Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Kenyataan Pahit

"Menetapkan Kayla Rusli bersalah atas tindakan penganiayaan dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara."

Suara tegas sang Hakim membacakan vonisnya membuat suasana persidangan seketika menjadi riuh.

"Tidak! Dia korban perkosaan yang membela dirinya, mengapa dia malah dipenjara?"

Nenek Kayla terus berteriak tidak terima, tapi tidak ada yang mempedulikannya lagi.

Sementara Kayla pun langsung lemas mendengar vonisnya hingga rasanya ia ingin mati saja.

Setelah melalui beberapa kali persidangan dalam satu bulan ini dengan para saksi dan bukti yang menyudutkannya, akhirnya Kayla pun dihukum penjara.

Kayla difitnah dengan keji dan semua bukti pun direkayasa hingga ia harus berakhir seperti ini.

Dengan tubuh yang gemetar, Kayla pun mengedarkan pandangan ke sekeliling yang masih begitu riuh.

Kayla bisa melihat Nenek dan sahabatnya yang terus berteriak sambil berusaha mendekati Kayla, tapi para polisi menahan mereka. Bahkan, para Hakim pun mulai meninggalkan persidangan seolah tidak mau tahu lagi apa pun setelah vonis dijatuhkan.

Tangisan Kayla pun makin pecah saat para polisi langsung menghampirinya dan mencekalnya.

Sementara Tiago sendiri langsung tersenyum penuh kemenangan dan melangkah menghampiri Kayla.

Air mata Kayla sudah mengalir deras menatap Tiago dan Kayla pun langsung sesak napas setiap berdekatan dengan pria itu.

"Selamat menjalani hidup baru di penjara, Kayla Rusli! Kau pantas mendapatkannya, walaupun aku kecewa hukumannya hanya lima tahun."

"Tapi ingat, Kayla! Jangan pernah berpikir untuk mengusik keluargaku lagi atau aku bisa membuat hukumanmu jauh lebih lama daripada itu, bahkan aku juga bisa membuat hidupmu bagai di neraka! Ingat itu, Kayla Rusli!" ancam Tiago tanpa perasaan dan dengan raut wajah yang penuh kebencian.

Kayla yang masih syok hanya bisa menggeleng dan terus menggeleng.

"Aku tidak bersalah! Aku tidak bersalah, Brengsek!"

Hanya itu yang bisa Kayla teriakkan di depan Tiago, tapi Tiago langsung berbalik dan meninggalkan Kayla.

Para polisi pun langsung menarik Kayla untuk membawanya pergi sampai Nenek Kayla begitu histeris.

"Jangan bawa cucuku! Jangan bawa dia!"

Nenek Kayla terus berteriak sambil mengulurkan tangannya dan Kayla pun melakukan yang sama.

"Nenek! Nenek!" teriak Kayla juga.

Sungguh, napas Kayla makin sesak merasakan kesedihan yang teramat sangat. Jantungnya berdebar kencang, air matanya terus bercucuran, kepalanya terasa sangat sakit, dan seketika dunia terasa berputar untuknya.

"KAYLA!!"

Dan suara neneknya adalah suara terakhir yang Kayla dengar sebelum semuanya tiba-tiba gelap dan tubuh Kayla pun ambruk di sana.

Kayla pingsan dan tim medis pun langsung membawanya ke klinik kepolisian.

Entah berapa lama Kayla pingsan, namun kesadaran Kayla mendadak pulih karena aroma obat-obatan yang menusuk yang seketika membuatnya mual.

Dengan tersentak, Kayla pun membuka matanya dan langsung memuntahkan isi perutnya.

"Huwek! Huwek!"

Seorang wanita berbaju dokter dan dua orang polisi yang mendengarnya pun langsung menghampiri Kayla.

"Kau baik-baik saja, Kayla? Akhirnya kau sadar juga!"

Sang dokter nampak mendesah lega, sedangkan Kayla yang melihat para polisi pun kembali gemetar dan menangis.

"Aku tidak bersalah! Jangan masukkan aku ke dalam penjara! Aku tidak mau!"

"Tenanglah dulu, Kayla!" seru sang dokter.

Tubuh Kayla pun makin gemetar dan menggigil. Mendadak Kayla bangkit berdiri dan berusaha kabur sampai para polisi yang melihatnya pun langsung waspada dan menyergap Kayla.

"Akhh, lepaskan aku! Aku tidak mau dipenjara! Nenek! Nenek, tolong aku ...."

Kayla makin memberontak tidak terkendali dan sang dokter pun makin panik melihatnya sampai ia meminta polisi melepaskan Kayla.

"Tolong lepaskan dulu! Jangan kasar padanya! Kau juga tenanglah dulu, Kayla! Jangan sampai membahayakan kandunganmu!"

Deg!

Seketika Kayla berhenti bergerak dan dengan jantung yang berdebar begitu kencang, Kayla pun menatap sang dokter dengan penuh tanya.

"Apa ... apa maksudmu dengan kandungan, Dokter?"

"Apa kau belum tahu tentang ini, Kayla?"

"Tahu tentang apa?"

"Kau hamil, Kayla Rusli!"

Bagai disambar petir, tubuh Kayla langsung begitu kaku di tempatnya mendengar kenyataan yang menyakitkan itu.

Sudah cukup buruk nasibnya diperkosa dan membela diri, tapi malah difitnah dan harus dipenjara. Ditambah sekarang ia hamil dan harus menjalani kehamilan di dalam penjara.

"Kau pasti bercanda kan, Dokter? Kau pasti bercanda. Aku tidak mungkin hamil. Aku tidak mau hamil!"

**

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel