Bab 19 Jalan-jalan Part II
Bab 19 Jalan-jalan Part II
Di pagi yang cerah, Abian dan Calya pergi bersama mengelilingi kota. Suasana yang ramai dan belum dipenuhi dengan kemacetan kota, dengan asyiknya mereka jalan-jalan. Calya sangat senang waktu liburnya masih ada yang menemaninya.
Di dalam mobil, mereka berdua mendengarkan lagu-lagu romantis dari penyanyi-penyanyi ternama. Tak heran, sesekali Calya dan Abian bernyanyi bersama di dalam mobil. Mereka saling saut menyahut lirik lagu.
"Ngomong-ngomong kita mau kemana Cal?" tanya Abian menghentikan nanyiannya.
"Terserah," jawab Calya. Calya melanjutkan menyanyi lagu yang sedang terputar.
"Ya, sudah kita keliling-keliling saja dulu," ucap Abian.
Abian fokus mengendarai mobilnya dan Calya tetap bernyanyi dengan suara yang lantang melebihi suara musik yang sedang dimainkan di dalam mobil. Abian merasa senang karena Calya sangat merasa senang.
Abian mengelilingi kota tanpa tujuan. Abian melihat banyak orang-orang sedang duduk di taman saat ia dan Calya sedang berkeliling. Abian pun bertanya kepada Calya, "Calya, kamu mau duduk di taman? Lihat itu ramai sekali."
"Ayo, tapi kita beli cemilan dulu ya?" ucap Calya.
"Baik, baik. Kita cari pasar swalayan terdekat disini," ucap Abian.
Calya hanya mengikuti kemana Abian membawanya. Abian berkeliling mencari pasar swalayan terdekat dengan taman itu. Calya membantu Abian melihat kiri dan kanan jalan untuk menemukan pasar swalayan.
"Bian, itu di sana," Calya menunjuk.
Abian melihat ke arah yang di tunjuk oleh Calya. Pasar swalayan tersebut berada di seberang jalan mereka. Abian pun memutar balik mobilnya ke arah pasar swalayan tersebut. Sampainya di sana, Calya dan Abian turun bersama dan memasuki pasar swalayan tersebut. Abian mengikuti Calya memilih-milih makanan ringan dan minuman yang ia inginkan.
"Bian, ambil keranjang itu," ucap Calya.
Abian mengambilnya dan mengikuti Calya disampingnya. Calya menuju rak makanan ringan dan ia melihat-lihat terlebih dahulu sebelum ia masukkan ke dalam keranjang. Berkali-kali Calya berkeliling rak tersebut hingga membuat Abian merasa capek.
"Cal, kamu keliling-keliling tapi belum jumpa apa mau kamu capek tau," ucap Abian mengeluh.
"Aku bingung. Ingin beli semuanya," ucap Calya.
"Jangan begitu, pilih yang makanan ringan paling besar. Siang kita makan lagi yang lain," ucap Abian.
"Baiklah," ucap Calya.
Calya mengambil salah satu makanan ringan yang menurutnya enak dan sedap. Mereka berdua menuju kulkas besar yang berisi semua minuman yang berada di pasar swalayan tersebut. Calya mengambil minuman kesukaannya yaitu susu greentea dan Abian mengambil minuman teh apel.
Setelah membeli makanan yang mereka butuhkan, mereka berdua menuju kasir untuk membayarnya. Calya meletakkan keranjangnya di meja kasir. Penjaga kasir mulai menscan barcode makanan yang mereka berdua beli.
"Totalnya 35.000, kak," ucap kasir.
Abian mengeluarkan dompetnya yang berada di belakang saku celananya dan langsung membayar semua makanan yang mereka berdua beli. Calya yang telah mengeluarkan uangnya untuk membayar makanan tersebut, Abian menyuruhnya untuk memasukkan kembali ke dalam dompetnya.
Abian pun langsung membawa kantong makanan yang telah mereka beli dan meninggalkan pasar swalayan tersebut. Calya mengikuti Abian disampingnya menuju tempat parkir mobil Abian.
Di dalam mobil, Calya menyodorkan kembali uangnya untuk membayar makanan yang mereka beli. Namun, Abian menolaknya. Calya yang ditolak Abian, memaksa Abian untuk menerima uangnya.
"Ini aku bayar setengah makanan dan minumanku," ucap Calya dengan menyodorkan uangnya.
"Sudah, simpan saja Cal," ucap Abian menolak.
"T--tapi..."
"Sudan simpan saja buat kita nanti ke mall setelah ini ya. Kita makan disana saja dan juga lihat-lihat isi mall," ucap Abian.
Calya tidak memaksa Abian lagi untuk menerima uangnya dan ia menyimpan kembali uangnya ke dalam tasnya. Mereka berdua pun bergegas menuju taman yang tak jauh dari tempat mereka berdua.
Setelah sampai di taman, Abian dan Calya mencari posisi tempat duduk yang pemandangannya bagus dan teduh. Mereka berdua menemukan tempat duduk di bawah pohon seperti berada di sekolah. Hanya beralaskan sendal dan sepatu, mereka duduk di bawah pohon yang rimbun.
"Tempatnya seperti kita di sekolah ya," ucap Abian.
"Iya, seperti sedang di sekolah," ucap Calya.
Mereka berdua bersama memakan makanan yang telah di beli dan bercanda tawa bersama. Hingga taman mulai sepi dan hari mulai siang. Abian dan Calya kembali menuju mobilnya dan bergegas untuk mencari makan siang.
"Cal, kamu mau makan apa?" tanya Abian.
"Apa ya yang enak?" Calya mengembalikan pertanyaan.
"Terserah kamu mau makan apa," ucap Abian.
"Sudahlah, kita jalan dulu saja. Nanti kalau kita sudah sampai di sana paling tahu kemana tujuan kita," ucap Calya.
Abian menghidupkan mobilnya dan melaju meninggalkan taman yang telah sepi. Di perjalanan, mereka mendengarkan lagu dan membahas setelah sekolah apa yang akan mereka lakukan. Abian dan Calya saling berbagi cerita satu sama lainnya.
Ketika obrolan sedang seru-serunya, Abian menanyakan hal yang membuat Calya berubah menjadi sangat serius. Calya terlihat memikirkan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang Abian tanyakan.
"Cal, kalau aku dekat dengan yang lainnya kamu marah tidak ya?" tanya Abian.
Calya hanya diam dan membisu mendengar pertanyaan Abian. Calya sedikit terkejut mengapa Abian menanyakan hal tersebut. Dipikiran Calya sudah muncul hal-hal aneh tentang Abian. Ia berpikir apakah Abian sudah ada yang mendekatinya namun dirinya sendiri tidak mengetahuinya.
"Cal, jawab!" ucap Abian.
"Ah, tidak kok. Untuk apa aku marah?" ucap Calya.
"Yakin?" tanya Abian kembali.
"Sangat yakin," ucap Calya.
"Oh, begitu."
"Memangnya sudah ada ya perempuan yang dekat dengan kamu? Kenapa aku tidak tahu?" tanya Calya.
"Sudah. Bagaimana ya bilang dengan kamu, susah juga," ucap Abian.
"Aku jadi penasaran siapa perempuan itu," ucap Calya.
Calya merasa sedikit sakit dalam hatinya ketika Abian berkata sudah ada yang mendekat dengannya. Namun Calya tutupi dengan senyuman di depan Abian. Walaupun perasaannya sudah tidak enak lagi mau jalan, namun ia harus menutupinya di depan Abian.
"Kapan-kapan ajak aku kenalan dengannya ya!" ucap Calya.
Abian hanya mendengarkan dan tersenyum melihat Calya disampingnya. Abian kembali fokus dengan jalan dan berkata pada dirinya sendiri, "Cal, sebenarnya kamu. Kenapa kamu tidak sadar juga? Padahal aku sudah kasih tanda ke kamu."
"Abian, kenapa tidak mau bilang siapa orangnya. Kalau seperti ini nanti aku bisa menghancurkan hubunganmu," ucap Calya dalam hati.
Di dalam mobil, suasana menjadi hening. Hanya suara lagu-lagu yang diputar mengisi keheningan di dalam mobil. Calya menjadi diam dan hanya melihat keluar jendela. Pandangan Calya hingga sampai di mall hanya melihat keluar jendela.
Sampainya mereka di mall, Abian menuju parkiran mobil yang berada di bawah mall. Abian berkeliling mencari parkiran yang kosong. Setelah memarkirkan mobilnya, Abian dan Calya turun dari mobil dan menuju pintu untuk masuk ke dalam mall tersebut.
Calya berjalan mendahului Abian tanpa berbicara. Abian hanya mengikutinya dadi belakang Calya. Sebelum mereka menuju ke tempat makanan, mereka berkeliling mall bersama. Terlihat ramai orang-orang sedang berbelanja ataupun hanya sekedar melihat-lihat.
"Cal, habis makan kita ke situ ya," ucap Abian menunjuk tempat bermain.
"Baik! Kamu mau main apa?" tanya Calya.
"Main apa yang ada disitu dan yang pasti bukan hati kamu yang aku mainin, hehe," ucap Abian tersenyum.
"Haha, malu didengar orang kamu gombal begitu," ucap Calya dan memukul tubuh Abian.
"Benar loh apa yang aku katakan. Aku tidak mungkin menyakiti hati kamu," ucap Abian.
Calya hanya tersenyum kepada Abian dan berkata di dalam hati, "Baru saja tadi di dalam mobil kamu bikin aku sakit, Bian."
.
Bersambung.....
