Bab 4
"Yang menyakiti, akan tersakiti."
***
Guys, Clade itu cerita 1 tahun sebelum Nefarious. Jadi, wajar kalau ada Scene yang belum muncul di Clade tapi sudah ada di Nefarious dan begitupun sebaliknya.
Contoh warna rambut Barbie, dan di sini Marco nggak masuk RS ?
***
"Lo, tinggal di sini?" tanya Marco saat melihat gedung apartemen yang menjulang tinggi di hadapannya.
Syakilla mengangguk. "Thanks, ya."
Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, Marco kembali menggas motornya. Meninggalkan Syakilla yang berdiri seraya menatap kepergiannya.
"Kadang baik, kadang ngeselin. Aneh." gumam Syakilla, gadis itu kemudian masuk ke dalam gedung apartemennya.
Syakilla langsung menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Gadis itu menghela napas. Besok adalah lomba terakhir, ia menatap baju mayoret yang tergantung di tembok kamarnya.
"Terakhir, ya." Gumam Syakilla.
Gadis itu tiba-tiba teringat sesuatu, ia segera berdiri dari tidurnya. Mencari sesuatu di laci, ketemu.
Syakilla, setiap kamu gugup, baca ini!
Syakilla bisa!
Syakilla kuat!
Syakilla habat!
Dari aku yang selalu sayang kamu,
-A
Syakilla tersenyum, ia memeluk potongan surat yang ditulis di dalam diary itu dengan erat. "Gue kangen sama lo."
"Buku diary gue kenapa bisa hilang, ya?" Gumam Syakilla. Untungnya, ia sempat merobek surat rahasia itu, jadi tidak ikut hilang bersama diary-nya yang kini entah berada di mana.
Ponsel Syakilla tiba-tiba berbunyi, membuat lamunan gadis itu buyar. Ia segera mengambil ponselnya yang ia simpan di saku seragam.
Febi Hastika :
Kil, lo tadi pulang dibonceng Marco?"
Aruna Marsyakilla :
Iya, kenapa, Feb?
Febi Hastika :
Foto lo sama Marco lagi viral di instagram Marco fans club, parah banget lo dihujat, Kil.
"Hah?" Syakilla mengernyitkan dahi. Gadis itu segera membuka aplikasi instagram, mencari akun instagram Marco fans club.
Matanya terbelalak seketika, fotonya saat dibonceng Marco mendapatkan lima ribu komentar!
Ofc.marcofanbase
Disukai oleh 34.658 orang
OH MY GOD! ?
Breaking news, breaking news!
Pangeran Marco boncengin siapa tuch???
Duchhh potek hati minceu???
Lihat semua komentar
Marcocintaku SIAPA INI CEWEK HAH?
Pelangipelangi ga rela pliss???
Alangkahindahmu gue tau nih cewek, anak marching band SMA Matahari!
Merahkuninghijau sumpah jelek bgt, mata marco tuh buta apa?!!!
"Astaga .... " tangan Syakilla lemas seketika. Ia lupa, Marco memiliki fans bar-bar yang tersebar di mana-mana. "Hidup gue bakalan nggak tenang."
***
Marco baru saja keluar dari mobilnya, diikuti keempat sahabatnya yang juga baru keluar dari mobil mereka. Hari sedang terik, untuk itu Marco menyuruh teman-temannya untuk membawa mobil masing-masing
"Rame banget ini tempat," komentar Venus seraya menghampiri Marco.
"Lo ngapain ngajak kita-kita ke sini, sih?" tanya Antariksa seraya menatap Marco heran.
"Untung gue bawa handsfree, pasti di sini berisik." Kesal Bima.
"Ini, lokasi lomba Marching Band, kan?" Ujar Awan seraya menatap stadion di hadapannya.
"Ayo, masuk." Ajak Marco. Cowok itu berjalan, diiringi keempat sahabatnya.
Baru saja mereka melangkah masuk, langsung menjadi pusat perhatian. Terutama Marco, karena cowok itu berdiri paling depan.
"Astagfirullah, jodoh gue udah mulai terlihat!"
"Akhirnya gue bisa lihat Marco secara langsung, gue harus sujut syukur."
"Kalo nyantet salah satu dari mereka, harus pake jalur apaan, ya?"
"Eh," Antariksa menyikut Marco, "lo ngajak kita-kita ke sini, buat nonton cewek itu?"
Marco menganggukkan kepala. "Lo lihat ig fans gue kemaren?"
"Foto lo sama Syakilla, rame ya." sahut Antariksa.
"Banyak DM bilang mau nyerang dia di sini," kata Marco.
Antariksa menaikkan sebelah alisnya seraya tersenyum penuh arti. "Jadi, kita ke sini bukan buat nonton? Tapi, buat ngejaga?"
"Jaga siapa?" Celetuk Venus, "Syakilla?"
Marco tidak menjawab, namun Antariksa mewakilinya dengan mengangguk.
"Lah, ngapa dijaga? Lo kan benci sama dia," ujar Venus bingung.
"Gue benci sama dia, harus gue yang bikin dia sakit. Bukan orang lain, gue nggak suka target gue diganggu orang." Jelas Marco, "bisa babak belur sebelum gue mulai dia."
"Eh, cari tempat duduk napa? Capek gue," ujar Awan.
"Gue udah minta disediain tempat VIP." Marco berjalan mendahului sahabatnya.
***
"Band on up!" Syakilla mengangkat batonnya, pertanda penampilan mereka akan dimulai. Gadis itu menarik senyum lebar, memimpin setiap alunan musik yang dibuat teman-temannya.
Tiga puluh menit susah berlalu, penampilan terakhir dari SMA Matahari telah selesai. Mereka tinggal menunggu hasil pengumuman, semoga kali ini mereka kembali berhasil meraih juara pertama.
Di ruang khusus peserta, tubuh Syakilla bergetar tidak karuan. Gadis itu benar-benar gugup menunggu pengumuman, bahkan Febi sejak tadi menenangkannya namun tidak berhasil.
"Kil, tenang. Lo nggak pernah segugup ini," ujar Febi seraya mengelus pundak Syakilla.
"Duh, nggak bisa, Feb. Gue gugup, banget."
"Syakilla, dipanggil, tuh!" Syakilla menoleh, kemudian mengangguk.
"Feb, gue ke sana dulu." Gadis itu beranjak, keluar ruangan khusus itu untuk menemui orang yang memanggilnya.
"Hai, Syakilla!" Sapa seorang gadis asing. Syakilla mengernyitkan dahi.
"Hai, kenapa?"
"Ikut gue bentar, yuk. Ada yang mau diomongin," ajak gadis itu.
"Eh, kemana? Gue lagi nunggu pengumuman, gue pikir tadi coach gue yang manggil," jelas Syakilla panjang lebar.
"Bentar aja, masalah lomba, kok!" Gadis itu ngotot menarik Syakilla.
"Beneran masalah lomba?" tanya Syakilla, gadis itu akhirnya menurut.
"Loh? Kok ke sini?" Syakilla menghentikan langkahnya, ketika ia malah dibawa ke tribun yang tidak ada penonton.
"Guys!" Gadis yang menarik Syakilla tadi, memanggil teman-temannya. Tidak lama, ada sekitar empat orang gadis lagi yang muncul.
Syakilla mengernyitkan dahi, saat kelima gadis itu menatapnya dengan tatapan sangar. "Ini, ada apa, ya?"
"Lo kan, cewek yang di bonceng Marco?" Tania, gadis yang membawa Syakilla bersuara.
"Pasti fansnya Marco, nih," ucap Syakilla dalam hatinya.
"Bisu lo? Kenapa diem aja?" Kini, salah seorang teman Tania yang bernama Rana ikut bersuara.
"Langsung aja, deh. Biar ini cewek nggak deket-deket Marco lagi!"
Mereka semua mulai mengepung Syakilla. Bersiap akan menghajar gadis itu, untuk membuatnya jera karena sudah mendekati Pangeran Marco mereka.
"Lo sentuh sedikit aja, gue bikin hilang dari bumi."
Mereka semua menoleh, termasuk Syakilla. Lima orang cowok ganteng a.k.a President team itu sedang menatap mereka dengan raut wajah datar.
Berbeda dengan Marco, yang menatap mereka dengan mata tajamnya.
•NEFARIOUS•
HI! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
FOLLOW INSTAGRAM @cantikazhr UNTUK INFO UPDATE
BOOM KOMEN YUK GUYS!!!
SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN, YA!!!