Bab 14
"Dan sepertinya, aku kembali jatuh cinta pada orang yang salah."
"Kita mau ke mana sih, sebenernya?" tanya Shakira, bingung. Sejak tadi, Daniel hanya mengajaknya berkeliling tanpa ada tujuan.
"Bentar, Sha. Gue lagi mikir, tempat bolos apa yang kira-kira bisa bikin lo terkesan untuk pertama kalinya?" sahut Daniel tanpa menoleh.
"Yaampun, Daniel. Sejak kapan bolos bisa bikin terkesan?" Shakira menggelengkan kepalanya, "lo bikin gue nyesel udah ngebuang dua jam waktu belajar gue."
"Ah, gue tau!" seru Daniel, lelaki itu langsung menginjak gas mobilnya agar melaju lebih cepat.
"Daniel, jangan ngebut!" teriak Shakira, gadis itu paling takut jika ada yang membawa mobil dengan kecepatan tinggi.
"Tenang aja, Sha. Ini masih standar, biasanya gue lebih cepat dari ini," sahut Daniel dengan santai.
Shakira melotot seraya melirik ke arah spedometer. Seratus kilometer per jam?! Pantas saja rasanya Shakira melayang! Dan Daniel bilang ini belum seberapa?
"Daniel, gue nggak mau mati muda!" teriak Shakira.
"Tutup aja mata lo, Sha. Bentar lagi kita nyampe, kok. Gue juga nggak bakalan biarin lo kenapa-kenapa," ujar Daniel.
Shakira menghembuskan napasnya kasar. Berbicara dengan Daniel sama saja seperti berbicara dengan batu, tidak ada gunanya.
Dan seperti yang Daniel katakan, mereka benar-benar sampai setelahnya. Shakira menghembuskan napasnya lega saat mobil berkapasitas dua penumpang itu bisa berhenti dengan dirinya yang masih dalam keadaan selamat.
Mata Shakira mengedar ke arah pemandangan asing di hadapannya. Apa lelaki ini membawa Shakira ke showroom mobil? Astaga, Daniel. Jadi ini rencana lelaki itu untuk membuat Shakira terkesan di 'kencan bolos' pertama mereka?
"Lo ngajak gue ke showroom?" tanya Shakira seraya menaikkan sebelah alisnya.
Daniel menoleh dan mengernyit, "showroom dari mana?"
"Itu di depan banyak banget mobil, ini showroom, kan?"
"Ini garasi rumah gue, Sha." Daniel kemudian turun dari mobilnya.
"Garasi rumah Daniel?" ulang Shakira dengan wajah cengoknya. Gadis itu memandangi deretan mobil mewah di hadapannya lagi, menghitung berapa banyak mobil yang ada di sini, satu, dua, lima, sepuluh!
"Turun, Sha," ucap Daniel seraya membukakan pintu untuk Shakira.
Shakira mengangguk, namun otaknya masih berpikir keras. Saat ia sudah turun, Daniel menutup pintu mobilnya kemudian menarik Shakira untuk masuk ke dalam rumahnya. Shakira tidak bersuara hingga mereka berada di dalam ruang tamu, ia masih kaget.
"Sha, kenapa bengong?" Daniel menggoyang bahu Shakira saat menyadari gadis itu sedang tidak sadar diri.
"Hah?" Shakira tersadar, "eh, ini di mana?"
"Ini ruang tamu rumah gue, lo kenapa bengong, sih?" Daniel menatapnya heran, "oh, gue tau. Lo pasti takjub liat rumah gue, ya? Ini bukan rumah, Sha. Ini Istana Sultan sama Ratu Mesir."
"Lo ngapain ngajak gue ke sini?"
Daniel menghendikan bahu, "pengen aja."
"Terus, sekarang apa?" Shakira menatap Daniel penuh tanya.
"Gue kenalin sama nyokap gue, yuk," ajak Daniel seraya menarik tangannya.
"Hah? Ngapain?!"
"Nyokap lo kan udah kenal sama gue, gantian." sahut Daniel.
"Terus lo mau bilang apa sama nyokap lo?"
"Ma, ini pacarnya Daniel. Tolong lamarin, ya?" jawab Daniel seraya terkekeh geli.
"Ih, jangan macem-macem!" prostes Shakira. Namun, tidak bisa ia pungkiri jika hatinya tiba-tiba menghangat.
"Daniel," suara lembut itu berasal dari atas tangga. Daniel dan Shakira menoleh bersamaan, menatap orang wanita yang kini tengah berjalan pelan menghampiri mereka.
"Hai, Ma!" Daniel melambaikan tangannya seraya berjalan menghampiri sang Ibu, tangannya yang satu lagi masih setia menggengam erat tangan Shakira.
"Ini siapa, sayang?" tanya Cleopatra seraya tersenyum menatap Shakira.
"Ini Shakira, Ma." Daniel menarik Shakira, membawa gadis itu berdiri di sebelahnya. "Pacar Daniel."
"Pacar?" Cleopatra melirik Daniel dan Shakira bergantian.
"Bu-"
"Iya, Ma." Daniel memotong ucapan Shakira.
"Cantiknya," puji Cleopatra seraya mendekat ke arah Shakira. "Daniel memang pintar cari pacar, ya."
Shakira hanya bisa menampilkan senyum terpaksanya.
"Kalian berdua sudah makan?"
"Belum, Ma. Hari ini aku mau makan masakan Mama, boleh?" tanya Daniel dengan raut wajah memohon yang tidak pernah bisa ditolak oleh Mamanya.
"Kalau gitu kamu harus nunggu, ya. Mama masak dulu," Cleopatra mengelus lembut pipi Daniel. "Shakira mau bantuin Mama?"
"Boleh deh, Tante." sahut gadis itu, meski terpaksa.
Daniel berjalan mendekati Shakira, kemudian mendekatkan bibirnya di telinga gadis itu.
"Akur-akur ya, sama calon mertua."
Kemudian Daniel melangkah menuju kamarnya.
**
Shakira hanya diam seraya mendengarkan cerita Cleopatra tentang Daniel. Terkadang mereka berdua tertawa saat Cleopatra menceritakan tentang tingkah lucu Daniel ketika masih kecil.
"Yang ini, kamu pasti nggak bakalan nyangka, deh." Cleopatra tertawa geli seraya memotong sosis di hadapannya, "waktu ulang tahun kakeknya, Daniel sempat ngilang."
"Hah, hilang ke mana tante?" tanya Shakira.
"Nggak tau, dia tiba-tiba menghilang dari pagi. Terus pas malam puncak ulang tahun kakeknya, ada kado besar banget ternyata dari Daniel, kamu bisa tebak apa isinya?"
"Apa tante?"
"Isinya Daniel," Cleopatra terkekeh, "dia masuk ke dalam kotak itu sambil bawa kue. Yang lucu, Daniel masuknya kecepetan dan keburu kotaknya dibungkus. Jadi dia nggak bisa keluar sebelum acara dimulai, karena kelaparan akhirnya kue yang buat kakeknya dia makan."
Shakira tertawa geli. "Jadi, dia keluar nggak bawa apa-apa dong?"
"Iya, lah. Kuenya habis dia makan sendiri, dua belas jam dia di dalam kotak itu. Untung nggak kenapa-kenapa," Cleopatra menggeleng-gelengkan kepalanya, "Daniel memang punya cara tersendiri buat bikin orang yang dia sayang bahagia."
Shakira pun merasakannya.
"Daniel itu anak yang baik, penyayang. Cuman kadang sifatnya suka nggak bisa ditebak," Cleopatra tersenyum menatap Shakira, "Tante udah hidup selama tujuh belas tahun dengan Daniel, tapi tante masih nggak ngerti gimana cara nebak sifatnya."
"Mungkin Daniel nururin sifat Papanya, tante?"
"Mereka itu berbeda jauh, Shakira. Itu yang tante nggak mengerti. Daniel itu seperti perpaduan antara ayah dan kakeknya, tapi ada sifat baru yang muncul, sifat Daniel itu sendiri."
"Tapi, Daniel dekat sama Papanya, Tan?"
"Dulunya enggak," Cleopatra tersenyum tipis. "Sebelum Daniel kecelakaan, Daniel jauh dari kami."
Mata Shakira membulat, "Daniel pernah kecelakaan, Tante?"
"Iya," Cleopatra mengangguk. "Dia juga sempat koma hampir satu bulan, dan saat dia bangun, dia seperti jadi Daniel yang baru. Daniel yang sama kamu sekarang."
"Memang sebelum kecelakaan, sifat Daniel seperti apa, Tante?" tanya Shakira. Gadis itu benar-benar penasaran.
"Sulit tante jelaskan, Shakira. Dulu Daniel itu nakal, pendiam, jauh dari keluarga. Kecelakaan itu benar-benar mengubah Daniel," jelas Cleopatra.
Daniel yang dulu, nakal dan pendiam? Batin Shakira.
"Shakira, tante minta tolong panggilkan Daniel, ya? Bilang ke dia, makanannya sudah siap. Nanti ceritanya kita sambung lagi," ujar Cleopatra seraya menepuk bahu Shakira.
Shakira mengangguk, "Daniel di mana, tante?"
"Kamu naik aja ke lantai dua, cari pintu kamar yang ada inisial D, itu kamar Daniel."
Shakira segera melesat menuju anak tangga dan menaikinya. Gadis itu masih berpikir, bagaimana sifat Daniel yang dulu? Dan mengapa lelaki itu bisa berubah saat terbangun dari komanya?
Saat sudah sampai di atas, Shakira melirik pintu-pintu yang ada. Memilah salah satunya yang terdapat inisal D di depannya. Ah, di sana. Tepat lurus di depannya. Shakira kemudian berjalan menuju pintu itu, dan saat sudah bersiap untuk mengetuk, Shakira mendengar suara Daniel dari dalam.
"Lo sampe sini aja belum, udah minta yang aneh-aneh. Untung gue sayang,"
Dan seperti ada bagian yang remuk dari diri Shakira.
"Dan sepertinya, aku kembali jatuh cinta pada orang yang salah."
"Kita mau ke mana sih, sebenernya?" tanya Shakira, bingung. Sejak tadi, Daniel hanya mengajaknya berkeliling tanpa ada tujuan.
"Bentar, Sha. Gue lagi mikir, tempat bolos apa yang kira-kira bisa bikin lo terkesan untuk pertama kalinya?" sahut Daniel tanpa menoleh.
"Yaampun, Daniel. Sejak kapan bolos bisa bikin terkesan?" Shakira menggelengkan kepalanya, "lo bikin gue nyesel udah ngebuang dua jam waktu belajar gue."
"Ah, gue tau!" seru Daniel, lelaki itu langsung menginjak gas mobilnya agar melaju lebih cepat.
"Daniel, jangan ngebut!" teriak Shakira, gadis itu paling takut jika ada yang membawa mobil dengan kecepatan tinggi.
"Tenang aja, Sha. Ini masih standar, biasanya gue lebih cepat dari ini," sahut Daniel dengan santai.
Shakira melotot seraya melirik ke arah spedometer. Seratus kilometer per jam?! Pantas saja rasanya Shakira melayang! Dan Daniel bilang ini belum seberapa?
"Daniel, gue nggak mau mati muda!" teriak Shakira.
"Tutup aja mata lo, Sha. Bentar lagi kita nyampe, kok. Gue juga nggak bakalan biarin lo kenapa-kenapa," ujar Daniel.
Shakira menghembuskan napasnya kasar. Berbicara dengan Daniel sama saja seperti berbicara dengan batu, tidak ada gunanya.
Dan seperti yang Daniel katakan, mereka benar-benar sampai setelahnya. Shakira menghembuskan napasnya lega saat mobil berkapasitas dua penumpang itu bisa berhenti dengan dirinya yang masih dalam keadaan selamat.
Mata Shakira mengedar ke arah pemandangan asing di hadapannya. Apa lelaki ini membawa Shakira ke showroom mobil? Astaga, Daniel. Jadi ini rencana lelaki itu untuk membuat Shakira terkesan di 'kencan bolos' pertama mereka?
"Lo ngajak gue ke showroom?" tanya Shakira seraya menaikkan sebelah alisnya.
Daniel menoleh dan mengernyit, "showroom dari mana?"
"Itu di depan banyak banget mobil, ini showroom, kan?"
"Ini garasi rumah gue, Sha." Daniel kemudian turun dari mobilnya.
"Garasi rumah Daniel?" ulang Shakira dengan wajah cengoknya. Gadis itu memandangi deretan mobil mewah di hadapannya lagi, menghitung berapa banyak mobil yang ada di sini, satu, dua, lima, sepuluh!
"Turun, Sha," ucap Daniel seraya membukakan pintu untuk Shakira.
Shakira mengangguk, namun otaknya masih berpikir keras. Saat ia sudah turun, Daniel menutup pintu mobilnya kemudian menarik Shakira untuk masuk ke dalam rumahnya. Shakira tidak bersuara hingga mereka berada di dalam ruang tamu, ia masih kaget.
"Sha, kenapa bengong?" Daniel menggoyang bahu Shakira saat menyadari gadis itu sedang tidak sadar diri.
"Hah?" Shakira tersadar, "eh, ini di mana?"
"Ini ruang tamu rumah gue, lo kenapa bengong, sih?" Daniel menatapnya heran, "oh, gue tau. Lo pasti takjub liat rumah gue, ya? Ini bukan rumah, Sha. Ini Istana Sultan sama Ratu Mesir."
"Lo ngapain ngajak gue ke sini?"
Daniel menghendikan bahu, "pengen aja."
"Terus, sekarang apa?" Shakira menatap Daniel penuh tanya.
"Gue kenalin sama nyokap gue, yuk," ajak Daniel seraya menarik tangannya.
"Hah? Ngapain?!"
"Nyokap lo kan udah kenal sama gue, gantian." sahut Daniel.
"Terus lo mau bilang apa sama nyokap lo?"
"Ma, ini pacarnya Daniel. Tolong lamarin, ya?" jawab Daniel seraya terkekeh geli.
"Ih, jangan macem-macem!" prostes Shakira. Namun, tidak bisa ia pungkiri jika hatinya tiba-tiba menghangat.
"Daniel," suara lembut itu berasal dari atas tangga. Daniel dan Shakira menoleh bersamaan, menatap orang wanita yang kini tengah berjalan pelan menghampiri mereka.
"Hai, Ma!" Daniel melambaikan tangannya seraya berjalan menghampiri sang Ibu, tangannya yang satu lagi masih setia menggengam erat tangan Shakira.
"Ini siapa, sayang?" tanya Cleopatra seraya tersenyum menatap Shakira.
"Ini Shakira, Ma." Daniel menarik Shakira, membawa gadis itu berdiri di sebelahnya. "Pacar Daniel."
"Pacar?" Cleopatra melirik Daniel dan Shakira bergantian.
"Bu-"
"Iya, Ma." Daniel memotong ucapan Shakira.
"Cantiknya," puji Cleopatra seraya mendekat ke arah Shakira. "Daniel memang pintar cari pacar, ya."
Shakira hanya bisa menampilkan senyum terpaksanya.
"Kalian berdua sudah makan?"
"Belum, Ma. Hari ini aku mau makan masakan Mama, boleh?" tanya Daniel dengan raut wajah memohon yang tidak pernah bisa ditolak oleh Mamanya.
"Kalau gitu kamu harus nunggu, ya. Mama masak dulu," Cleopatra mengelus lembut pipi Daniel. "Shakira mau bantuin Mama?"
"Boleh deh, Tante." sahut gadis itu, meski terpaksa.
Daniel berjalan mendekati Shakira, kemudian mendekatkan bibirnya di telinga gadis itu.
"Akur-akur ya, sama calon mertua."
Kemudian Daniel melangkah menuju kamarnya.
**
Shakira hanya diam seraya mendengarkan cerita Cleopatra tentang Daniel. Terkadang mereka berdua tertawa saat Cleopatra menceritakan tentang tingkah lucu Daniel ketika masih kecil.
"Yang ini, kamu pasti nggak bakalan nyangka, deh." Cleopatra tertawa geli seraya memotong sosis di hadapannya, "waktu ulang tahun kakeknya, Daniel sempat ngilang."
"Hah, hilang ke mana tante?" tanya Shakira.
"Nggak tau, dia tiba-tiba menghilang dari pagi. Terus pas malam puncak ulang tahun kakeknya, ada kado besar banget ternyata dari Daniel, kamu bisa tebak apa isinya?"
"Apa tante?"
"Isinya Daniel," Cleopatra terkekeh, "dia masuk ke dalam kotak itu sambil bawa kue. Yang lucu, Daniel masuknya kecepetan dan keburu kotaknya dibungkus. Jadi dia nggak bisa keluar sebelum acara dimulai, karena kelaparan akhirnya kue yang buat kakeknya dia makan."
Shakira tertawa geli. "Jadi, dia keluar nggak bawa apa-apa dong?"
"Iya, lah. Kuenya habis dia makan sendiri, dua belas jam dia di dalam kotak itu. Untung nggak kenapa-kenapa," Cleopatra menggeleng-gelengkan kepalanya, "Daniel memang punya cara tersendiri buat bikin orang yang dia sayang bahagia."
Shakira pun merasakannya.
"Daniel itu anak yang baik, penyayang. Cuman kadang sifatnya suka nggak bisa ditebak," Cleopatra tersenyum menatap Shakira, "Tante udah hidup selama tujuh belas tahun dengan Daniel, tapi tante masih nggak ngerti gimana cara nebak sifatnya."
"Mungkin Daniel nururin sifat Papanya, tante?"
"Mereka itu berbeda jauh, Shakira. Itu yang tante nggak mengerti. Daniel itu seperti perpaduan antara ayah dan kakeknya, tapi ada sifat baru yang muncul, sifat Daniel itu sendiri."
"Tapi, Daniel dekat sama Papanya, Tan?"
"Dulunya enggak," Cleopatra tersenyum tipis. "Sebelum Daniel kecelakaan, Daniel jauh dari kami."
Mata Shakira membulat, "Daniel pernah kecelakaan, Tante?"
"Iya," Cleopatra mengangguk. "Dia juga sempat koma hampir satu bulan, dan saat dia bangun, dia seperti jadi Daniel yang baru. Daniel yang sama kamu sekarang."
"Memang sebelum kecelakaan, sifat Daniel seperti apa, Tante?" tanya Shakira. Gadis itu benar-benar penasaran.
"Sulit tante jelaskan, Shakira. Dulu Daniel itu nakal, pendiam, jauh dari keluarga. Kecelakaan itu benar-benar mengubah Daniel," jelas Cleopatra.
Daniel yang dulu, nakal dan pendiam? Batin Shakira.
"Shakira, tante minta tolong panggilkan Daniel, ya? Bilang ke dia, makanannya sudah siap. Nanti ceritanya kita sambung lagi," ujar Cleopatra seraya menepuk bahu Shakira.
Shakira mengangguk, "Daniel di mana, tante?"
"Kamu naik aja ke lantai dua, cari pintu kamar yang ada inisial D, itu kamar Daniel."
Shakira segera melesat menuju anak tangga dan menaikinya. Gadis itu masih berpikir, bagaimana sifat Daniel yang dulu? Dan mengapa lelaki itu bisa berubah saat terbangun dari komanya?
Saat sudah sampai di atas, Shakira melirik pintu-pintu yang ada. Memilah salah satunya yang terdapat inisal D di depannya. Ah, di sana. Tepat lurus di depannya. Shakira kemudian berjalan menuju pintu itu, dan saat sudah bersiap untuk mengetuk, Shakira mendengar suara Daniel dari dalam.
"Lo sampe sini aja belum, udah minta yang aneh-aneh. Untung gue sayang,"
Dan seperti ada bagian yang remuk dari diri Shakira.
To be contunued
Bagaimana pemandangan istana Sultan dan Ratu Mesir :)?
Salam manis, dari satu-satunya istri sah Kim Tae Hyung, cantikazhr.