7
Berat badan Starlee semakin menyusut. Wanita itu kini tengah memandangi pantulan dirinya di cermin, kini ia sudah menghilangkan berat badannya sebanyak 20 kg. Dan hanya tinggal beberapa minggu lagi ia bisa mencapai berat badan yang ia inginkan. Keinginan Starlee semakin lama semakin meningkat ketika ia melihat internet ada kabar tentang Amber yang menjadi supermodel dengan bayaran termahal.
Starlee kini mengerti. Amber menyingkirkannya karena ingin menjadi yang nomor satu di dunia modeling. Amber menginginkan posisinya. Kala memikirkan itu darah Starlee mendidih, hanya demi popularitas Amber tega membunuhnya. Amber bahkan lebih buruk dari mereka yang mencapai popularitas dari melayani beberapa petinggi agensi.
Wajah Starlee yang dulunya bulat kini menirus. Ia menggunakan beberapa produk kecantikan yang membuat kulitnya menjadi lebih halus dan kencang. Mungkin, jika Starlee keluar saat ini, mertua dan dua adik iparnya tak akan mengenali dirinya lagi. Namun, ini bukan saat yang tepat baginya untuk menunjukan diri.
Starlee menyalakan televisi, ia duduk di matras dan memulai olahraganya lagi. Matanya menajam kala melihat wajah Amber terlihat di sana, wanita itu membintangi sebuah iklan produk kecantikan yang dahulunya diperuntukan bagi dirinya. Senyum kecut terlihat di wajah Starlee. Ia bagi Amber bukanlah sahabat, tapi seorang saingan.
Semakin Starlee melihat Amber, ia semakin dipecut untuk menurunkan berat badan secepat mungkin. Ia harus segera masuk ke dunia model dan mengambil apa yang sudah menjadi miliknya. Amber hanyalah bayangannya, wanita itu tidak akan pernah bisa melebihi dirinya. Baik dulu maupun sekarang.
Tangan Starlee meraih remote televisi, ia mematikan benda layar datar itu kemudian fokus berolahraga. Peluh membasahi tubuh Starlee. Rambutnya yang terikat kini menjadi lembab. Napasnya masih teratur, ia telah menjalani proses yang panjang untuk sampai ke titik ini.
***
Tiga bulan kemudian.
Starlee mengunjungi C agency yang sedang mengadakan sebuah audisi. Starlee mengisi formulir, ia mendapatkan sebuah nomor yang ia letakan di pinggangnya. Ia duduk di ruang tunggu, menunggu untuk gilirannya dipanggil. Tanpa ia sadari banyak mata yang memandang ke arahnya. Penampilan Starlee yang modis, dengan wajah dingin, tatapan tajam dan tubuh ideal, Starlee membuat beberapa orang tak bisa berpaling darinya.
C Agency adalah salah satu dari lima perusahaan supermodel terbesar di negara ini. Agenci ini berlokasi di kota B. Agensi ini jugalah yang telah membesarkan namanya. Starlee memulai karirnya sejak usia 15 tahun, ia telah mengenal banyak orang di C Agency.
Beberapa saat kemudian nomor urut Starlee dipanggil. Ia berdiri, kaki jenjangnya melangkah menuju ke ruang audisi. Di dalam sana terdapat tiga orang juri. Starlee mengenali semua juri yang ada di sana. Orang pertama dengan pakaian yang rapi adalah Adam Calleb yang merupakan pemilik dari agency ternama itu. Bukan rahasia lagi jika Adam akan turun tangan untuk menjadi juri di audisi. Orang kedua yang mengenakan pakaian berwarna ungu menyala dengan rambut palsu berwarna senada, serta lipstik merah terang adalah Alexandria, pelatih andalan di C Agency. Dan orang ketiga dengan pakaian santai, tapi modis adalah Jammie, salah satu fotografer terbaik di negara ini.
Tidak sulit bagi Starlee untuk mengambil hati para juri karena Starlee sangat tahu apa yang mereka sukai.
Ketiga juri terpaku pada Starlee, mereka merasa bahwa mereka sudah menemukan apa yang mereka cari. Wanita di depan mereka tidak bisa dikatakan hanya memiliki kecantikan saja, tapi tubuh yang ramping juga dimilikinya, serta tatapan tajam yang memikat. Paduan yang sempurna untuk menjadi icon agensi mereka, menggantikan Alyssandra Starlee yang sudah tiada.
Starlee mulai melakukan beberapa gerakan, kemudian selesai. Ia menunjukan apa yang ketiga juri inginkan. Adam menyukai sesuatu yang bernilai, Alex menyukai sesuatu yang mengesankan, dan Jammie menyukai sesuatu yang berbeda.
"Apakah kau pernah melakukan audisi sebelumnya?" tanya Adam dengan kedua tangan yang ia rangkum di atas meja, menyandang dagunya yang ditumbuhi sedikit bulu halus.
"Saya belum pernah melakukan audisi di mana pun, Sir." Starlee menjawab dengan sopan.
Adam merasa senang, jadi mutiara yang indah di depannya memilih C Agency sebagai tempat bernaung. Itu bagus. Ia akan membuat Starlee menjadi bintang baru di tempatnya.
"Apakah kau pernah berasal dari sebuah sekolah model?" tanya Alex.
"Tidak, Ms."
Tiga juri itu saling pandang. Mereka merasa Starlee terlalu bagus untuk ukuran orang yang baru mengenal dunia model.
"Baiklah, sudah selesai. Silahkan menunggu di luar untuk hasilnya." Jammie menutup audisi Starlee.
Starlee membungkuk sopan kemudian pergi. Di industri ini yang paling penting adalah cara bersikap. Starlee selalu menghormati orang-orang yang sudah membesarkan namanya. Ia juga cukup ramah dengan senior-seniornya. Starlee tidak pernah mencari masalah dengan orang lain, karena ia tahu tanpa dicari pun masalah akan datang menghampirinya.
Starlee kembali ke ruang tunggu. Wanita dengan tinggi 174 cm diimbangi dengan berat badan ideal itu mendaratkan bokongnya di kursi. Ia memainkan ponselnya, sembari menunggu ia mencari berita tentang Arshaka. Seperti biasanya, Arshaka tidak memiliki gosip apapun. Nama pria itu selalu bersih. Jika pun berita tentang Arshaka dimuat di majalah, maka itu hanya akan mencatat tentang keberhasilannya memimpin perusahaan multiraksasa yang bergerak di berbagai bidang.
Waktu berlalu. Hasil penilaian sudah selesai. Starlee tidak akan terkejut dengan hasil yang ia terima. Ia diterima oleh C Agency. Besok ia diminta untuk datang lagi guna menandatangani kontrak pekerjaan. Seperti yang sudah Starlee alami, setelahnya ia akan ditraining. Beberapa pelatih akan melatihnya berjalan dan lainnya. Kemudian ia akan mendatangi studio untuk melakukan beberapa pemotretan awal.
Status Starlee yang sudah menikah sempat menjadi permasalahan bagi juri, tapi Adam menyukai bentuk wajah dan tatapan Starlee. Tak ada yang bisa mengganggu keputusan Adam jika pria itu sudah berkata 'ya'.
Starlee kembali ke kediamannya setelah larut malam. Permulaannya sudah bagus. Ia hanya perlu menjalani beberapa waktu lagi untuk mendepak Amber dari dunia permodelan, dan ya, Starlee tidak akan membiarkan Amber lolos dari jerat hukum. Ia akan buat semua orang tahu bahwa Amber telah membunuhnya. Setelahnya hidup Amber akan wanita itu habiskan di penjara.
Sampai di paviliun, Starlee membaringkan dirinya di sofa. Beberapa saat kemudian ia melangkah ke jendela. Melihat ke bangunan utama dengan tatapan tenangnya yang mematikan. Sudah lebih dari 6 bulan ia tidak menginjakan kaki ke dalam kediaman itu. Sekarang sudah saatnya ia untuk kembali ke sana dan menghancurkan kesenangan mertua dan dua adik iparnya.
Namun, sebelum itu Starlee harus mengurus sesuatu terlebih dahulu. Ia tidak sudi tinggal lama-lama dengan Asher dan keluarga pria itu. Untuk menceraikan Asher ia harus memiliki bukti kuat yang menunjukan pria itu bersalah, karena jika ia tidak memiliki bukti maka perceraian itu akan menyebabkan ia kehilangan aset pemilik tubuh sebelumnya. Starlee tidak akan rela membiarkan hal itu terjadi. Para manusia kejam itu tidak bisa keluar dari rumah pemilik tubuh sebelumnya dengan membawa uang sepeser pun.
Besok setelah selesai dari C Agency, Starlee akan mengumpulkan bukti-bukti yang ia butuhkan. Tak akan sulit menurut Starlee mengingat Asher dan Olivia selalu bersama. Mereka pasti akan tertangkap basah sedang berciuman atau apa. Starlee bukan orang bodoh, ia tahu mungkin saja Asher akan mengelak dan menjadikan alasan Olivia adalah sekertarisnya untuk alasan kenapa mereka selalu bersama. Starlee tak akan melakukan hal yang sia-sia, sekali ia bergerak maka ia harus mendapatkan segalanya.
***
Starlee telah selesai menandatangani kontrak dengan C Agency, besok ia baru akan memulai pelatihan yang ketat. Untuk orang-orang yang baru lulus audisi mungkin mereka akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan pelatihan. Dahulu rekan-rekan Starlee banyak yang ingin menyerah karena tidak bisa mengikuti pelatihan yang ketat. Berat badan mereka tidak boleh bertambah, salah satu teman Starlee bahkan memaksakan makanan yang sudah masuk ke perutnya untuk keluar kembali, atau semua mimpi untuk menjadi bintang akan sirna. Dan masih banyak hal lain yang tidak boleh dilakukan.
Waktu masih terlalu sore untuk Starlee mengumpulkan bukti-bukti. Ia memutuskan untuk pergi ke makamnya. Starlee menghela napas, rasanya amat buruk berkunjung ke makammu sendiri.
Mata Starlee menatap batu nisan makamnya. Namanya tertera jelas di sana. Ia baru berusia 25 tahun dan hidupnya sudah berakhir. Di saat karirnya tengah bersinar terang, kehidupannya yang terserap oleh kegelapan.
Makamnya masih dipenuhi oleh taburan bunga segar. Sepertinya orang-orang datang ke makamnya, entah siapa mereka. Mungkin fans yang mencintainya, atau teman-temannya yang baru sempat berkunjung ke sana.
"Istirahatlah dengan tenang, tubuhku. Kau mungkin sudah terlalu lelah untuk menjalani kehidupan ini." Starlee bersuara dalam.
Saat ini yang Starlee pikirkan adalah jiwa pemilik tubuh sebelumnya. Apakah wanita itu benar-benar telah tewas? Jika mereka bertukar tubuh maka tak ada kemungkinan bagi jiwanya untuk selamat.
tbc