Cerita
Cinta Pertama Calon Suamiku
Pada malam sebelum pernikahan, tunanganku tiba-tiba menghilang. Seorang teman mengirimiku sebuah video. Tunanganku yang hilang itu sedang memegang sebuket mawar merah di bawah langit yang penuh dengan kembang api, sambil berteriak, "Lulu, menikahlah denganku!" Lulu adalah panggilan sayang pacarku untukku. Aku kira dia sedang gladi bersih untuk proses acara pernikahan, jadi aku pun terharu hingga meneteskan air mata. Namun kemudian, aku menerima telepon bahwa dia mabuk dan memintaku untuk menjemputnya. Tetapi ketika tiba di depan pintu ruang VIP restoran, aku melihat wajah pacarku penuh dengan perasaan cinta yang mendalam. Dia memegang wajah gadis lain dengan sangat lembut. "Lulu, satu-satunya cinta dalam hidupku hanyalah kamu seorang."
Tahun Ketiga Setelah Kematianku
Tiga tahun setelah kematianku, istriku akhirnya datang ke rumah sakit di mana aku bekerja sebelumnya. Aku mengira dia telah sadar dan datang untuk berdamai denganku. Tak kusangka, dia malah memintaku untuk menyembuhkan kaki kekasihnya yang lumpuh. "Jangan berpura-pura mati, suruh dia keluar sekarang dan obati kaki Leo. Kalau tidak, aku akan bercerai dengannya. Seumur hidupnya dia tidak akan pernah melihatku lagi!" Kepala rumah sakit mencibir dan mengeluarkan sertifikat kematianku. "Dokter Henry sudah meninggal tiga tahun yang lalu." "Satu detik sebelum dia menutup kedua matanya, dia sudah menandatangani perjanjian perceraian! Bahkan sampai mati pun dia tidak mau memiliki sedikit pun hubungan denganmu."