Pustaka
Bahasa Indonesia

Di Kira Aku Miskin

28.0K · Tamat
Slawi media
50
Bab
1.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Mulut Intan dan Sekar dibuat melongo saat melihat dua orang bodyguard tersebut berjalan sambil menunduk dan membukakan pintu mobil yang sangat mewah. Mobil yang harganya dua kali lipat dengan mobil yang dimiliki oleh Intan, padahal wanita itu seorang CEO, tapi mobilnya masih kalah jauh dari mobil tersebut. Setelah mobil Arjun pergi jauh, barulah akhirnya Sekar tersadar lebih dulu, sedangkan Intan masih tertegun dengan apa yang sudah dilihatnya barusan. ‘’Tan, apa aku gak salah lihat tadi..?’’ tanya Sekar sambil menyenggol-nyenggol lengan sahabatnya. ‘’Apa..apa itu tadi..? saya bermimpi apa tidak? Coba cubit lenganku.’’ Kata Intan yang masih belum percaya apa yang sudah dilihatnya. ‘’Plak..!!!’’ Bukannya mencubit tapi Sekar malah menampar pipi Intan, seketika sahabatnya itu langsung berteriak.’’ Auwh...sakit tau.’’ Ucap Intan yang baru sadar. ‘’Oh, sakit ya? Itu bukan mimpi, yang kita lihat adalah kenyataan, bego!’’ kata Sekar sambil menyunggingkan senyuman. ‘’Ya sakit lah, aku suruh nyubit malah kamu tampar pipiku’’ sahut Intan cemberut. ‘’Itu berarti kita tidak sedang bermimpi! Tunggu..! tapi kenapa dia di jemput oleh dua bodyguard dan mobilnya sangat mewah sekali.’’ Ucap Sekar sambil berfikit.

RomansaFantasi

DI KEJAR POLISI

Dirumah yang cukup besar sedang terjadi perdebatan antara anak dan mamanya mereka adalah Sinta dan bu Susi.

‘’Sin, kamu itu gimana sih. Arjun hari ini pulang tau, bukannya ikut jemput sama om Bambang malah kamu asyik keluyuran sama teman-teman kamu.’’ kata bu Susi.

Sinta itu gadis cantik ya diatas rata-rata, tapi dia terkenal arogan dan suka berkelahi. Banyak lelaki yang menjauhinya karena takut di hajar oleh Sinta yang jago bela diri dan sudah bersabuk hitam.

Pernah ada lelaki yang ingin mendekatinya tapi sayang baru kenalan saja lelkai itu sudah mendapatkan tendangan di kepala dan lelaki itu masuk kerumah sakit.

Sinta yang mendnegar ocehan mamanya hanya menyahut dengan datar seakan tak peduli.

‘’Biarin aja lelaki itu pulang mah, lagian apa mamah gak takut nanti di saat kami bertemu akan terjadi keributan. Mamah kan tau sendiri aku sama kak Arjun itu bagaimana kalau sudah ketemu, kayak tom dan jery.’’ Kata Sinta.

Bu Susi yang mendengar jawaban dari anaknya itu, ia semakin geram dengan tingkah Susi.

‘’Harusnya kamu tuh mikir, kalian udah dewasa bukan lagi anak SMA. Masa kamu gak mau berubah, udah kamu ke sana sekarang! Kalau gak, jangan salahkan mamah untuk memotong uang jajan kamu.’’ ucap Bu Susi.

‘’Mah, mama apa-apaan sih, yang pulang kak Arjun kenapa aku yang jadi repot sih.’’ Sinta cemberut gak mau uang jajannya di potong.

‘’Mama gak peduli, jika dihitungan ke tiga kamu gak berangkat, mama akan telfon papa kamu supaya membekukan rekening kamu.’’ ancam bu Susi.

Mau tak mau akhirnya Sinta berdiri karena mendapat ancaman dari mamahnya.

‘’Iya..iya aku ke bandara sekarang.’’ Ucap Sinta yang langsung berjalan keluar rumah sambil mengerutu gak jelas.

Bu Susi yang melihat kelakuan anaknya hanya geleng-geleng kepala, dari kecil sampai sekarang tidak mau berubah.

‘’Ya Tuhan, kenapa anaku memiliki sikap seperti aku masih remaja, bahkan dia lebih parah dariku..’’ gumam bu Susi.

Sedangkan Sinta dengan mobil sport nya melaju kencang menuju ke bandara.

‘’Tunggu aja kamu, gara-gara kamu aku jadi terkena omelan mama rempong, huft..’’ gumam Sinta menggerutu.

Saat di perempatan lampu menyala merah, mobil yang lain berhenti eh malah Sinta langsung menerobos saja. Polisi yang melihat ada mobil melanggar lalu lintas pun langsung mengejar mobil Sinta.

‘’Uwi..uwi..uwi..’’

Sinta yang memang sedang dalam keadaan tidak mood, ia semakin kesal saat melihat ada mobil polisi sedang mengejarnya.

( Sial! Ini lagi kenapa mereka mengejarku. ) batin Sinta yang kesal dan tidak sadar kalau sudah melakukan pelanggaran lalu lintas dan bisa membahayakan pengguna jalan yang lain.

Sinta langsung menambah kecepatannya, polisi yang melihat cara mengemudinya Sinta sangat terkejut, dalam hitungan detik saja mobilnya Sinta sudah tidak kelihatan.

Mereka tidak bisa mengejarnya, sehingga pihak satlantas itu menyerah untuk tidak mengejar Sinta, karena jarak mobil mereka terlalu jauh sekali.

Sedangkan Sinta yang melihat dari kaca spion mobilnya, kalau pihak polisi tidak mengejarnya, dia langsung tertawa senang.

‘’Hahaha...rasain tuh, emang enak mau mengejar dan menilangku! Mana mungkin mereka bisa mengejar mobilku ini.’’ Gumam Sinta sambil tersenyum puas dan bangga.

BERSAMBUNG...