Bab 5 Kuku Yang Patah
Bam!
Terdengar suara keras ketika pintu kokoh ditendang. Yang Yi masuk dengan tatapan dingin.
Begitu masuk, dia melihat seorang pria setengah baya membanting ponselnya. Wajahnya berkeringat, dia meraung, "Tidak bisa dihubungi! Tidak bisa dihubungi! Sial, apa yang terjadi?!"
Dia mengomel sambil melihat ke luar jendela dengan ketakutan.
Pada saat inilah suara pintu terbuka mengejutkannya. Dia menoleh ke belakang dan kebetulan bersitatap dengan mata merah Yang Yi.
"Kamu... kamu.... Semua ini adalah perbuatanmu, benar? Dasar bajingan! Percaya atau tidak bahwa aku akan memanggil polisi untuk menangkapmu?!" Pria setengah baya itu memaki dengan suara keras.
Di sampingnya ada seorang wanita yang dahinya dibalut kain kasa. Dia mungkin berusia tiga puluhan dan tampak menyedihkan.
Namun, ketika melihat Yang Yi, ekspresinya berubah drastis, dia berteriak, "Dia orangnya! Dia orangnya! Dia yang memukulku, Kepala Sekolah. Cepat, cepat panggil seseorang untuk menangkapnya!"
Wajah Yang Yi tanpa ekspresi. Dia melihat wanita dan pria paruh baya itu bergantian, lalu berkata dengan nada dingin, "Kebetulan semua ada di sini."
Setelah itu, dia melangkah maju tanpa mengucapkan sepatah kata pun, kemudian mencekik leher wanita itu. Pria setengah baya itu sudah duduk di lantai dengan ketakutan.
"Brengsek! Tiantian begitu kecil, bagaimana kamu tega melakukannya?!" Wajah Yang Yi penuh dengan niat membunuh.
Dia masih ingat adegan ketika dia melihat Tiantian. Wanita ini mengatai Tiantian anak haram sambil memukul kakinya hingga berdarah.
Krek!
Kepala wanita itu miring, dia mati dengan tatapan penuh kebencian.
Melempar wanita itu ke samping, Yang Yi kemudian memandang pria paruh baya sambil berkata dengan nada datar, "Jangan bilang kamu tidak tahu tentang kasus penganiayaan guru terhadap siswa!"
"Aku tidak tahu. Aku benar-benar tidak tahu. Aku.... Ah!"
Krek!
Sebelum pria paruh baya itu selesai berbicara, Yang Yi sudah menginjak dan mematahkan salah satu kakinya.
"Bersikap cuek juga salah. Mematahkan satu kakimu adalah hukumannya."
Suara dingin Yang Yi terlontar. Dia sudah berbalik dan keluar dari jendela, menghilang di dalam taman kanak-kanak.
"The Shadow, sembunyi."
Sebuah suara samar bergema di sekitar, kemudian lima bayangan menghilang tanpa suara seolah mereka tidak pernah datang.
...
Ting tong!
Bel pintu berbunyi, Shen Xue yang sedang duduk di ruang tamu, bangkit iuntuk membuka pintu.
Seorang wanita yang mirip dengan Shen Xue segera masuk, diikuti oleh seorang pemuda tampan dan muda.
Wanita itu memiliki paras yang mirip dengan Shen Xue, tetapi kepribadiannya jelas berbeda. Setelah masuk, dia bersandar pada pemuda tampan itu dan melihat ruang tamu dengan ekspresi mengejek, "Cuma begini dan kamu minta lima juta?"
Ketika melihat wanita itu berbicara, pemuda tersebut menimpali, "Ya, harga Vila Bao Li terus menurun sekarang. Ada rumah hantu tidak jauh dari sini. Vila ini tidak memiliki nilai jual lima juta.
Ekspresi Shen Xue masih dingin ketika dia mendengar itu. Dia berkata dengan nada datar, "Lima juta, satu yuan pun tidak boleh kurang. Aku akan memberimu waktu satu jam untuk melihat-lihat. Kalau kamu tidak mau, aku akan mencari orang lain."
"Wah! Adik Ketiga, kamu masih begitu sombong padahal kamu dalam kondisi menyedihkan. Aku benar-benar tidak tahu dari mana kesombonganmu berasal!" ucap wanita itu, yaitu kakak kedua Shen Xue, Shen Yue, dengan jijik.
Shen Xue tidak berbicara, tetapi duduk di sofa lagi dan memegang ponselnya tanpa bergerak.
Ketika melihat Shen Xue seperti ini, ekspresi kesal muncul di wajah Shen Yue.
Shen Xue sudah unggul sejak kecil, dia juga yang paling cantik di antara mereka tiga bersaudara. Hal itu membuat Shen Yue iri sejak dia kecil.
Pada saat ini, dia akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata dengan marah, "Memohonlah. Bukankah kamu memohon padaku di telepon? Kalau kamu memohon padaku, aku akan membantumu. Jangankan lima juta, lima puluh juta pun akan kukasih!"
Tangan Shen Xue yang memegang ponsel sedikit gemetar, tetapi dia tidak bergerak.
Ekspresi Shen Yue sudah menjadi ganas. Dia berteriak histeris, "Sok suci! Kamu bahkan sudah melahirkan anak haram dengan pria lain, untuk apa berpura-pura? Dasar wanita jalang!"
Shen Xue duduk di sofa dengan bibir sedikit gemetar dan mata berkaca-kaca, tetapi dia tetap tidak bergerak.
Shen Yue menunjuk Shen Xue dengan marah, matanya juga merah.
Pria muda di sebelah Shen Yue pun menunjuk Shen Xue sambil berkata, "Pelacur sialan, kamu...."
Plak!
Pemuda tampan itu tercengang saat ditampar. Dia dengan bingung menatap Shen Yue yang menamparnya. Dia tidak mengerti kenapa dia ditampar padahal dia membantu Shen Yue memarahi Shen Xue.
Namun, Shen Yue tampak marah dan mengulurkan tangan untuk menamparnya lagi. Kali ini lebih kejam, dia mengambil ponsel dan menghantam kepala pemuda itu sambil memaki, "Memangnya anggota Keluarga Shen boleh kamu hina sembarangan?! Sialan kamu, sialan!"
"Cukup!"
Melihat pemuda itu sudah pingsan dan napasnya lemah, akhirnya Shen Xue tidak bisa duduk diam. Dia mengerutkan kening dan menatap Shen Yue sembari berkata, "Sudah cukup belum ributnya?! Apa yang kamu ingin aku lakukan?!"
Saat dia mengatakan itu, air matanya sudah hampir tak tertahankan!
Orang ini adalah keluarganya, tapi dia menghinanya seperti ini. Shen Xue merasa sakit hati.
Shen Yue berhenti memukul setelah diteriaki. Dia melihat Shen Xue. Setelah melihat air mata di matanya, dia mendengus dingin, membuang muka lalu berkata dengan dingin, "Pura-pura apa kamu?! Kamu pikir dengan menangis, aku akan membantumu? Bodoh!"
Shen Xue menggigit bibir merahnya dengan keras. Setelah beberapa saat, dia berbisik, "Tolong...."
Ketika Shen Yue mendengar kata ini, dia berteriak, "Diam, wanita jalang! Kalaupun kamu memohon padaku, aku tidak akan membantumu. Orang-orang tua dalam keluarga akan membunuhku!"
Wajah Shen Xue sedikit memucat ketika dia mendengar kata-kata itu. Senyum pahit muncul di wajahnya. Dia mengangkat kepalanya, berusaha menghentikan air matanya.
Shen Yue melirik Shen Xue. Melihat penampilannya, dia menggertakkan gigi, membungkuk dan menarik kaki pemuda tampan itu lalu berjalan keluar sambil berkata, "Tidak ada gunanya kamu cari kami. Telepon pria tua itu dan akui kesalahan. Kalau tidak, tidak ada yang bisa membantumu."
Bam!
Pintu vila ditutup, Shen Yue pergi.
Shen Xue duduk di lantai dengan sedih. Air matanya akhirnya jatuh, seluruh tubuhnya gemetar.
"Ah! Aaahhh!"
Di vila yang kosong, Shen Xue berteriak. Setelah beberapa saat, dia menyeka air mata di wajahnya dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.
Dia memilih untuk memercayai kata kakak keduanya, Shen Yue. Apa yang bisa dia lakukan jika keluarganya memaksanya?
Putrinya membutuhkan biaya 2 juta untuk transplantasi hati. Setelah operasi pun masih membutuhkan biaya. Dia bahkan tidak bisa menjual vila. Dia benar-benar tidak punya pilihan lain.
Setelah berdering dua kali, suara yang rendah dan tua terdengar dari ujung telepon, "Xiao Xue?"
Shen Xue menarik napas dalam-dalam sebelum berkata dengan nada datar, "Ini aku, Ayah. Aku butuh...."
Sebelum dia selesai berbicara, suara Tuan Besar Keluarga Shen terdengar, "Menyelamatkan anak haram itu, kan? Aku tahu. Tidak ada masalah. Tapi kamu harus dengarkan pengaturanku."
Shen Xue memegang ponsel dengan tangan lainnya mencengkeram sofa. Kukunya sudah patah dan darah keluar, tetapi suaranya masih terdengar dingin, "Apa pengaturannya?"
Tuan Besar dari Keluarga Shen berkata, "Pulang dan terima pelatihan, kemudian menjadi istri siri dari anak dari Keluarga Zhou."
Shen Xue memejamkan mata, sosok yang manis, imut dan berperilaku baik muncul di benaknya.
Tiba-tiba Yang Yi juga muncul di benaknya. Shen Xue tersenyum pahit dan membuka matanya, "Oke."