Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 14. Nude ala Gita

Dihari Kelima, Gita masih ragu tapi ia tetap datang ke pemotretan. Ingin tahu apa yang mesti dilakukan. Dan benar saja. Dihadapannya ada pakaian plastik, tentu saja transparan.

"Sekarang kamu pakai ini ya"

"Hah ini khan transparan banget"

"Jadi gimana?"

Untunglah Gita dari rumah sudah pake selotip dan lakban di puting susunya dan vaginanya. Ia tak mau tubuhnya jadi komoditas murahan.

Ia lalu memakai pakaian plastik itu.

Tapi fotografer membiarkannya tidak menyuruh ia melepas selotip di putingnya dan lakban di kemaluannya.

Pengarah gaya juga tak mempermasalahkan. Sementara itu Andini malah memakainya begitu saja.

"Kamu kenapa gak pakai gini... malu lah"

"Ah cuek aja lah, ganteng ini yang motonya haha"

Andini berlenggak lenggok. Tak malu kelihatan susunya yang gede dan mekinya juga berbulu lebat.

Sementara Gita memang hanya bulu tipis di vaginanya. Susunya kecil dan imut saja. Tapi itupun puting susunya sudah dia tutup dengan selotif bahkan ia kasih stiker boneka hello kitty.

Hari hari berikutnya juga Gita tidak seperti yang lain yang terbuka. Ada Riska yang coba menempelkan sticker seperti saran dari Gita. Di puting dan vaginanya.

"Kalian jangan terlalu terbuka. Aku aja risi lihatnya iiihh. Lagian aku gak dilarang kok pake sticker."

"Masa"

"Iya"

Akhirnya keesokannya mereka kompak pake sticker.

Jadi Gak terlalu kentara nude dan telanjangnya.

Yang lucu saat momen momen Gita melihat 3 orang laki laki telanjang. Kalau yang lain horny lihat para lelaki itu. Tapi Gita ketakutan dan hampir menangis lihat mereka telanjang. Kelihatan belalai para lelaki itu. Gita sontak menutup matanya. Walau disuruh buka tapi ketakutan bukan main. Apalagi lelaki itu mendekati Gita. Tapi justru momen momen itu diabadikan fotografer menjadi momen yang berbeda dengan yang lain. Menghasilkan foto yang berbeda beda. Apalagi keesokannya muncul ide sang fotographer dan pengarah gaya agar memakaikan topeng seram pada lelaki itu. Seperti monster. Dan Gita walau telanjang badannya tapi pas putingnya dikasih sticker lagi. Dan Gita tidak setakut kemaren. Ia mulai mengekspressikan rasa takutnya secara manja. Ia juga serr seerrran lihat lelaki telanjang. Namun setelah ia mempelajari konsep nude fotography, akhirnya ia bisa membuat suasana layaknya seni. Dan bukan pornography.

Gita juga mempelajari hal apa yang menarik dari seorang perempuan. Akhirnya bukan eksploitasi namun seni keindahan. Jadi ia ingin menciptakan image kepada khalayak tentang indahnya tubuh wanita. Dan bukan sex yang harus ditonjolkan. Bahkan ia membuat mural ditubuhnya. Sebagai kampanye bahwa wanita bukan untuk di eksploitasi.

Untuk Gita, pengarah gaya dan fotografer memberikan kebebasan Gita menyalurkan seninya. Ia seolah olah bercerita tentang nasib wanita dari tahun ketahun selalu terjajah, dan tertindas juga terdesak karena exploitasi sexual.

Bahkan Gita meminta hasil muralnya bisa masuk dilatar belakang atau green screennya.

Alhirnya pengarah gaya dan fotografer menyetujuinya. Ini tidak mesti masalah sexual. Toh siluet tubuh Gita sendiri sudah Indah.

Setiap hari Gita membuat mural dalam kertas dan editor membuatnya menjadi latar belakang di greenscreennya.

Sementara itu lain Gita lain pula Andini. Seolah olah ini baginya ajang untuk pamer tubuh bagusnya. Sang fotographer juga terbelalak dengan pesona Andini yang memperlihatkan dengan gamblang kewanitaannya. Andini cantik sekali, tubuhnya sintal, susunya besar. Itu yang ia tonjolkan. Pantesan ia dulu iri sama Gita kenapa Gita yang terkenal dan banyak digandrungi laki laki, karena Andini memiliki tubuh yang sexy. Bedanya adalah Gita mungkin lebih cute. Lebih lucu dan menggemaskan.

Kalau Andini tampak seronok. Meki tembemnya sangat menggoda. Ia sengaja membuat gerakan yang berani memperlihatkan meki tembemnya.

Fotographer sempat menelan ludah dengan kemolekan tubuh Andini. Gurat kewanitaannya sungguh menggoda.

Gita sempet lihat pemotretan kepada Andini karena ia satu team.

"Astaga Andini jangan seperti itulah, aku lihat fotographernya sampe mupeng gitu haha"

"Biarin ... tapi gilee tahan juga dia ya ... gak ngapa ngapain aku. Gak godain aku. Padahal aku sudah telanjang bulat dihadapannya"

"Jangan jangan dia gay atau homo hahahaha"

"Iya juga ya hiiii"

Dan totalnya selama sebulan sudah mereka melakukan pemotretan. Gita memperoleh 600 jutaan. Yang lain ada yang dapet 500 juta dan yang paling tinggi Andini. Mendapatkan 700 juta lebih. Karena Auranya paling hot. Dan ia cuek saja vagina dan susunya jadi komoditas. Terlebih ia yang paling gede susunya.

Yang paling kecil Maudy. Ia hanya dapet 500 juta saja.

Gita lega. Dan tidak menangis lagi. Mungkin lain kali ia harus punya model agency sendiri agar tidak merasa dibohongi.

Pak Yusuf mata jelalatan, akhirnya tahu nama majalah mereka di Jepang dan Eropa.

"Pak Surya, aku minta donk majalahnya, sudah terbit apa belum"

"Pasti nanti aku kasih"

"Oke siap"

"Kenapa ... nanti naksir loh sama siswinya sendiri"

"Hahaha ah bisa aja"

Dan ia memesan majalahnya.

Ia hanya pengen tahu keseksian dan aurat siswinya.

Ia terpesona begitu majalah itu terbit dan dihadiahi oleh pak surya majalahnya.

"Astaga mereka cantik dan sexy"

Betapa tidak, aurat Andini terlihat jelas. Gurat kewanitaan nya.

Kemaluan Yusuf langsung ngaceng. Walau pake tatoo di muka. Tapi Pak Yusuf tahu siswinya. Ia jadi tahu bentuk kemaluan siswinya. Terkecuali Gita yang masih tertutup sticker. Semua foto Gita baik kemaluan dan putingnya tertutup oleh sticker.

Wulan juga berani. Dari mulai ngangkang hingga kayang.

"Ckckckxk gak nyangka foto beginian merek. Tapi mereka berani ya. Hanya Gita yang bikin penasaran."

Gita imut menggemaskan. Ukuran susunya lebih gede dari Wulan. Sekitar 38 C".

"Kamu buat apa say uangnya?"

"Buat apa ya ... bingung juga sebanyak ini"

Sementara itu Riska membeli mobil. Wulan karena agak sedikit tomboy dia beli motor gede.

Maudy beli mobil juga.

Tinggal Andini dan Gita. Mereka belum membelanjakan lain. Hanya Andini yang sudah beli iphone saja. Sementara Gita belum pakai sama sekali. Mobil udah diantar jemput.

Ia lalu berpikiran kenapa ia gak buka sekolah modelling aja.

Ia terkesan dengan materi modelling. Ia ingin membuat sekolah modelling dan sekaligus majalah. Ia ingin mengkampanyekan tentang keindahan wanita bukan untuk ekspoitasi.

Namun ternyata ia harus menundanya. Muncul tawaran baru lagi buat Gita dan Andini. Hanya dua yang ditawari lagi untuk maju ke babak spektakuler dalam dunia model. Tentu saja bagi Andini ini suatu hal yang menggembirakan. Ia langsung menyetujuinya. Sementara Gita masih pikir pikir dulu. Walau ia sudah tahu hal itu tapi ia belum mau memutuskannya. Ia masih terganjal cita citanya untuk membuat sekolah model. Tapi setelah diitung itung. Uangnya masih jauh dari kata cukup untuk membuat sekolah model. Ia menunda ambisinya dan ia sama seperti andini. Ia juga menyetujui kontrak itu. Apalagi kontrak yang ditawarkan dua kali lipat nilai bayarannya dari sebelumnya.

"Terimakasih Gita dan Andini. Kalian boleh menerima bayaran awal ini"

Masing masing mendapat 5 juta. Padahal belum pemotretan. Dua setengah kalinya dari bayaran awal yang hanya dibayar 2 juta. Saat tanda tangan kontrak.

"Gita aku mau beli rumah menurut kamu gimana?"

"Apartemen aja. Khan bisa disewakan"

"Iya ya"

"Iya dan kalau mau yang nilai investasinya gede, apartemen yang gede sekalian. Gak usah bayar full dulu. Nanti cicilannya kamu cicil dari uang sewa apartemen. Kamu kerjasama dengan aplikasi OYO atau aplikasi booking apartemen lainnya"

"Iya ya.."

"Iya ... dan kalau sudah lunas baru kamu tinggali khan kamu sudah dapet kontraknya"

"Iya kenapa cuma kita yang dipanggil ya"

"Ya mungkin kita yang paling tinggi rate nya diantara mereka"

"Mungkin juga nanti mereka yang dipanggil"

"Aku udah dapet majalahnya kok. Kamu udah lihat?"

"Udah dong"

"Emang kamu yang paling berani ya ... hemmzz"

"Gak nyangka ya aku terdampar didunia seperti ini"

"Kamu udah yakin mau telanjang bulat seperti itu. Gak minta ditutup dengan sticker"

"Aku yang tanya. Apakah kamu mau tetap pake sticker itu?"

"Aku udah tanya tadi, apakah boleh pake sticker lagi. Jawabnya boleh aja"

"Aku gak tanya tadi"

"Bisa jadi kamu gak boleh. Karena sudah jadi image kamu liar seperti itu"

"Dan image kamu sebagai gadis sticker"

"Iyalah ... aku nyaman kalau dengan sticker"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel