1. Putra Mahkota
Maximilano melihat ke luar jendela dengan tenang, tapi api membakar hatinya. Kebencian dan dendamnya terhadap Raja Vladimir hanya bisa dipadamkan dengan kematian pria itu dan seluruh kaumnya serta klan yang menjadi sekutu iblis itu.
Pintu ruang kerja Maximilano diketuk. Selanjutnya seorang pria berambut cokelat tua dengan tinggi tubuh 185 sentimeter melangkah mendekati Maximilano yang saat ini tengah memandang ke luar jendela.
“Yang Mulia, saya memiliki laporan.”
“Katakan!” seru Maximilano tanpa membalik tubuhnya.
“Saya mendapat kabar dari mata-mata kita saat ini bahwa Raja Vladimir telah mengerahkan banyak bawahannya untuk mencari seseorang yang diramalkan akan menjadi penyebab kebinasaannya,” seru Assegaf.
“Apakah kau tahu ciri-ciri seseorang itu? Jenis kelaminnya?”
“Tidak, Yang Mulia. Raja Vladimir sendiri tidak tahu jenis kelaminnya. Dua puluh tiga tahun lalu, penyihir suci raja Vladimir melarikan diri, dan anak dari penyihir suci itulah yang diramalkan akan membunuh raja Vladimir.”
Sorot mata Maximilano tampak lebih dingin setelah mendengar kata-kata Assegaf. Bukankah takdir benar-benar lucu? Raja Vladimir diramalkan akan mati di tangan anak penyihir yang telah membantu pria itu mendapatkan kekuasaannya seribu tahun yang lalu.
Dan ada yang lebih lucu lagi menurut Maximilano, keturunan penyihir itu adalah gadis kecil yang sama yang telah membangkitkan dirinya lima belas tahun lalu.
Maximilano mengetahui asal-usul tentang gadis itu saat tanpa sengaja mereka berciuman ketika Maximilano hendak menyelamatkan nyawanya dari kecelakaan yang hampir menewaskannya.
Sebuah bayangan di susul bayangan lainnya muncul saat itu, dan di sana terlihat bahwa ibu gadis yang ia selamatkan adalah wanita yang sama yang telah membuatnya dan seluruh keluarganya terbunuh. Dan ayah dari gadis itu adalah adik dari raja Vladimir, seseorang dari bangsa iblis.
Maximilano tidak mengerti bagaimana takdir terus bermain-main dengannya. Ia terikat hidup dan mati dengan keturunan dari bangsa yang paling ia benci dan juga ibu wanita itu adalah penyihir yang memiliki andil besar dalam kehancuran seluruh keluarga dan klannya.
Ia ditewaskan oleh campur tangan sang penyihir, lalu setelah itu ia dibangkitkan oleh putri si penyihir, dan berikutnya ia menyelamatkan berkali-kali putri penyihir itu dari kematian.
Awalnya Maximilano mengabaikan bayangan kematian Quinn yang bisa ia lihat hingga akhirnya Quinn mengalami kecelakaan yang membuat gadis itu koma. Saat itu Quinn baru berusia sembilan tahun.
Pada saat yang sama ketika Quinn koma, kekuatan tubuh Maximilano melemah. Pria itu awalnya tidak menyadari apa yang terjadi padanya, tapi setelah beberapa insiden ia akhirnya tahu bahwa hidupnya dan Quinn telah terikat.
Saat Quinn terluka maka ia akan kehilangan kekuatannya. Oleh sebab itu harus menyelamatkan Quinn. Terhitung sudah sepuluh kali dia menyelamatkan Quinn dari maut.
Maximilano berpikir bahwa utang nyawanya pada Quinn akan selesai setelah ia menyelamatkan gadis itu dari serangan anjing ganas beberapa tahun lalu, siapa yang menyangka jika ternyata utang itu harus ia bayar seumur hidup.
Setelah mengetahui tentang siapa Quinn sebenarnya, Maximilano sangat membenci Quinn, ia ingin membunuh wanita itu dengan tangannya, tapi hal itu juga yang membuatnya sangat marah, faktanya ia tidak bisa menyentuh wanita itu. Ia tidak bisa menyakitinya sama sekali karena hal itu juga akan berpengaruh padanya.
“Yang Mulia, apakah Anda memiliki perintah?” tanya Assegaf.
“Kirim orang untuk menjaga Quinn. Pastikan orang-orang Vladimir tidak bisa menyentuhnya.” Jika Quinn sampai mati maka dia juga akan mati.
Assegaf mengerutkan keningnya, ia mencerna kembali kata-kata dari tuannya. “Yang Mulia, apakah maksud Anda, Nona Quinn adalah keturunan penyihir suci itu?”
“Benar. Aku mengetahuinya beberapa tahun lalu.”
Assegaf tertegun, dia tahu tentang ikatan antara Maximilano dan Quinn, tapi dia tidak menyangka jika takdir menuliskan lebih untuk keduanya.
Tuannya bukan hanya tidak bisa membunuh keturunan penyihir suci itu, tapi juga harus melindunginya agar tidak terluka.
“Jika tidak ada lagi yang ingin kau laporkan, kau bisa pergi.”
“Baik, Yang Mulia.” Assegaf menundukan kepalanya, mundur dua langkah lalu kemudian memutar tubuhnya. Pria itu masih tidak habis pikir dengan hubungan rumit antara tuannya dan Quinn.
Maximilano kembali terjebak dalam kenangan-kenangan pahit yang terjadi dalam hidupnya.
Seribu tahun yang lalu dia adalah putra mahkota dunia Alambra, sebuah dunia yang diisi oleh empat bangsa. Bangsa vampir, werewolf, penyihir dan iblis. Akan tetapi, sekarang dia hanyalah pria yang telah kehilangan segalanya. Bersembunyi di bawah mantra sihir agar musuh tidak mengetahui keberadaannya.
Maximilano Russel, vampir keturunan murni dari klan Russel. Pria yang seharusnya menjadi raja Alambra saat ini. Namun, karena pengkhianatan ia kehilangan kekuasaan yang seharusnya menjadi miliknya. Tidak hanya itu, ia juga kehilangan keluarga dan seluruh klannya.
Hanya sedikit yang tersisa dari klan Russel saat ini, mereka adalah vampir-vampir yang telah bersekutu dengan bangsa iblis. Para bajingan yang menusuk pemimpin mereka dari belakang.
Maximilano memiliki kekuatan yang luar biasa, ia sempurna dengan semua kemampuan yang dimilikinya, tapi tetap saja kekuatannya tidak begitu berarti ketika ia menghadapi konspirasi dari orang-orang yang ia percayai.
Ia satu-satunya yang bisa mengendalikan semua elemen alam, sangat mudah baginya membunuh makhluk lain dengan keistimewaan yang ia miliki. Namun, semuanya sudah diatur dengan seksama oleh lawannya. Empat pengendali elemen terkuat disiapkan untuk memusnahkannya. Ditambah dengan penyihir ilmu hitam dan lima makhluk dari bangsa iblis. Sangat kecil kemungkinan bagi Maximilano bisa selamat dari serangan gabungan itu.
Meski Maximilano memiliki kekuatan penyembuh yang bahkan bisa menyatukan kembali kepala dan tubuhnya yang terpisah, ia tetap mengalami kekalahan. Mantra-mantra sihir hitam yang diarahkan padanya membuat luka-luka yang diterima oleh tubuhnya sulit disembuhkan.
Hari itu Maximilano telah berjuang keras melindungi keluarga dan klannya, tapi ia dikalahkan oleh rencana matang lawannya. Ia tewas dengan rasa sakit yang tidak tertahankan. Tewas dengan menyimpan semua ingatan tentang pembantaian keluarganya. Ayah dan ibunya yang tewas dengan mata terbuka, tanda bahwa mereka mati dalam keadaan tidak damai.
Pemimpin bangsa iblis mengetahui bahwa Maximilano lahir dengan keistimewaan di mana jiwanya terbagi jadi dua. Untuk mencegah Maximilano bangkit kembali, pemimpin bangsa iblis memerintahkan penyihir sucinya untuk memantrai tubuh Maximilano. Menyegel tubuh itu di sebuah gunung es yang sudah berusia puluhan ribu tahun.
Ketika segel raja Alambra melemah di bawah bulan purnama, Assegaf, satu-satunya penyihir dari klan Vetteriano yang tersisa membawa pergi tubuh Maximilano. Memindahkannya ke sebuah goa yang terletak di tempat tinggal bangsa manusia dan meletakannya di atas batu yang terbuat dari es, yang kemudian ia sihir menjadi batu biasa.
Assegaf berhasil menyatukan jiwa Maximilano yang lain dengan tubuh Maximilano, tapi Maximilano tidak bisa dibangkitkan hanya dengan penyatuan itu.
Seribu tahun lamanya Assegaf membuat ramuan agar bisa membangkitkan kembali putra mahkota yang telah dilayani oleh keluarganya selama ribuan tahun. Namun, usahanya tidak membuahkan hasil. Maximilano tetap terlelap di bawah mantra sihir sang penyihir suci raja Alambra.
Hingga akhirnya seorang gadis kecil tanpa sengaja memasuki goa dan meniduri batu di mana tubuh Maximilano terbaring. Darah dari tubuh gadis yang terluka itu mampu membangkitkan kembali sang putra mahkota yang kehilangan tahtanya karena konspirasi dari orang-orang yang ia percayai.
Lima belas tahun berlalu, Maximilano melewati hari-hari dengan rasa sakit yang sama seperti seribu tahun lalu.
Ia tidak akan mungkin bisa melupakan hari di mana keluarga dan klannya dimusnahkan oleh bangsa iblis dan para sekutunya. Ia bersumpah suatu hari nanti ia pasti akan membalaskan kematian keluarga dan seluruh rakyatnya yang setia. Mata dibalas mata, nyawa dibalas nyawa.
Namun, sebelum hari itu tiba, ia harus terlebih dahulu mengembalikan seluruh kekuatannya. Pertempuran seribu tahun lalu telah menguras seluruh energi dan kekuatannya, butuh waktu lebih lama baginya untuk mendapatkan kembali semua itu.
Dan sekarang ia menemukan bahwa ada seseorang yang bisa membantunya membalaskan dendamnya pada Vladimir. Ia akan menjaga Quinn di sisinya, lalu setelah itu ia akan memanfaatkan Quinn untuk membunuh Vladimir.
Dahulu ibu Quinn telah membuat seluruh kerluaganya terbantai, dan di masa depan ia akan menggunakan Quinn untuk membantai seluruh keluarga Vladimir.
Dan setelah itu ia akan mencari solusi untuk keterikatannya dengan Quinn dan melenyapkan wanita itu.
Hutang nyawa di antara mereka berdua harus di lunaskan, meski Quinn akan membantunya membantai seluru keluarga Vladimir, itu tidak akan menghapuskan dosa ibu wanita itu. Maximilano tidak akan pernah mengizinkan keturunan penyihir jahat itu tetap hidup di dunia ini.