Ringkasan
(Cerita mengandung FULL adegan dewasa tiap Babnya Rated 21++) Bertemu di kapal pesiar membuat dua pasangan muda mudi memiliki ketertarikan satu sama lain. Marc dan Valerie menemukan sosok yang berbeda pada pasangan suami istri yang mereka temui secara tidak sengaja di kapal pesiar. Begitu pula dengan Dylan dan Laura merasakan hal yang sama kepada Marc dan Valerie. Hingga sebuah ide tercetus di pikiran mereka karena rasa penasaran yang begitu besar. “Sayang, hanya satu hari, haruskah kita bertukar pasangan dengan Valerie dan Marc?” ucap Dylan menatap sang istri. Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka? Apakah perselingkuhan ini akan berakhir atau membawa sebuah misteri kehidupan baru bagi kedua pasangan ini... Follow IG : @ma2.zan
Bab 1 | Kapal Pesiar
"Hei sweetheart, kamu yakin tidak ingin ikut ke kolam renang?!" Marc merangkul istrinya dari belakang.
Valerie berbalik dan melihat Marc dengan wajah tertekuknya, "Bukankah di sana mereka semua akan bugil?!" tanya Valerie to the point.
"Betul sekali Val, malam ini adalah puncak acaranya. Semua tamu akan hadir disana, dan kamu tahu?” Marc menjawab dengan mata berbinar-binar sambil.
Valerie bergidik, "Tidak! Aku tidak mau Marc!" tolak Valerie mentah-mentah, membayangkan apa yang akan terjadi di sana membuat Valerie tiba- tiba mual.
"Apa kamu yakin?" tanya Marc sekali lagi.
Karena pasti jauh lebih menyenangkan jika bisa menikmati ini berdua dengan istrinya.
Valerie mengangguk dengan cepat, "Sangat yakin!"
"Hmm baiklah, tapi kamu akan bosan berada di kamar." Marc masih mencoba sedikit membujuk istrinya.
"Marc, bersenang-senanglah! Aku akan berjalan-jalan di kapal pesiar ini." Valerie benar-benar tidak bisa ikut dalam hal gila yang di sukai oleh suaminya.
"Ok sweety, kamu juga bersenang-senanglah," Marc menyerah membujuk Valerie.
Karena sejak awal pria itu tidak pernah memaksa Valerie untuk mengikuti hobinya yang sangat tidak biasa ini.
Contohnya seperti malam ini, mereka merayakan ulangtahun pernikahan mereka dengan liburan di kapal pesiar.
Bukan karena tanpa alasan, Marc memilih kapal pesiar ini dikarenakan ada event yang sangat ia nantikan—Naked Pool. Meskipun mereka berdua harus pergi ke negara sakura. Dimana para undangan yang hadir harus tanpa mengenakan sehelai benang pun saat acara berlangsung.
Acara ini di peruntukkan bagi jiwa-jiwa yang suka kebebasan.
"Hmm, tentu saja,"jawab Valerie mengedipkan mata dan tersenyum manis.
Dia tidak pernah keberatan dengan hobi aneh suaminya itu.
"See you sweety." Marc melambaikan tangannya kepada Valerie sebelum menutup pintu kamar.
Valerie dan Marc adalah pasangan yang tidak pernah menduga mereka akan berakhir dalam pernikahan. Karena mereka berdua memiliki kepribadian dan karakter yang bertolak belakang. Tapi siapa sangka, itu semua yang membuat mereka berdua saling tertarik satu sama lain dan menemukan kecocokan lebih baik dari dugaan mereka.
Valerie dan Marc berpacaran selama dua tahun dan memutuskan untuk menikah. Setiap tahun, mereka akan berbulan madu di negara yang berbeda-beda. Tentu saja dengan event-event yang di sukai oleh Marc.
"Ahh, lebih baik aku mencari udara segar di luar sana!!" gumam Valerie seraya memilih gaun panjang dan kardigan yang berwarna senada—pink pastel. Gaun tersebut melekat sempurna di tubuhnya.
"Manis!" gumam Valerie puas melihat dirinya di pantulan cermin.
***
Sedangkan, di kamar yang berada tepat di sebelah Valerie dan Marc terlihat dua pasangan sedang memadu kasih.
"Laura, milikmu meremasku sayang dengan begitu kuat!" erang Dylan di sela pompaannya.
Suara desahan Laura memenuhi ruangan kamar tersebut, "Ah sayang! Harder please!" racauan vulgar wanita bertubuh seksi itu.
Dylan menjadi sangat bergairah ketika melihat Laura yang baru saja selesai mandi, tubuh istrinya yang masih basah terlihat sangat erotis.
Tepat saat itu juga, dia menarik tubuh istrinya membuat mereka berakhir dengan peraduan liar di atas sofa.
Dylan menaikkan kedua kaki Laura dan melebarkannya. Menusuk dengan dalam ke inti tubuh istrinya.
"Akh! Akh! Dylan lebih dalam please!" mohon Laura dengan mulut terbuka karena desahan nikmat.
"As your wish sayang!!" Dylan menghujam dengan dalam liang kenikmatan Laura dengan keras dan cepat.
"Oughh, nikmat Dylan, sayang a-a-aku mau keluar!"
"Bersama Lau!" seru Dylan dan semakin dalam menghujam Laura dan meremas kedua payudara istrinya.
"Ugh sayang, aku keluar!" erangan Dylan mendapatkan puncak kenikmatannya, dia tidak dapat menahan hisapan kuat dari kewanitaan istrinya.
"Yes Dylan!" Laura pun mengunci tubuhnya mendapatkan puncak kenikmatan bersama sang suami.
Dylan memeluk tubuh istrinya yang begitu seksi dan mengecupnya sekilas.
"Kamu yakin tidak ingin ikut sayang?" tanya Laura dengan nafas yang masih tersengal-sengal akibat gempuran suaminya.
Dylan mengecup kening Laura, "Ya sayang, kamu sangat tahu, aku tidak tertarik dengan hal-hal seperti itu, kamu nikmati saja, hmm?"ucapnya lembut mengizinkan istrinya untuk mengikuti event Naked Pool yang diadakan di kapal pesiar ini.
Yang sengaja dia hadiahkan untuk sang istri sebagai hadiah anniversary pernikahan mereka yang ketiga tahun. Karena Laura sempat membahas masalah event ini kepada dirinya.
Laura tersenyum senang dan mengecup bibir Dylan, "Thank you sayang! Kalau begitu aku berpakaian dulu!" serunya semangat dan mengambil kimono tipis untuk menutupi tubuhnya.
"Kamu tidak membasuh diri dulu sayang?" tanya Dylan.
Laura menggelengkan kepalanya sambil mengikat tali kimononya, "Tidak perlu sayang, lagi pula di sana aku akan masuk untuk berenang."
Dylan hanya tertawa kecil, "Terserah kamu saja, sayang."
Laura berlari kecil dan kembali menghampiri Dylan, "Cup! Bye sayang!" Laura mengecup bibir Dylan dan berpamitan.
"Have fun, sayang!" seru Dylan sebelum istrinya menghilang dari pintu.
"You too!" suara Laura terdengar samar-samar.
Yah, beginilah kami. Laura dan diriku memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Tapi aku sangat mencintai dia yang apa adanya. Termasuk hobinya yang aneh itu.
Itu hanya sekedar hobi—pikirku. Jadi, tidak ada masalah selama dia bahagia, aku pun bahagia.
"Lebih baik aku bersih-bersih dan keluar untuk mencari udara segar!"
----
Marc berjalan penuh percaya diri dengan celana renang yang dia kenakan. Tubuhnya yang standart tapi masih dalam kategori sedap di pandang. Tidak menyurutkan dirinya untuk tampil tanpa sehelai kain ditubuhnya setelah melepaskan celana renangnya disalah satu kursi santai yang berada ditepi kolam renang.
"Ahh, karena semua di sini orang jepang, membuatku tidak khawatir kalau akan bertemu orang dari negaraku! Tidak mungkin ada orang lain yang sepertiku untuk pergi begini jauh hanya untuk mengikuti event ini!"gumam Marc dan masuk ke dalam kolam renang.
Marc melihat sekeliling dan sedikit kecewa karena tamu yang datang rata-rata sudah berumur. Hanya beberapa yang berada dalam seusianya, yang tentu saja mereka terlihat cuek untuk menikmati waktu mereka. Ada yang berpasangan ada juga yang seperti dirinya, sendiri menikmati event menyenangkan ini.
"Sebaiknya aku berenang saja!" gumamnya dan mulai berenang namun matanya tertuju pada siluet yang lewat di sampingnya.
Marc spontan berhenti dan terperangah ketika siluet tersebut berdiri lalu mengusap rambut panjangnya kebelakang.
"Wow! Luar biasa! Tubuhnya begitu seksi!" gumam Marc dalam hati tidak dapat mengalihkan pandangannya dari wanita cantik di depannya.
"Wajah, tubuh dan kulitnya sangat cantik, dan sepertinya dia satu-satunya wanita asing yang ada di sini. Di atas semua itu, wanita ini terlihat sangat percaya diri dengan penampilannya." kagum Marc melihat wanita didepannya.
"Parfaite!" seru Marc memuji wanita didepannya menggunakan bahasa negaranya—prancis. Parfaite artinya kesempurnaan untuk seorang wanita.
Namun, naasnya wanita yang dipuji tersebut menoleh ke arahnya.
"Yak!" teriak wanita tersebut menutupi tubuhnya dan berlari meninggalkan dirinya yang ikut terkejut.
"Shit! Jangan bilang kalau dia juga berasal dari Prancis?" tatapan Marc tidak dapat teralihkan dari kemolekan tubuh wanita yang baru dia temui.
"Damn! Dia terlalu sempurna!"
***
Dan di sisi kapal pesiar yang lainnya, Valerie tengah berjalan-jalan di deck kapal menikmati angin laut dan keindahan malam.
Brugh
"Sorry," suara pria yang menabraknya.
Valerie menoleh sedikit dan menjawab, "No problem," kemudian berlalu meninggalkan pria yang menabraknya tadi. Memilih untuk duduk di salah satu kursi panjang menghadap ke lautan lepas.
"Oh my! Apa dia seorang bidadari?" gumam Dylan terpesona dengan keanggunan wanita yang baru saja dia tabrak.
"Aku tidak pernah melihat wanita dengan kecantikan seperti ini!" Dylan tidak dapat meninggalkan wanita tersebut dalam kesendirian.
Pria itu memilih untuk mengawasi wanita manis yang ia tabrak tadi dari jarak jauh, menikmati keindahan yang mempesona didepannya. Seolah ada magnet yang siap mengikat dirinya dengan wanita itu.