Permainan Dimulai
'Sebenarnya ini acara apa,banyak minuman alkohol disini. Banyak wanita berpakaian minim,sebenarnya ini dunia apa?'Batin Abel di dalam hati.
Ketika Abel sedang sibuk berperang dengan pikirannya sendiri,tiba-tiba Rere menarik tangan Abel mengajak bergabung dengan yang lainnya.
Abel hanya menurut hingga tiba disuatu meja persegi disertai sofa mengitari meja tersebut. Abel masih tidak faham dengan maksut Rere,disana juga ada Rey,Frans,dan Zico yang sudah duduk manis didepan meja tersebut.
"Eh Bel sini,"
"Nih kak,aku bawa Abel juga kasihan kan dia kalau tidak aku ajak kemari sekalian." Celetuk Rere sambil mengajak Abel untuk duduk.
Abel pun duduk di samping Rere dengan ragu sekaligus cemas. Di atas meja sudah ada banyak botol-botol bening yang berisi air,entah minuman apa itu yang pasti Abel sama sekali tidak tau minuman tersebut.
Abel terus memperhatikan Frans dan Zico yang sedang asiknya menuangkan minuman tersebut kedalam gelas beberapa kali,kemudian meminumnya.
"Emangnya itu minuman apa?" Tanya Abel yang kini sudah mulai penasaran dengan minuman tersebut.
Rey menyunggingkan senyumnya kepada Abel. "Kamu mau?"
Abel menggeleng dengan cepat. Kata kakaknya ia tidak boleh menerima minuman atau makanan sembarang. Apalagi ia sama sekali tidak tau jenis minuman apa yang sedang mereka nikmati.
"Kak minta dong," Celetuk Rere tiba-tiba.
Kemudian Zico menuangkan minuman tersebut kedalam gelas yang di sodorkan oleh Rere.
Abel sejujurnya sangat haus,tetapi ia menahannya. Abel melihat Rere sangat menikmati minuman tersebut,kemudian Abel juga melihta sekelilingnya ternyata semuanya minum minuman yang serupa. Hal tersebut membuat Abel penasaran dengan minuman tersebut.
"Re aku haus," Bisik Abel pelan di teringa Rere.
"Minum aja itu di gelas banyak kok,"
Abel menggeleng pelan.
"Kamu haus?" Tanya Rey sambil menatap Abel.
Abel lagi-lagi mengangguk.
Kemudian setelah itu Rey beranjak begitu saja entah kemana ia pergi. Sementara yang lainnya sama sekali tidak menghiraukan kepergian Rey,semuanya sibuk dengan acara minumnya.
Tak lama kemudian Rey datang dengan membawa satu gelas air putih. Kemudian menyodorkannya di depan Abel.
"Nih aku bawain kamu minum,aku tau kalau kamu tidak mau minum alkohol kan?"
Abel terkejut ternyata yang mereka minum adalah alkohol,setelah itu Abel menerima satu gelas air tersebut dan meminumnya hingga tandas.
"Huft seger banget," Celetuk Abel sambil meletakkan gelas di meja depannya.
Sementara dibalik itu Rey tersenyum miring melihat Abel telah menghabiskan air minum yang telah ia berikan.
Waktu begitu cepat berlalu kini hari semakin malam dan alunan musik dj semakin bergema kencang di telinga Abel. Suasana panas menyeruak menjalar keseluruh tubuh Abel.
"Kita ikut joget kesana yuk kak," Ajak Rere sambil menarik kakaknya.
Frans sama sekali tidak menanggapi adiknya,ia hanya diam sambil memijit pelipisnya yang sangat pusing. Sementara Rere merasa bahwa ia tidak di respon oleh kakaknya,ia memutuskan untuk menarik Zico untuk berjoget bersama.
Sementara Abel semakin lama ia semakin merasakan hawa panas dan aneh di sekujur tubuhnya. 'Kenapa aku ini?' Batin Abel dalam hati.
'Selamat menikmati kegelisahan malam ini Bel,' Batin Rey sambil tersenyum sinis.
Abel semakin merasakan kegelisahan dalam dirinya,yang ada di pikiran Abel saat ini hanyalah pikiran-pikiran kotor dan adegan-adegan ranjang melitas begitu saja di dalam pikirannya.
Pada saat yang bersamaan tiba-tiba tubuh Frans ambruk kesamping menimpa paha Abel. Pada saat itu juga Abel merasakan bahwa semua tubuhnya terasa sensitif. Kemudian Abel bersusah payah menyingkirkan kepala Frans yang menimpa pahanya.
'Astaga kenapa aku ini?' Batin Abel sambil memukul kepalanya.
Rey tahu bahwa Abel masih memiliki kesadaran penuh,maka dari itu Rey memilih untuk membiarkan Abel sejenak setelah itu ia akan bawa Abel kesuatu tempat yang lebih aman.
"Rey!" Panggil Abel dengan perasaan semakin gelisah.
"Ada apa Bel?" Tanya Rey pura-pura tidak tahu.
"Panas," Celetuk Abel sambil menggeliatkan badannya.
Rey tersenyum miring mendengar celotehan Abel. Tanpa berlama-lama Rey pun segera menasik tangan Abel kemudian membawanya keluar dari club malam tersebut.
"Rey aku mohon anterin aku pulang," Celetuk Abel sambil terus meraba tubuhnya sendiri.
Rey semakin dibuat kelimpungan melihat tingkah Abel yang sangat memancingnya. "Sabar honey,sebentar lagi kita sampai."
Sesuai ucapan Rey,tidak butuh lama akhirnya mereka pun sampai di hotel yang sengaja terhubung dengan Club tersebut.
Abel tidak tahu bahwa Rey membawanya ke hotel,bukan kerumahnya.
***
Begitu sampai di dalam kamar,Abel tiba-tiba melepaskan semua pakaiannya begitu saja. Awalnya Rey terkejut melihat tingkah Abel,kemudian ia kembali teringat bahwa reaksi obat tersebut akan hilang beberapa jam kemudian.
Abel meliuk-liukkan badannya kearah Rey. Sebagai lelaki normal Rey pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini,apalagi ini yang sangat ia mau sejak masih bersama Abel. Namun dulu Abel selalu menjaga dirinya,hal tersebut membuat Rey sangat geram dan akhirnya mereka putus.
malam ini adalah malam dimana Rey akan berbalas dendam karena Abel dulu memutuskan dirinya tanpa rasa penyesalan. Rey sengaja memberikan obat perangsang untuk Abel.
"Rey kumohon bantu aku Rey," Celetuk Abel sambil meraba tubuhnya sendiri di depan Rey.
Rey menyunggingkan senyumnya."Pasti honey,malam ini memang aku rencanakan untuk dirimu." Jawab Rey sambil membelai pipi Abel.
Abel semakin meliukkan badannya ketika tangan Rey berhasil menyentuh pipinya sangat sensual.
"Rey cepetan bantu aku Rey,"
Tanpa basa basi Rey langsung menarik pinggang Abel agar lebih dekat dengannya. Setelah itu Rey mencium seluruh wajah Abel,tak lupa Rey juga menyambar bibir ranum milik Abel.
Abel sama sekali tidak menolak kecupan Rey,justru Abel malah sangat menikmati dan menginginkan lebih dari sekedar mengecup.
"Lebih dari ini Rey," Gumam Abel sambil memegang dagu Rey.
Rey tidak menanggali perintah Abel,Rey tau sendiri apa yang akan ia lakukan. Rey terus menyapu menyusuri seluruh tubuh Abel tanpa ada satu pun yang tersisa.
"Nikmati ini baby," Celetuk Rey sambil mencium leher jenjang milim Abel,kemudian meninggalkan jejak tanda kepemilikan Rey disana.
Belum puas Rey menguasai Abel,tiba-tiba Abel menyambar bibir Rey dan menciumnya dengan ganas. Bahkan saat ini justru malah Rey yang sangat di kuasai Abel.
Rey tidak tinggal diam ketika melihat Abel semakin ganas,tanpa aba-aba Rey menggendong Abel ala bridal style kemudian menurunkannya di atas ranjang hotel tersebut.
Rey kembali melanjutkan permainannya malam ini. Ia kembali mencium tubuh Abel,bahkan kedua gundukan besar itu tidak terlewatkan sekali. Setelah Rey puas memainkan gundukan besar milik Abel,kini pandangan Rey tertuju pada mahkota berharga yang sangat menarik perhatian semua para kaum adam.
Rey membelai sekilas sebelum ia menguasai mahkota berharga tersebut.
"Sentuh itu Rey,"
Rey tersenyum miring mendengar perintah dari Abel,Rey akan tetap menyentuh benda tersebut,sekali pun Abel tidak menginginkannya.
Senjata berharga Rey kini sudah mengeras di bawah sana memohon untuk segera ia gunakan. "Ini akan menjadi malam yang paling indah untuk aku dan kamu,tetapi malam ini juga akan menjadi malam yang sangat buruk untuk kamu honey," Celetuk Rey sambil mencium Abel sekilas sebelum benda besar milik Rey menghantamnya.