Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

6

Reagan masuk ke dalam kamar Kara. Seperti yang sudah dikatakan oleh Key bahwa mereka akan tidur bersama Kara setiap malamnya. Well, ini adalah pertama kalinya Reagan tidur dengan Kara.

"Selamat malam, Kara," Reagan menyapa Kara dengan lembut. Kara yang disapa oleh Reagan hanya menatap Reagan datar lalu memiringkan tubuhnya memunggungi Reagan.

Reagan tersenyum kecil, ia naik ke atas ranjang lalu memeluk tubuh Kara dari belakang. Well, posisi yang selalu salah untuk Kara dan selalu menguntungkan untuk Reagan dan Key.

Kara memejamkan matanya, menahan gejolak kemarahan yang memenuhi tubuhnya. Ia ingin sekali mencekik Reagan tapi jika Reagan mati maka dia mati. Kara berubah pikiran, ia tidak mau mati secepat itu. Ia masih memimpikan hidup yang bahagia bersama Seth dan juga anak-anak mereka nanti. Terlalu drama memang hidup Kara tapi inilah keinginan Kara. Ia akan mencari cela untuk kabur dari Reagan. 

"Sudah tidur, hm?" Reagan berbicara tepat disebelah telinga kanan Kara. Kara diam, ia akan membuat Reagan benar-benar muak dengannya hingga Reagan melepaskannya. Well, Kara tak akan memakai siasat Kira karena dirinya punya siasat sendiri. Ayolah, pria mana yang akan tahan jika dianggap tak ada.

"Sayang," Reagan mengeratkan pelukannya pada tubuh Kara. Kara masih diam.

Reagan menghela nafas pelan. Ia membalik paksa tubuh Kara.

"Aku tidak suka tidur dipunggungi, Kara," Reagan bersuara lembut. Kara tak peduli, ia memejamkan matanya.

Senyuman kecil terlihat di wajah Reagan, akhirnya ia bisa memandangi wajah Kara dari jarak dekat.

Terimakasih untuk ini, Key. Ini benar-benar indah. Untuk pertama kalinya dalam hidup Reagan benar-benar berterimakasih pada Key. Meski awalnya menentang Key melakukan hal gila tapi kali ini ia berterimakasih karena jika Key tidak melakukan ini maka dirinya tak akan mungkin bisa seperti ini. 

Tangan Reagan terulur mengelus lembut wajah pualam Kara. Kesempurnaan memang terletak di wajah Kara, ia benar-benar cantik. "Kau sangat cantik Kara, benar-benar cantik." Mata Reagan terus mengamati wajah Kara. Kara terus diam dan menutup matanya, ini seperti ia menuruti mau Reagan bersamaan dengan menentang Reagan.

Mata Reagan kini beralih ke bibir penuh milik Kara. "Sentuh dia, Re, dia adalah istrimu. Tak berdosa jika kau menyentuhnya." Itu suara Key. "Damnit, kenapa kau terjaga hah! sudah tidurlah sana. Ini bagianku dan jangan menggangguku!" Reagan membalas ucapan Key dalam hatinya. "Tadinya aku ingin tidur lagi, tapi karena gerakanmu lamban, aku akhirnya bersuara" Key beralasan. Malas mendengari ocehan Key kini Reagan mengunci Key, Ini memang tidak biasa dilakukan oleh Reagan tapi jika ia sangat menginginkannya maka Key akan terkunci dan tak akan bisa melihat apapun yang dilakukan oleh Reagan.

Dan pada akhirnya Reagan melakukan apa yang hatinya inginkan. Ia mencium Kara, ini adalah ciuman pertama seorang Reagan. Tapi jelas ini bukan ciuman pertama seorang Key mengingat Key suka bermain dengan beberapa wanita randomnya.

Kara menjauh dari Reagan. "Jangan pernah memperkosaku lagi!!" Kara menatap Reagan tajam sekaligus takut, Kara masih ingat dengan jelas bagaimana kasarnya Reagan waktu itu, ralat bukan Reagan namun Key.

"Aku tidak akan memperkosa istriku sendiri, Kara. Maafkan aku jika kejadian waktu itu membuatmu takut," Reagan meminta maaf lagi. "Jadilah istri yang baik maka kau tak akan terluka," seru Reagan.

"Aku tidak suka jadi istrimu jadi berhenti mengatakan kalau aku adalah istrimu!" sinis Kara.

"Tapi kita sudah menikah, Kara. Cincin di jari manismu adalah buktinya, aku juga memiliki surat-surat pernikahan kita," 

"Cincin ini tidak memiliki arti apapun, Reagan!" Kara sangat benci dengan cincin di jari manisnya, ia sudah berusaha untuk melepaskannya namun tidak bisa karena cincin itu tak bisa lepas dari jarinya. Mungkin jika jari Kara di potong barulah cincin itu akan lepas.

"Terserah kau saja, Kara. Yang jelas kau adalah istriku, sampai kapanpun akan tetap jadi istriku." suara Reagan tak mau ambil pusing. Ia meraih tengkuk Kara dan kembali melumat bibir Kara.

"Jangan pernah menyentuhku lagi! Kau menjijikan!" Kara mendorong Reagan.

"Tapi aku suka menyentuhmu, Kara. Ini biasa terjadi dihubungan suami-istri," Reagan tak memperdulikan Kara.

"Tch! begitulah cara kalian mendapatkan apa yang kalian inginkan. Manipulasi, pemaksaan dan ancaman!" Kara berdecih.

Reagan tersenyum. "Kalau sudah tahu kenapa harus membuang-buang waktu, Sayang? Aku pasti akan mendapatkan apapun yang aku inginkan," Reagan kini sudah berada diatas tubuh Kara.

Lakukan Reagan! Dan aku akan memberimu sebuah luka yang tak akan kau bayangkan perihnya! Kara berpikir jika Reagan bisa melakukan sesuatu yang keji padanya kenapa dia tidak? Ini dia permainan Kara.

Reagan memulai sentuhannya. Ia berbeda dengan Key, ia menyentuh Kara dengan sangat lembut namun tetap membakar gairah siapapun. Reagan memang tidak pernah menyentuh siapapun tapi tubuhnya ini telah dilatih oleh Key untuk melakukan percintaan yang panas dan bergairah. 

"Ahss,,, Ehmm,, Seth,," Kara memulai aksinya. Jangan salahkan Kara, ia memang sedang membayangkan Seth yang menyentuhnya bukan Reagan. Sejenak permainan Reagan terhenti, hatinya sakit bukan main. Kara bercinta dengannya namun yang disebutkan bukan namanya melainkan nama pria lain.

"Sayang, kenapa berhenti? Lanjutkan, Seth," Kara makin gila. Dalam hatinya ia tersenyum, ia yakin kalau dirinya telah berhasil melukai Reagan.

Reagan tak bisa berkata apa-apa lagi, hatinya masih berdetak nyeri. Kara memandang tepat ke matanya namun nama yang disebutkan oleh Kara bukanlah dirinya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel