Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 14 Masalah Penerjemahan

Bab 14 Masalah Penerjemahan

Hari senin.

"Sekretaris Mu, sudah diprint belum dokumennya?" An Qian memakai sebuah gaun dengan turunan yang sangat tajam, belahan dadanya terlihat bayang-bayang di gaunnya.

"Dokumen apa?" Mu Xue tidak mengerti.

"Kamu tidak melihat email yang aku kirim setelah jam pulang kantor di hari jumat?" An Qian menaikkan alisnya.

Mu Xue terkejut, dia memang tidak melihat email, dia sama sekali tidak menyangka An Qian akan mengirim dokumen di jam itu, padahal waktu itu dia juga masih di kantor.

Mu Xue berdiri dan melihat ke bawah, "Maaf, aku tidak melihat email!"

"Sekretaris Mu, kamu beneran tidak profesional? Apakah kamu tidak tahu kalau setelah jam pulang kantor juga harus sering cek email, sebagai sekretaris, kamu tidak melihat email selama 2 hari ini?"

"Maaf, aku lalai!"

"Bagaimana ini? Dokumennya mau digunakan oleh CEO nanti, dan masih belum diterjemahkan!" An Qian bertanya, dokumen itu perintah langsung dari CEO.

"Aku akan menerjemahkannya sekarang!" Mu Xue mengerti kalau An Qian sengaja mempersulitnya.

He Jing tiba-tiba berdiri, "Kak An Qian, dalam waktu sesingkat ini mana mungkin menerjemahkan dokumen setebal itu?"

"Kalau tidak bisa, itu tanggung jawab dia, aku sudah mengerjakan tugas aku!" An Qian meletakkan dokumennya di meja Mu Xue, dan berjalan pergi dengan sombong.

Tiga orang ini sama sekali tidak melihat ada sebuah bayangan yang tinggi berada dipojok sedang melihat semua ini, dia tersenyujm, sepertinya akan ada sebuah tontonan yang menarik! Iya! Ramai sekali!

"Mu Xue, dia sengaja mempersulit kamu!" He Jing berkata kepada Mu Xue, dia tidak bisa melihat An Qian yang terus mempersulit Mu Xue.

"Tidak apa-apa!" Mu Xue tersenyum pahit, tidak perlu ditebak An Qian pasti sedang marah karena urusan kopi itu.

"Dokumen ini total ada 16 lembar, kamu tidak akan sempat!" He Jing berkata.

"Dua nona cantik, siapa yang bisa buatin kopi buat aku?" Tiba-tiba terdengar suara yang memotong pembicaraan mereka.

Ketika menoleh, Mu Xue melihat Ceng Li, wajah He Jing langsung memerah ketika melihat Ceng Li, Mu Xue hanya duduk dan tidak bergerak, dia dengan cepat membuka dokumen di tangannya.

"Manajer Ceng, Pagi! Aku akan buatin kopi buat kamu, tapi kopi buatan aku tidak seenak Mu Xue!" He Jing berkata jujur, bahkan CEO juga suka kopi buatan Mu Xue.

"Ooiya? Kalau begitu, suruh dia yang bikin saja, He Jing kamu temanin aku ngobrol saja!" Ceng Li melirik ke arah Mu Xue yang sedang menundukkan kepalanya, "Kenapa? Nona Mu tidak mau membantu aku?"

Mu Xue mengangkat kepalanya, dia melihat Ceng Li yang sedang menatapnya, dia tidak berdaya, "Aku segera pergi bikin!"

Ceng Li melihat dokumen di meja Mu Xue, iya, masih ada 15 menit sebelum meeting, bahkan dewa saja tidak bisa menerjemahkan dokumen sebanyak ini! Wanita ini malah terlihat tenang, beneran membuat orang sangat penasaran!

"Manajer Ceng, kopinya sudah datang!" Mu Xue membawa kopinya.

"Iya! Enak sekali! Nona Mu, darimana kamu belajar bikin kopi?"

"Kedai kopi!" Mu Xue menjawab dengan tenang, dia pernah bekerja satu tahun di kedai kopi, sebelum umur 20 tahun! Teringat lagi umur 20 tahun itu, umur yang sangat gelap baginya.

"Ooh! Pantesan!" Ceng Li mengangkat alisnya, "Kamu bisa membuat the?"

Mu Xue mengangkat kepalanya, dia menatap ke arah Ceng Li, Mu Xue berpikir dalam hati, pria ini apakah sengaja berbicara dengannya, dia masih perlu menerjemahkan dokumennya!

"Menunda pekerjaan kamu?" Ceng Li mengangkat alisnya, wajah yang ganteng itu sama sekali tidak terlihat menyesal, malah seperti biasa saja. "Kalau begitu tolong buatin the buat aku! Aku suka gaya barat dan timur digabung!"

Mu Xue menarik nafas dalam-dalam, dan berdiri, dia pergi ke pantri lagi, dan membuat satu gelas teh lagi.

"Iya! Tidak disangka skill membuat teh kamu begitu hebat!" Ceng Li mencobanya. "Wangi tehnya sangat segar, dan terlihat begitu terang, suhunya juga pas!"

Mu Xue mana ada waktu mendengar "pujian"nya, dia dengan cepat mengerjakan dokumennya.

Ceng Li melihat dia tidak berbicara, wanita di depannya ini berwajah dingin, seluruh auranya terasa begitu asing, beneran aneh, biasanya wanita kalau melihatnya pasti akan sangat menyukainya, tapi wanita ini malah terlihat seperti merendahkannya!

"Pagi CEO!" Tiba-tiba, He Jing berkata sambil berdiri.

Mereka bertiga melihat ke arah lorong, Qin Yinuo dengan badan tegak berjalan keluar dari lift, ketika mendengar sapaan, dia hanya mendengus saja.

Dia lebih dingin dan serius dari pria biasa, tidak banyak bicara, ketika melihat Ceng Li, dia hanya menatapnya sekilas dan berjalan ke dalam ruangannya.

"CEO, tunggu donk, ngapain sok keren begitu?" Ceng Li membawa kopi dan tehnya mengikutinya masuk ke dalam ruangannya.

Mu Xue juga segera membuat satu gelas kopi dan membawanya ke kantor CEO.

"Sekretaris Mu, dokumen yang aku butuhkan sudah siap?" Orang yang duduk di kursi itu bertanya.

"Belum!" Mu Xue menjawab dengan tenang.

"Belum?"

"Nuo, teh buatan sekretaris Mu juga enak loh!" Ceng Li berkata sambil duduk di sofa.

"Diam kamu!" dia dengan dingin berkata kepada Ceng Li.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel