Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

07. Rahasia

Pangeran Pertama merupakan orang yang cukup dingin, bahkan ia tidak akan ikut campur urusan orang lain kecuali ada yang meminta bantuan kepadanya. Apalagi berurusan dengan seorang wanita ia pasti sangat dingin, tapi kenapa saat dengan Zhang Li seperti seorang teman yang sudah dekat lama? Ada apa dengannya?

Memang Zhang Li pandai berteman karena itu aku tidak khawatir saat meninggalkan nya sendirian apalagi di alam langit, selama identitas aslinya tidak terbongkar pasti akan aman dari bahaya "Paman, apakah aku boleh meminjam muridmu untuk berlatih bersama?" Tanya Pangeran pertama kepada Paman Ji Dan yang sedang bersantai menikmati nyanyian roh duyung iblis yang sedang dinetralisir.

"Banyak gadis dialam langit, mengapa kau memilih murid ku? Apakah kau menyukainya?" Tanyanya dengan terus terang.

Ah yang benar saja! Tidak mungkin aku menyukai gadis bodoh sepertinya.

Pangeran menggeleng "Tidak, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa menjadi pelatihnya. Jadi, Paman kau harus setuju akan hal ini!" Balas Pangeran pertama dengan memaksa.

"Hahaha, baiklah. Oh ya, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu," Ucap Paman lalu mengisyaratkan Pangeran pertama untuk duduk lebih dekat dengannya.

Ada apa? Apakah aku akan diberitahu sebuah rahasia milik Paman? Sepertinya begitu.

Paman menghembuskan napas lalu berbicara dengan nada yang sangat pelan "Jadi karena kau telah bertanggung jawab untuk menjaga murid pewarisku, kau harus bersungguh-sungguh menjaga Zhang Li saat aku tidak berada didekatnya. Aku akan bertugas menyegel retakan dari kristal delapan elemen roh Raja iblis dihutan Meraire, karena menurut warga sekitar terjadi kejadian abnormal satu minggu ini dan beberapa orang yang mencari kayu didekat area terlarang menghilang tanpa jejak, selain itu juga sudah banyak roh iblis yang dapat masuk alam langit dengan mudah. Cukup jaga dia dan rahasiakan hal ini dari Zhang Li, mengerti?" Aku mengangguk lalu terdiam untuk mencerna ucapan Paman dengan perlahan.

Perkataan Paman mengapa sangat serius? Apakah raja iblis akan bangkit? Ah tidak mungkin karena menurut sejarah Dewa Alam Langit Pertama, yaitu Dewa Pu Chai yang telah menyegel intiroh dari raja iblis didalam sebuah kristal es bersama dirinya "Hutan Meraire dimana itu Paman? Aku tidak pernah mendengarnya dan delapan elemen? Setauku hanya ada lima elemen di alam semesta."

Paman tertawa dengan lepas "Hahaha, tidak semua hal tercatat didalam sejarah karena akan sangat berbahaya, kau akan tau. Jika sudah saatnya tiba carilah buku yang sangat berbeda dari buku yang ada di kamarku dengan mata dewa mu."

Aku mengerutkan kening dan menatap heran Paman "Kapan saatnya itu Paman?" Tanyaku yang semakin penasaran dengan teka teki pemberian Paman. Kenapa harus menggunakan mata dewa saat mencarinya?

Kenapa Paman seperti sedang bermain teka-teki denganku? Biasanya paman langsung berterus terang tanpa basa-basi seperti ini "Kau akan tahu, ingat ini adalah rahasia antara aku dan kau. Bahkan Kaisarpun tidak boleh tahu sedikit saja akan hal ini."

"Ba-baiklah, kau akan berangkat kapan Paman?" Tanyaku karena aku ingin memberikan sesuatu kepada Paman karena ia telah memberitahu serta melibatkan aku dengan rahasia besarnya.

"Setelah Zhang Li masuk ke sekolah Dewa-Dewi yang berada dilembah langit."

"Baiklah Paman. Oh ya apakah Zhang Li sudah bangun?" Tanyaku.

"Sebentar." Paman meninggalkan ku masuk kerumah, mungkin membangunkan gadis bodoh.

"Hei bangun! Pangeran pertama telah menunggumu diluar."

Aku langsung terkejut dan bangun dari kasurku "Baiklah Guru, aku mandi sebentar."

Karena terburu-buru aku tidak memakai perhiasan apapun, hanya tusuk konde perak bunga Lily yang akan menemaniku hari ini "Bersantailah hari ini Paman," Ucap Pangeran pertama.

"Hahaha, baiklah jangan sampai Zhang Li terluka dan terlalu lelah karena ia baru memasuki tahap pemulihan. Oh ya kau harus memberinya makan tepat waktu, yaitu 3x sehari, mengerti?" Balas Guru dengan tegas.

"Mengapa kau sangat bawel Paman?" Tanya Pangeran pertama dengan nada meledek Guru.

"Karena ia sudah menjadi murid pewaris ku, kau harus menjaga penerus ku sebagai Dewa pembasmi roh iblis!"

"Baiklah Paman, aku mengerti."

Setelah Pangeran pertama menyudahi obrolannya, aku pamit dengan Guru lalu ia lagi-lagi memperingati aku "Kau harus menuruti semua ucapan Pangeran pertama, apakah kau mengerti Zhang Li?" 

Aku mengangguk lalu menjawabnya "Baiklah, aku mengerti Guru."

Pangeran pertama langsung menggandeng tanganku dan dalam sekejap kami langsung berada ditaman dekat air terjun "Mau kemana kita?" Tanyaku sambil melihat beberapa prajurit membenahi patung dan beberapa pohon yang telah rusak akibat perbuatan roh ular piton iblis.

Aku hanya mengikuti langkah kaki Pangeran pertama kearah tangga dekat air terjun ini "Dibalik air terjun ini, aku akan mengajarimu cara teleport karena jurus teleport adalah ajaran dasar dari alam langit. Saat berada disekolah lembah langit kau akan melalui ujian jurus teleport juga Zhang Li."

Aku hanya mengangguk lalu memperhatikan bentuk bangunan ini. Ternyata ada sebuah pintu dibalik air terjun ini, setelah Pangeran pertama membuka pintu terlihat sebuah ruangan yang besar dengan banyak ukiran naga didinding yang terbuat dari batu "Ruangan ini dirancang khusus dengan perisai air untuk berlatih jurus teleport. Saat belajar teleport kau akan sering ketempat yang acak tidak sesuai keinginanmu, tapi sesuai pemikiran mu namun disini kau akan aman karena ada perisai air yang menghalanginya."

Saat berlatih teleport aku hanya diawasi oleh Pangeran pertama, ia mengawasiku sambil makan buah-buahan. Teleportku masih acak tidak sesuai keinginanku "Fokuslah! Jangan melihat kearahku terus, aku akan menunggumu sampai selesai berlatih dan tidak akan meninggalkanmu."

Ah mengapa ia tau pikiranku? Tempat ini sedikit menyeramkan karena sangat hening dan penerangan disini hanya ada obor api. Jadi, aku takut ia akan meninggalkanku sendirian disini.

"Baiklah."

Aku coba fokus dan menenangkan pikiranku, setelah itu mencoba teleport ketempat yang Pangeran tandai dengan pedangnya, tapi gagal. Akhirnya setelah 35x mencoba barulah aku berhasil berteleport dengan lancar "Baiklah karena sudah lancar, coba bawa aku ke pohon persik tadi."

"Keluar dahulu dari tempat ini."

Pangeran bertepuk tangan "Ah, kau cukup pintar untuk dibodohi."

Ia tertawa sambil berjalan kearah pintu dan aku langsung berlari mengikutinya. Lagi-lagi ia menyebalkan, untung saja tadi aku tidak lupa kalau tempat ini sudah diberi perisai air agar teleport tidak bisa keluar dari ruangan ini.

"Menyebalkan!" Gumam ku dengan kesal. Setelah keluar dari pintu ruangan ini, aku langsung  menggandeng tangannya untuk membawa Pangeran pertama teleport kebawah pohon ginko biloba kuning dan berhasil. Saat sampai disana terlihat seorang Dewi berjalan kearah Pangeran pertama lalu memberi salam "Pangeran pertama."

Aku langsung melepaskan genggaman tangan ku, kemudian menjaga jarak dengannya karena aku takut wanita ini marah kepadaku dan menimbulkan masalah untukku "Ada apa Dewi Xu Qu?" Tanya Pangeran pertama sambil menatapnya.

Wanita ini terlihat seperti wanita Phoenix yang menari kemarin "Sedang apakah Pangeran pertama disini? Apakah aku mengganggu waktumu?" Tanya Dewi itu dengan nada bicara yang sangat lembut.

"Berlatih dengan murid pamanku, sepertinya tidak mengganggu."

"Pangeran pasti lelah melatihnya, aku sudah bawakan makanan khusus untuk Pangeran."

Lelah dari mana? Bahkan ia dari tadi duduk dengan santai memakan buah, malah aku yang kelelahan dari tadi karena selalu gagal teleport. Pangeran pertama menatap aku sinis lalu berbicara "Zhang Li, kemarilah aku akan memberikan kekuatan spiritual air 1.000 tahunku agar kau dapat mempelajari elemen air hari ini."

Pangeran pertama langsung memberikan 1.000 tahun kekuatannya dengan jari telunjuk ditaruh tepat di dahiku dan memberikan sebuah gulungan kertas "Saat aku kembali kau harus sudah selesai mengembangkannya dan menghapalkan apa yang ada didalam gulungan kertas ini, mengerti?" Ucapnya dengan tegas.

"Mengerti, terima kasih Pangeran."

Aku langsung mencoba teleport ke rumah Guru, tapi malah ketempat lain. Sepertinya ketingkat empat yaitu sekolah anak Dewa kecil karena terlihat banyak anak kecil disini, kemudian aku mengamati sekitarku dan melihat seorang anak kecil, sangat tidak asing "Itu bukannya Ji Que? Wah ternyata dia sekolah disini? Hebat juga."

Aku langsung berjalan kearahnya dan menyapanya "Hei kau rubah kecil Ji Que."

"Ada apa kakak Zhang Li?" Tanyanya.

"Sedang apa kau disini?" Tanyaku sambil melihat ia sedang bermain dengan beberapa anak dewa lain.

Kehadiranku, sepertinya membuat seluruh anak Dewa kecil mengalihkan perhatiannya kepadaku "Bermain, karena materi hari ini sudah selesai lebih cepat."

"Oh begitu, ya sudah."

Baru saja aku melangkah pergi, tapi ada suara anak Dewa kecil berteriak dengan sangat keras

"Ada roh iblis, tolong!" Teriakkan histeris ini terdengar dari seorang anak laki-laki yang berlari dengan sekuat tenaga kearahku.

Apakah bocah ini sedang bercanda dengan temannya? Mana mungkin ada roh iblis disini? Aku terus menatapnya yang berlari kearah ku semakin dekat "Aaaaaa, Lari..." Semua anak-anak Dewa kecil disekitarku langsung berlari kearah belakang ku dan berdiri ketakutan "Kakak Zhang Li aku percaya kau dapat melindungi kami semua," Ucap Ji Que kepadaku dan langsung mendapatkan dukungan penuh dari anak Dewa kecil lainnya.

Saat anak Dewa kecil yang berteriak minta tolong hampir mendekat kearahku, terlihatlah sebuah roh iblis sedang mengejarnya. Ternyata roh iblis harimau api sedang mengejarnya "Hahaha, akhirnya akan aku makan kau anak Dewa."

Sialan! Aku kira ia hanya bercanda, ternyata sungguh benar-benar dikejar roh iblis.

Saat iblis ini menundukan kepalanya untuk memakan anak Dewa kecil yang menangis karena tidak kuat berlari lagi, aku langsung menarik tubuh anak ini dengan cempeti yang terbuat dari bunga Lily putih "Hei, anak Dewa kecil. Bawalah anak ini bersama kalian dan pulanglah, jangan berada disini berbahaya."

"Hahaha Alstroemeria rupanya! Lama tidak bertemu kau masih sama seperti dahulu, aku sudah lama menantikanmu. Akhirnya tiba hari ini, aku dapat cicipi darah dan daging segarmu."

Aku berdecak "Sudahlah jangan banyak berbicara, dasar kau harimau api kecil."

"Akan aku makan kau! Grrrrrrau..." Roh iblis harimau api ini meraung dengan kencang lalu menghentak-hentakan kakinya.

Tiba-tiba ada seorang anak Dewa kecil keluar dari ruang sekolah sambil berteriak cukup keras "Gempa, gempa."

"Hei, jangan kemari!" Teriakku sekencang mungkin, tapi sepertinya anak Dewa kecil ini tidak mendengar suaraku.

Pada saat ia keluar roh iblis harimau api ini langsung mengalihkan perhatiannya, kemudian menangkapnya dan hendak melahapnya.

Aku langsung merasa aneh "JANGAN PERNAH MEMBUNUH DEWA DIDEPAN MATAKU IBLIS!" Teriakku dengan di selimuti amarah, rasanya langsung meningkat drastis. Terasa kekuatan asing mengalir sangat deras dibagian tubuhku lagi, terutama kearah tangan. Dikedua telapak tanganku saat ini terlihat ada sebuah gumpalan air dan langsung saja kuarahkan ke iblis harimau itu, namun iblis harimau api itu malah meraung sangat keras dan melepaskan cengkraman nya dari tubuh anak Dewa kecil, hingga membuat anak ini terjatuh.

Aku langsung melesat mengambil tubuh anak Dewa kecil, namun aku kurang waspada sehingga harimau ini dapat mencakar lengan kiri ku. Ternyata anak ini pingsan, aku geletakkan ia di batu yang tepat berada di belakangku "Alstroemeria kubunuh kau sekarang juga, hahaha."

Ia meraung lebih keras dari sebelumnya dan menyebabkan gempa dahsyat sampai meruntuhkan beberapa bangunan, untung saja anak Dewa kecil sudah aku amankan.

Aku langsung terbang ke langit dan mengarahkan cempeti bunga Lily putih ditangan kananku untuk melilit lehernya agar tidak dapat meraung lagi lalu ditangan kiriku membuat Lily hitam berisi air, setelah tidak gempa barulah kuarahkan Lily hitam tersebut kearah tubuh roh iblis harimau api ini, seketika ia langsung menjadi abu "Dewi sangat hebat, aku sangat menyukaimu Dewi," Ucap anak Dewa kecil yang tadi pingsan ternyata sudah bangun.

"Kau masih kecil, tidak boleh menyukaiku dan ingat jangan beritahu siapa-siapa."

"Saat aku sudah menjadi Dewa, aku akan mencarimu Dewi lalu menikahimu."

"Baik, jadilah Dewa baru temui aku jika kau masih mengingatku."

Aku langsung mencoba teleport kerumah Guru dan meninggalkan anak itu begitu saja, tapi aku teleport kerumah Pangeran pertama. Saat sampai disana, terlihat Pangeran pertama sedang memeluk Dewi Xu Qu yang tadi bertemu dipohon ginko biloba kuning, sepertinya aku salah tempat. Akhirnya aku mencoba untuk teleport lagi kerumah Guru, malah sekarang berada dihalaman rumah Pangeran ketiga.

Semoga saja tidak ketahuan orang bahwa aku adalah Alstroemeria.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel