulan depan. Tapi sepertinya Yuvrelina mengartikan pertanyaan tersebut pada hal lain. Karena dugaan Yuvrelina mengarah ke sana, Mike tanpa ragu segera mengambil posisi di atas tubuhnya dan meminta Yuvrelina untuk melayaninya sekali lagi pagi ini!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel