2
Semalaman Zella tak menutup mata dan melihat fokus kebiadaban suaminya yang terus menggenjont ena -ena bersama Luna, mantan kekasihnya. Tak hanya itu saja, Zella dianggap sebagai penyebab karena mereka tak memiliki anak.
Marcell yang sudah berkali -kali klimaks pun akhirnya menyudahi pertarungan panas ini pada Luna. Luna sendiri sudah terlihat lelah dan lemas sekali. Selama satu malam, mereka sudah menyelesaikan lima ronde dalam waktu lima jam secara terus menerus tanpa henti. Marcell adalah lelaki hiperseks yang sangat kuat sekali.
"Lelah? Hanya segitu kekuatanmu, Cell? Ku pikir kamu kuat, ternyata tidak," goda Luna yang menghapus peluh Marcell yang sedang mengatur napasnya sambil menatap heran pada Luna.
"Kamu sedang mengejekku, Luna? Kamu anggap aku lelaki tak berdaya? Atau kamu ingin ku habisi hingga kakimu lemas tak bisa berjalan? Hemmm?" ancam Marcell menatap Luna dengan tak suka.
Luna mengecup pipi Marcell dan memeluk lelaki yang terlihat sangat kelelahan.
"Maaf sayang ... Aku hanya menggodamu. Kamu adalah lelaki kuat dan hebat yang pernah ku miliki. Aku tidak mau melepaskan kamu lagi sekalipun untuk Zella, istrimu," ucap Luna dengan lantang.
"Biarkan saja Luna. Toh, Zella tidak berkutik jika aku membawa kamu setiap hari ke rumah ini. Lihat, dia itu hanya perempuan sampah yang datang dengan banyak kekurangan. Melayaniku di ranjang saja tidak pernah," ucap Marcell mengungkap jujur.
"Hah? Apa katamu? kamu tidak pernah melakukannya denagn istrimu selama menikah?" tanya Luna pada Marcell.
"Ya. Salah ku juga, selesai pernikahan aku pergi bersenang -senang di kafe dan menikmati wanita malam yang pelayanannya jauh di bawah kamu, Luna. Saat pulang, aku tidak nafsu melihat istriku," ucap Marcell lantang.
Luna hanay mengangguk paham dan menggelitik dada Marcell denagn jari -jarinya yang lentik membuat Marcell malah mengantuk setelah tubuhnya mengeluarkan beberapa kali cairan keramat dari belalai panjangnya.
***
Zella mengepalkan tangannya. Usia pernikahannya sudah akan satu tahun bulan depan. Mungkin semua video ini akan jadi kado terbaik untuk suaminya. Zella mencari cara untuk tetap bisa menjadi wanita mandiri setelah ini.
Beberapa saldo rekening yang Zella pegang atas nama suaminya harus segera di pindahkan dnegan alasan untuk pembelanjaan kebutuhan rumah. Mulai besok, Zella akan ikut ke kantor dan ikut belajar di gudang agar Zella bisa memimpin kantor seperti suaminya. satu bulan waktu yang cukup untuk membuat usaha baru dengan tema yang sama sebagai pesaing usaha suaminya yang di rintis bersama Zella.
Ternyata, Marcell mau menikahi Zella hanya karena warisan. Karena Marcell sudah berhasil menikahi Zella, Kakeknya memawariskan semua harta untuk Marcell. Marcell pun membuka kantor baru untuk usaha baru, karena dua usaha milik Kakekknya masih di kuasai oleh Kakeknya dan Papah Marcell.
Selama beberapa hari ini, Zella datang ke kantor, dan hal itu membuat Marcell makin muak. Alasan Zella hanya ingin mengirimkan makanan lalu meninggalkan makanan itu di meja kerja suaminya dan Zella memilih pergi ke bagian gudang untuk bebrbicara pada karyawannya.
Zella sengaja menaruh obat tidur di makanan yang ia buat untuk Marcell, agar Marcell tertidur dan tak bisa melihat apa yang sdeang di lakukan oleh Zella.
Dua minggu berturut -turut, Zella belajar dan terus mencari ilmu dan pengalaman. Zella siap membuka kantor baru dengan nama The Queenze. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan kembang atau bunga. Ya, semacam rekan kerja WO.
Beberapa karyawan senior di berikan tiket khusus untuk bekerja di kantor barunya dengan gaji dan tunjangan yang lebih tinggi. Semua klien dan rekan kerja pun di hubungi oleh Zella untuk mau bekerja sama dengan Zella. Ada beberapa penawaran khusus dengan harga promo yang membuat pelanggan pun mau mengambil barang dari perusahaan Zella.
Uang yang di berikan suaminya selalu Zella sisihkan sebagian untuk masuk ke rekening pribadinya. Omzet perusahaan Marcell pun tanpa dis adari mulai menurun dan marcell mulai mencari modal kembali dengan cara meminjam bank.
Zella tak mau tahu soal itu dan tetap fokus pada usahanya dan mulai merancang acara anniversary yang hanya tinggal satu minggu lagi.
Malam ini tak biasanya, Marcell datang ke rumah lebih awal dan duduk di meja makan saat emlihat Zella sedang makan malam sendirian. Sekilas, Zella menatap suaminya lalu menghiraukan kedatangannya dan fokus untuk makan malam.
"Aku pulang hanya butuh tanda tangan kamu!! Gak usah ge er. Aku juga gak minat menyentuh kamu," ucap Marcell ketus.
"Untuk apa tanda tanganku? Aku tidak mau. Kenapa kamu tak ceraikan aku saja, Cell. Dari pada seperti ini? Kamu lelah juga kan bersama aku? Lebih baik ceraikan aku, lalu nikahi Luna, perempuan yang bisa membahagiakan kamu di ranjang," ucap Zella santai dan membereskan piring kotornya ke dapur.
"Urusan Luna bukan urusan kamu!! Gak perlu ikut campur!! Apa kamu pernah memberikan aku pelayanan di ranjang? Mmebahagiakan aku?" tanya Marcell dengan suara keras sambil menarik tangan Zella kasar.
Wajah mereka beradu dan saling menatap tajam penuh kebencian.
"Kamu gila? Aku harus berhubungan dengan pria yang sudah jelas -jelas celap selup denagn wanita malam? Heii!! Aku masih punya moral dan rasa takut penyakit kamu itu nular!!" ucap Zella tak kalah lantang.
"Sejak kapan kamu berani membantahku, Zella!! Sejak kapan!!" ucap Marcell dengan sinis. Marcell merasa Zella telah berubah sekarang. Lebih berani dan tak takut pada apapun.
Zella melepas cengkeram tangan marcell pada lengannya.
"Lepas!! Tadi Kakek dan Papah kemari, beliau bilang acara minggu depan akan di adakan di sebuah restaurant besar, sekaligus ingin memperkenalkan pengusaha muda bernama Marcell, dan Kakek berjanji akan memberikan setengah hartanya lagi untuk cucu kesayangannya," ucap Zella meyakinkan suaminya.
Marcell menatap Zella tak percaya. Lalu meepaskan cengkeramannya dari lengan Zella.
"Jadi ... Kakek sudah berubah pikiran? mau berikan hartanya tanpa menunggu memiliki anak," ucap Marcell senang.
"Iya. Betul sekali," jawab Zella mantap.
"Oke. Atur saja, untuk urusan acara anniversary. Kamu tahukan, apa yang harus kamu lakukan saat nanti?" ucap Marcell.
"Paham. Ekhemm ... Jadi butuh tanda tangan gak?" tanya Zella kemudian.
"Gak usah. Lebih baik menunggu beberapa hari lagi untuk menjadi kaya," ucap Marcell sombong.
"Aku butuh uang untuk acara anniversar. Untuk beli perhiasan, baju, speatu dan tas baru," pinta Zella lembut.
"Pakai saja kartu kredit itu, dan uang yang ada di atm," ucap Marcell berusaha lembut juga pada istriny. Karena kunci warisan itu ada di istrinya.
"Aku ingin mobil untuk pergi," ucap Zella kemudian.
"Untuk apa? Kamu ingin pergi kemana?" tanay Marcell mulai curiga.
"Pergi mempersiapkan acara anniversary. Kau pikir aku harus naik taksiu dan sellau pulang malam. Kamu pikir aku seperti kamu, bersenang -senang sendiri!!" ucap Zella ketus tak suka.
Marcell mendekati Zella dan merapatkan tubuh Zella ke dinding dapur dan memegang kedua tangannya hingga tak bisa bergerak.
"Lepaskan aku, Cell. Atau aku akan bilang pada Kakek?" ancam Zella yang mulai merasa tak nyaman.
"Layani aku!! Aku ingin merasakan gua sempitmu itu, Zella," pinta Marcell yang berusaha mencium bibir Zella. Zella berusaha memberontak dengan sekuat tenaga. Namun, kekuatan Marcell lebih kuat dan denagn cepat Zella meludahi Marcell.
"Persetan kamu, Marcell. Aku bukan wanita murahan!!" ucap Zella berlari ke arah kamarnya dan emngunci pintu kamar itu.
Marcell menghapus air liur yang ada di wajahnya dengan tangannya lalu mengejar Zella.