Bab 1 Mendapatkan Smartphone Aneh
~~~Prolog~~~
Tahun 2500 masehi di sebuah ruangan laboratorium, seorang pria tua sedang melihat sebuah smartphone. "Haha, akhirnya smartphone canggih yang tidak bisa diukur dengan akal sehat tercipta" Pria tua terbahak-bahak.
~
Namun tidak lama kemudian pria tua bersedih dan menghela nafas. "Tapi percuma saja, di dunia ini sekarang dikuasai oleh spesies lain, dan zombie yang telah berevolusi. Bahkan jumlah umat manusia bisa dihitung dengan jari."
~
"Aku ingin mengirmkan smartphone ini ke masa lalu sebelum dunia berubah." Pria tua mengambil smartphone lalu menaruhnya di atas sebuah mesin. Pria tua menekan tombol 2025 dan berkata. "Siapa saja yang mendapatkan smartphone ini, semoga bisa mengubah dunia." Priar tua tersenyum kemudian menekan tombol. "Cring." Smartphone lalu menghilang.
~~~~
~
Di sebuah cafe seorang pria sekitar usia 20 tahunan sedang duduk meminum secangkir coffee, namanya adalah Renji McCoy. Renji Mccoy adalah seorang berdarah jepang, inggris dan Indonesia. Ayah Renji berdarah jepang dan indonesia, sedangkan ibu Renji berdarah inggris. Wajah Renji perpaduan orang Indonesia dan jepang, sedangkan rambut Renji bewarna silver seperti rambut ibunya.
~
Renji Mccoy saat ini tinggal di Indonesia dan sedang menempuh semester tua. "Sial, kenapa skripsiku ditolak lagi." Renji cemberut lalu meminum coffee. "Sepertinya aku harus menyuap dosen penguji." Renji menyeringai.
~
Tiba-tiba sebuah smartphone jatuh di kepala Renji. "Duk." "Sialan, siapa yang berani melemparku dengan smartphone." Teriak Renji marah dan melihat sekitar. Semua orang melihat Renji, lalu tidak lama kemudian mengabaikannya. "Jika tidak ada yang mengaku. Aku ambil smartphone ini." Renji mengutuk lalu melihat smartphone di kakinya.
~
"Eh, kenapa smartphone ini tidak mempunyai merek. Apa smartphone ini illegal atau buatan sendiri." Renji heran. "Renji aku ingin lihat smartphone yang jatuh mengenai kepalamu." Kata seorang pria pelayan cafe. "Ini." Renji memberikan smartphone kepada pelayan cafe, karena Renji mengenal pelayan cafe.
~
"Mana Smartphonenya." Tanya pelayan cafe. "Sialan, ini ditanganku." Balas Renji mulai jengkel. "Jangan bercanda, ditanganmu tidak ada apa-apa." Pelayan cafe menatap Renji dengan aneh. "Apa kamu tidak bisa melihat smartphone ditanganku." Renji menunjukan smartphone di depan mata pelayan. "Huh, bercandamu tidak lucu, aku akan lanjut bekerja." Pelayan cafe jengkel lalu pergi.
~
Melihat pelayan cafe pergi, Renji termenung. "Sial, Jangan bilang smartphone ini gaib." Renji mengutuk lalu tidak sadar melemparkan smartphone. Namun beberapa detik kemudian Renji melihat smartphone tiba-tiba muncul kembali di tangannya. "Ahhhh." Renji berteriak.
~
Semua orang yang berada di cafe mulai menatap Renji. "Hehe, maaf. Aku terkejut memenangkan lotre." Renji tertawa dengan malu dan mencari alasan.
~
Renji merinding melihat smartphone ditangannya, lalu tiba-tiba sebuah pesan muncul. Renji ragu beberapa saat namun memberanikan diri melihat pesan. (Selamat anda orang terpilih untuk mendapatkan smartphone canggih dari masa depan. Anda dapat meningkatkan kekuatan fisik, kecepatan, membeli peralatan, makanan dan berbagai hal dari sekarang.) Renji terpana melihat pesan yang dia baca.
~
"Ting." Renji melihat sebuah pesan lagi yang muncul. (Perubahan dunia akan terjadi dalam 1 jam, virus zombie akan menyebar dan hewan akan bermutasi.) "Hahaha, aku pasti sudah gila." Renji yang membaca pesan mulai tertawa seperti orang gila.
~
Renji teridiam cukup lama lalu berteriak. "Aku harus pulang." Renji mempunyai firasat bahwa dia tidak gila, dan smartphone ditangannya nyata. Renji mengendarai motornya lalu pulang menuju rumahnya.
~
Saat dalam perjalanan Renji tiba-tiba berhenti di depan supermarket. "Jika pesan itu nyata, berarti aku harus membeli makanan pokok." Renji melihat smartphone di saku celananya lalu masuk ke dalam supermarket.
~
"Ahh, Renji selamat datang." Seorang kasir perempuan berusia 25 tahunan tersenyum melihat Renji. Renji melihat perempuan yang tersenyum padanya dan berkata dengan nada pelan. "Erika apa kamu bisa ijin pulang dulu." "Memangnya kenapa." Perempuan penjaga kasir yang di panggil Erika bertanya dengan heran.
~
"Aku memiliki firasat bahwa virus zombie seperti di film-film, akan terjadi di dunia nyata." Bisik Renji. "Pufff, kamu terlalu sering menonton film zombie Renji." Erika mencoba menahan tawa. "Terserah kamu mau mempercayaiku atau tidak." Renji menghela nafas lalu mulai membeli makanan pokok. Seperti beras, mie instan, roti, air botolan dan lain-lain.
~
Erika terkejut melihat Renji membeli banyak makanan pokok. "Jangan melihatku seperti itu, aku percaya firasatku." Balas Renji. Erika menggeleng lalu mulai mengambil makanan yang di beli Renji. "Totalnya 200 ribu rupiah." Kata Erika. Renji kemudian memberikan uang ke Erika.
~
Renji mengambil makanan pokok yang dia beli lalu berkata. "Semoga kita bisa bertemu lagi Erika." Renji keluar supermarket dan menuju ke sepeda motornya. "Beruntung aku tidak suka menonton film zombie, atau aku akan paranoid seperti dia." Erika menggeleng.
~
Beberapa menit kemudian Renji tiba dirumahnya. "Mom, Dad, aku pulang." Teriak Renji. "Renji, ayah dan ibumu bukannya pergi ke rumah nenekmu di luar kota." Seorang wanita berusia 30 tahunan keluar dengan memegang sapu.
~
"Aku lupa mereka berdua tidak ada dirumah." Renji menepuk dahinya. Renji mengambil smartphone pribadinya lalu mengirim pesan ke ayah dan ibunya. "Ayah , Ibu jaga diri kalian baik-baik virus zombie akan muncul 30 menit lagi." Renji melihat pesannya terkirim lalu menghela nafas.
~
"Bibi Nina, apakah kamu tidak ingin menghubungi keluargamu." Renji melihat wanita berusia 30 tahunan yang memegang sapu. "Tidak Renji, aku sudah menghubungi ibuku beberapa menit lalu." Wanita yang di panggil Nina tertawa.