Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Wanita Lain Alex

Alex tidak mau Maharani tahu jika dia telah memperkosa Andini. Sehingga dia melarang Maharani untuk dekat dengan Andini.

"Mulai sekarang, kamu jangan dekat sama Andini. Apa kamu mau dia salah faham lagi?" tanya Alex.

"Mas, kok aku sih.yang salah kan Mas. Kenapa alu yang harus jauhi Andini? Harusnya Mas yang jaga sikap," kata Maharani.

"Jangan bantah! Atau mau kamu ku pulangkan pada orang tua kamu," bentak Alex.

Maharani hanya diam saja, dia tidak mau membantah lagi. Nanti ujung-ujungnya dia jadi bulan-bulanan Alex.

"Kalau kamu masih dekat sama Andini kamu akan saya ceraikan," ancam Alex.

Maharani langsung saja masuk kamar dan tidur. Namun dia tidak segera tidur nyenyak. Dia masih penasaran maksud Alex menyelinap ke rumah Andini.

Alex masuk ke dalam kamar, dia langsung merebahkan diri di samping Maharani.

"Mas, apa wanita itu adalah Andini?" tanya Maharani.

"Besok aku kenalkan wanita itu, tapi dengan syarat kamu tidak boleh marah. Kamu harus terima kalau aku selingkuh dengan dia," jawab Alex.

Mereka tidur, Alex benci jika dicurigai terus oleh Maharani.

**

Benar saja esoknya Alex membawa seorang wanita cantik ke rumah dia. Maharani terpukau melihat penampilan wanita itu. Dia jauh berbeda dengan wanita itu karena dia hanya memakai baju daster.

"Dia pacar aku, jangan mencurigai aku lagi," kata Alex.

Wanita itu hanya tersenyum, dia melihat Maharani yang bengong melihatnya.

"Siapa nama kamu?" tanya Maharani.

"Aku Sella," jawab Sella.

"Kamu pasti tahu Mas Alex beristri, kenapa kamu mau dengan dia?" tanya Maharani.

"Maaf itu rahasia dengan Mas Alex," jawab Sella.

"Maharani, aku mau pergi dengan Sella. Kamu di rumah, jangan ke rumah sebelah lagi," peringatan dari Alex.

Maharani menatap wanita itu pergi dengan Alex. Bik Siti yang baru keluar membeli sayur melihat Alex bersama wanita lain.

"Mbak Rani, siapa yang tadi sama Mas Alex?" tanya Bik Siti.

"Dia selingkuhan Mas Alex, Bik. Dia terang-terangan minta izin padaku untuk selingkuh," jawab Maharani.

"Kenapa kamu izinkan, Mbak?" tanya Bik Siti.

"Aku nggak berani membantah Mas Alex, Bik. Mas Alex melarang aku ke rumah Andini. Dia marah karena sempat aku curigai dengan Andini," jawab Maharani. "Sudah ya, Bik. Aku mau masuk," kata Maharani.

Bik Siti masuk ke gerbang rumah Andini. Sampai di dalam dia bercerita sama Andini.

"Mbak Andini, aku tadi lihat Mas Alex pergi sama selingkuhan dia," kata Bik Siti.

"Siapa yang bilang, Bik? Jangan gitu entar jadi fitnah," kata Andini.

"Mbak Rani sendiri yang bilang kalau Mas Alex pergi dengan selingkuhan dia. Dia terang-terangan minta izin selingkuh. Mbak Rani juga dilarang main ke sini lagi," ucap Bik Siti.

"Kenapa?" tanya Andini penasaran.

"Mungkin dia malu dengan kejadian semalam." Bik Siti mulai mencuci bahan masakan.

"Bagus kalau dia punya selingkuhan di luar. Jadi dia nggak akan ganggu aku lagi. Hanya saja kasihan Maharani," kata Andini sedih.

Andini kira Alex memperlakukan Maharani dengan baik. Nyatanya Maharani disakiti hati dan fisiknya.

Andini mendapat panggilan dari Arka. Dia langsung pergi ke kamar agar leluasa berbicara pada suaminya. Dia juga bercerita kejadian semalam dengan Alex pada Arka.

"Kamu harus hati-hati, dia pasti akan kembali lagi," kata Arka.

"Iya, Mas. Aku takut kalau sampai dia datang saat nggak ada Bik Siti," ucap Andini.

"Jangan takut! Mas akan membela kamu sayang," kata Arka membuat hati Andini merasa tenang.

"Kapan pulang, Mas?" tanya Andini. "Aku kangen kamu, Mas," lanjut Andini.

"Sabar sayang, besok pasti pulang. Kamu minta oleh-oleh apa?" tanya Arka.

"Nggak, Mas. Saya hanya mau kamu pulang dengan selamat saja," jawab Andini.

"Baiklah, Mas mau meeting dulu. I love you istriku," ucap Arka.

"I love you too Mas Arka," balas Andini.

Arka mematikan sambungan telefonnya. Tidak berapa lama ada pesan dari Maharani.

[Aku suntuk, ke sini dong Din. Aku nggak boleh ke rumah kamu. Kalau kamu yang ke sini pasti Mas Alex nggak marah.]

Andini kasihan pada Maharani, dia datang ke rumah Maharani membawa camilan. Sampai di rumah Maharani. Andini langsung tanya soal wanita selingkuhan Alex.

"Kata Bik Siti, Mas Alex bawa selingkuhannya kemari?" tanya Andini.

"Iya, Din. Aku sakit hati melihat mereka mesra sekali. Aku kira kamu selingkuhan Mas Alex karena beberapa kali Mas Alex ketahuan menyelinap ke rumah kamu. Nyatanya orang lain, dan dia lebih cantik dari aku," jawab Maharani sambil menangis.

Andini memeluk Maharani, dia kasihan melihat Maharani yang terluka karena suaminya selingkuh.

"Kamu yang sabar, coba bicarakan baik-baik dengan Mas Alex," kata Andini.

Baru saja mereka mengobrol, terdengar mobil Alex datang. Ternyata Alex masih bersama kekasihnya.

"Eh ada Mbak Andini, kenalkan Mbak ini pacar saya," kata Alex terang-terangan.

"Mas Alex kenapa sakiti Maharani? Apa yang kurang dari Maharani?" tanya Andini.

"Bukan urusan Mbak Andini," jawab Alex. "Sayang, kamu masuk saja ke kamar itu. Nanti aku menyusul," kata Alex.

Sella masuk ke kamar Maharani dan Alex. Setelah itu dia melihat ke arah Maharani dan Andini.

"Rani, buatkan Sella dan saya jus!" perintah Alex.

Maharani ke dapur untuk membuat jus. Dia sama sekali tidak melawan Alex.

"Jangan ikut campur urusan aku. Jangan kira aku akan berhenti mengganggu kamu. Semakin kamu ikut campur rumah tangga aku dan Maharani, aku akan mengganggu kamu terus," ancam Alex.

"Dasar pria gila," kata Andini kesal. "Kamu kira aku takut? Tidak akan." Andini memberanikan diri membantah Alex.

Alex memegangi lengan Andini dengan kasar. Dia melihat Andini penuh nafsu. Sehingga Andini sedikit takut melihat Alex.

"Aku akan menikmati kamu lagi lain kali," kata Alex.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi, aku tidak mau orang gila seperti kamu menghancurkan rumah tanggaku," bantah Andini. "Lepaskan tanganku!" perintah Andini.

Maharani berjalan mendekati mereka, Alex langsung melepaskan tangan Andini.

"Ayo bawa ke kamar!" ajak Alex. Maharani mengikuti Alex ke dalam kamar.

Tidak berapa lama Maharani keluar dengan wajah sedih. Andini mendekati dia dengan penuh tanya.

"Kenapa?" tanya Andini.

"Mereka bermesraan di depan ku, Din. Aku merasa sangat sakit di sini," kata Maharani sambil memegangi dadanya.

"Maharani, kamu ke sini," kata Alex.

"Ran, mendingan aku pulang saja. Suasananya lagi nggak bagus," kata Andini lalu keluar dari rumah Maharani.

Andini masuk ke dalam rumahnya lalu mengambil air minum karena haus. Maharani tiba-tiba datang sambil menangis.

"Ada apa lagi?" tanya Andini.

"Mereka melakukannya di depan ku," jawab Maharani terisak.

Andini tidak habis pikir, Alex sejahat itu pada istrinya sendiri. Dia suami yang kejam.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel