Bab 7. Pak Yusuf yang genit
Pak Yusuf sejauh ini belum disalahkan. Karena aktifitas anak anaknya bersama Surya masih terbilang wajar. Hanya foto foto biasa.
"Anak anak, besok kita mulai akan senam. Kalian pakai pakaian senam"
"Yaa ..."
"Jangan lupa kalian harus sarapan dulu dari rumah atau bawa perbekalan kalian secukupnya"
"Yaa ..."
"Khusus buat Lydia dan Joyce siang kalian keruangan bapak"
"Baik pak"
Sementara itu Gita dan Reno tengah bercengkrama. Gita dan Andini sekarang sudah baikan. Bahkan untuk permintaan maafnya kadang Andini membelikan sesuatu buat Gita. Entah makanan atau jajanan dan cenderamata.
Joyce dan Lydia juga datang ke ruangan Pak Yusuf.
"Gimana kalian gak gabung sama Wulan dkk"
"Enggak dulu pak"
"Kamu bisa jadi model hijab atau apa"
"Tapi khan tetep aurat pak"
"Justru itu kesempatannya. Kamu minta hijab yang panjang. Disitu kamu bisa menunjukkan bahwa gini loh berhijab yang benar"
Lydia memang berhijab. Cantik dan manis dengan lesung pipitnya.
"Iya kalau mereka mau mengikuti kemauan kita untuk model hijab. Bagaimana kalau mereka justru menyuruh saya buka hijabnya"
"Entar bapak telpon pak surya, minta dibuatkan konsep buat kamu tentang hijab saja"
"Iya pak. Kalau mereka mau merubah aturan dan ketentuan dalam perjanjian maka saya mau"
"Oke saya kontak pak Surya nanti"
"Kalau kamu Joyce kenapa?"
"Saya masih menunggu mereka. Memang sih mereka sudah dapat 27 juta katanya. Saya tunggu kalau mereka dapat 50 juta dan fotonya gak aneh aneh. Saya mau ikut"
"Oke ya udah kalian kembali. Panggilin Gita ya"
"Ya pak"
Joyce dan Lydia pun berlalu. Dan Gita menghadap ke pak Yusuf. Gita yang unyu unyu digodain pak Yusuf.
"Hallo gita cantik"
"Ih Bapak Nih Genit, Ada apa pak?"
"Kamu ini fotogenik, mau gak kamu jadi model?"
"Model apa pak?"
"Model majalah"
"Majalah apa dulu?"
"Temen kamu Wulan, Maudy dan Riska udah ikutan dan mereka dalam waktu 3 hari sudah dapet 27 juta. Kamu ikutan lah, lumayan buat nambah jajan"
"Kok bisa sebanyak itu, aku takut pak ada apa apa dibelakang"
"Gak ada, mereka cuma foto foto biasa. Coba kamu tanyain ke mereka, tapi jangan ngomong sama yang lain dulu. Biar bapak yang seleksi"
"Ya pak, nanti aku tanyain. Tapi sejauh ini aku mau fokus kuliah aja"
"Ya. Pokoknya peluang bagus"
"Udah pak"
"Iya cantiiik ya pikirkan baik baik. Dan kamu kalau ikut nanti kamu akan tambah nilai"
"Kok bisa?"
"Ya karena ini kebijakan saya sendiri. Siswa harus ikutan. Jangan pasif harus aktif"
"Tapi bagaimana kalau mereka jadi model telanjang, berbikini. Nanti mencemarkan nama sekolah"
"Kamu gak perlu ketakutan"
"Kita lihat aja nanti. Kalau sebulan mereka tidak aneh aneh. Maka aku bisa ikut"
"Ya ..."
"Ya udah aku pergi dulu pak ya"
"Kamu cantik sekali Gita "
"Ah bapak nih genit. Kirain apa"
"Beneran Gita"
Pak Yusuf nyambar tangan Gita.
"Bapak ... lepasin pak"
Gita meronta ronta
"Iya sayang ..."
"Iiih genit bapak nih"
Dihari keempat Riska, Wulan dan Maudy diminta untuk memakai pakaian sexy dan bikini.
"Pak gimana ini, apa harus pakai pakaian ini"
"Tenang aja. Muka kalian akan ditutup dengan berbagai karakter ada kotak ada Boneka dll. Jadi siapapun tak akan mengira itu kalian"
"Ya tapi fotografer khan lihat"
"Gak apa apa, aman foto grafer itu"
Riska dihari itu agak risi karena ia difoto dengan pakaian sexy. Nyaris sewarna dengan kulit. Terlihat seperti telanjang. Bahkan remang remang terlihat jelas lekukan dan bentukan payudara dan vaginanya. Bahkan terlihat gurat belahan vagina mereka. Dan bulu bulu mereka terlihat sedikit. Karena agak transparan.
Riska agak menggepitkan pahanya. Ia juga risi dengan pakaian nyitak itu. Semua mata kamera tertuju padanya.
"Ayok Riska gerakannya yang centil jangan kaku"
Walau Riska memakai kotak dikepalanya itu. Tapi tetap saja ia risi dengan para fotografer itu. Apalagi mereka menzoom area sensitif mereka. Dari mulai bagian dada dan paha. Termasuk belahan vaginanya.
Sementara Maudy agak mending, ia berpakaian ketat tapi warna dasarnya hitam. Jadi hanya lekukan tubuh aduhainya yang jadi komoditas. Sementara kepalanya tertutup karena memakai mask atau topeng ala cat woman.
Dan Wulan memakai pakaian ballerina dengan topeng kupu kupu di mata nya.
Walau begitu ia berpenampilan sexy juga. Dan mereka diganjar lumayan besar pada waktu itu mendapatkan 18 juta. Total mereka masing masing sudah mendapatkan 41 juta. 3 Orang anak SMU itu sekarang sudah mulai beli tas sepatu dan iphone 13 pro max yang dibandrol 23 juta.
"Riska gimana ini kalau besok kita disuruh telanjang?"
"Kamu masih mending, tadi aku pakai pakaian warna kulit nyaris telanjang"
"Iya bulu kamu kelihatan loh remang remang"
"Makanya"
"Hemmzzz ya sudah mulai sekarang jangan ada yang ngomongin kita disekolah. Kalau ada yang tanya biasa aja kok foto foto biasa. Takutnya kita nanti ketahuan foto foto kita. Memang sih ditutup kepala kita, tapi khan kita risi sama fotografer mereka"
"Terus kalau joyce nanyain gimana?"
"Sama aja kita bilang foto biasa. Takutnya sampai ketelinga yang lain. Kalau dia join baru kita kasih tahu dia agar jangan kasih tahu yang lain"
"Ya udah kita nonton yuk"
"Kita ajak Joyce atau gimana?"
"Jangan dulu sebelum dia gabung sama kita jadi model, takutnya ada yang keceplosan"
"Iya ya"
Mereka lalu foto selfie dengan Hp baru mereka. Di berbagai tempat menarik.
"Ingat jangan ada foto dari studio di sebar kemereka. Kalau bisa hapus saja yang ada distudio. Nanti ada yang kenal kita"
"Iya"
Sejauh ini mereka asyik asyik aja dengan bayaran menggiurkan. Entah keesokannya pose apalagi yang diminta studio foto itu.
Rupanya memang majalah yang mereka pakai adalah majalah dewasa. Tetapi yang membedakan adalah muka mereka tidak ditampilkan ketika pemotretan. Entah ditutup dengan berbagai karakter atau lainnya. Tapi untuk foto biasa mereka berada di majalah remaja semuanya diterbitkan di Jepang baik majalah dewasa dan majalah remaja nya.
Dan keesokannya mereka datang lagi ke tempat pemotretan.
"Baik kalian sekarang mungkin agak sedikit berbeda. Kalian akan memakai baju ini dan wajah kalian tetap menggunakan box atau karakter"
"Hah pakaian plastik ini ..."
"Iya"
"Tapi khan pake underware khan pak"
"Enggak ... jadi kalian gak pake celana dalam atau apapun hanya pakaian plastik ini"
"Wah gimana pak saya keberatan ... kemaren saja saya risi pakai pakaian membentuk. Sekarang pakai pakaian plastik. Kelihatan semuanya lah pak"
"Tidak ... muka kalian tetep ditutup".
"Tapi pak saya Khan malu sama fotografer nya ..."
"Ya kalian lapor dulu ke atasan kalian kalau memang mau mengundurkan diri. Bagian claim department. Dan sesuai kesepakatan tentunya kalian harus mengembalikan uang yang kalian terima dikali 10 kali lipat. Itu aturannya"
"Gimana ya pak"
"Ya kalian bertiga silakan berdiskusi. Waktu kita gak banyak. Saya kasih waktu 15 menit"
Tampak dihadapan mereka ada 3 pakaian plastik bening. Ada yang berbentuk kotak kotak seperti robot plastik. Ada jas hujan bening.
Lalu mereka bertiga diberi kesempatan berdiskusi.
"Boleh ketemu dengan pak Surya"
"Pak surya gak ada disini. Kalian telpon aja, nih nomornya"
Mereka lalu menghubungi pak surya.
"Pak gimana ini pak ya ... bisa gak pemotretan hari ini ditunda dulu, kita mau pikir pikir"
"Kenapa memang"
"Kami dikasih pakaian plastik. Terus kami gak boleh pakai pakaian dalam jadi kelihatan dong"
"Tapi muka kalian khan ditutup"
"Tapi khan kita malu dihadapan fotografer itu"
"Gak apa apa fotografer itu udah biasa. Aman itu gak akan terjadi apa apa"
"Tapi kita malu pak"
"Jadi bagaimana? mau batal. Rugi kalian loh, harus mengembalikan 10 kali lipat"
"Besok aja pemotretan nya pak?"
"Gak bisa. Mereka juga kena deadline. Mereka itu fotografer jepang. Gak bisa nunggu waktu. Kalian dikasih waktu berapa menit?"
"15 menit"
"Tuh khan, sudah ikuti aturan saja. Cuma Sebulan ini kontraknya"
"Jadi bapak gak bisa nego atau apa?"
"Gak bisa. Itu sudah keputusan. Khan dulu juga sudah kasih waktu dan penjelasan kalau mengundurkan diri kalian harus bayar 10 kali lipat. Karena pasti semua foto kalian gak akan diterbitkan. Dan mereka harus bayar mahal untuk proses pemotretan ini. Karena mereka semua dari jepang ..."
"Hemmzzz ya sudah deh pak"
"Ya ... okeee"
"Oke pak"