Ringkasan
Perawan tua dan si penggila bonus akhir bulan yang menjadikannya terus-terusan bekerja adalah penggambaran paling sempurna untuk perempuan bernama Arlova Zemira. Dihantui keinginan orang tuanya untuk segera menikah, Lova akhirnya memutuskan untuk tetap berada di tempat perantauan untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan soal pernikahan. Lalu sosok itu datang. Seseorang yang tidak pernah ingin Lova temui lagi di kehidupan masa depannya. Dialah Alder Reuven, laki-laki dengan umur dua belas tahun lebih muda dibanding Lova. Pria yang dulunya tidak lain adalah murid Lova selama bekerja sebagai seorang guru. Alder datang dengan kejutan terbesar selama 34 tahun kehidupan Arlova Zemira, setelah tujuh tahun tidak bertemu. Apa yang Alder lakukan pada perawan tua itu? Akankah Alder berhasil dengan kejutannya pada Lova?
PROLOG
“Will you marry me?”
Kerjapan mata perempuan dengan daster selutut beserta sejinjing belanjaan di tangan kanannya itu menandakan bahwa apa yang baru saja terjadi seperti sebuah mimpi baginya.
Memang begitu, bukan? Lamaran seperti apa yang terjadi di tengah hiruk pikuk pasar dengan semerbak aroma amis dari ikan yang bercampur sayuran segar?
Permintaan serius yang bagaimana bisa dipercaya, sedangkan suara uda-uda penjual sate bersautan dengan bude-bude yang menawarkan sayuran sebagai musik latarnya?
“Arlova Zemira?” wanita itu mendongak, mendapati manik berwarna hitam pekat yang sekarang berubah sangat teduh. Khas seorang laki-laki dewasa.
Sudut bibir pria itu terangkat. Tentu sangat menyebalkan di mata Lova, tapi tak bisa dipungkiri bahwa wajah itu membuat hati Lova berdesir.
Wanita dengan rambut terikat sembarangan itu menggeleng cepat. Mengusir segala pikiran tentang seseorang dengan tinggi yang menjulang di depannya.
“Apa!?” Lova mendelik ke arah pria di depannya dengan wajah yang dibuat ketus.
Pria berhidung mancung itu menarik kedua sudut bibirnya. Mendekatkan wajahnya ke arah perempuan yang hanya mencondongkan tubuh ke arah belakang untuk memperlebar jarak.
“Harus aku ulangi?” tanya pria itu pelan dengan sebuah kerlingan yang membuat Lova mengerutkan wajah tak mengerti. “Arlova Zemira. Aku, Alder Reuven, ingin menjadikan kamu istriku. Will you marry me?”
Mata Lova melebar. Membiarkan belanjaan di tangannya terjatuh dan berserakkan di jalanan.
Ini pasti cuma mimpi! Harus dan seharusnya cuma mimpi!