Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

4.Sakitnya Mei Shin 2

Lu Xian Yi menganggukkan kepalanya.

"Yang Mulia, Permaisuri tidak bisa terkena angin cukup lama karena tubuhnya masih belum cukup kuat. Harap Yang Mulia tidak membiarkannya terkena angin terlalu lama. Hamba akan membuatkan ramuan obat untuk Yang Mulia Permaisuri."

Lu Xian Yi menganggukkan kepalanya mengerti. Tabib itu segera menyiapkan ramuan obat.

"Yang Mulia, saya telah membuatkan ramuan obat. Ramuan obat itu harus diminum tiga kali sehari setelah Yang Mulia Permaisuri makan."

"Baiklah. Pergi."

"Baik, Yang Mulia."

Setelah kepergian tabib, Lu Xian Yi segera menyuruh pelayannya untuk membuatkan makanan untuk istri kecilnya. Mei Shin gelisah, pasalnya ia tidak suka meminum obat, apalagi dalam bentuk cair, karena itu akan membuat rasa pahitnya semakin terasa. Mei Shin tidak ingin meminum obat ini. Sangat tidak ingin meminumnya.

Lu Xian Yi menggendong Mei Shin. Pelayan datang dengan membawa semangkuk bubur. Lu Xian Yi mencium aroma bubur itu. Tidak ada aroma racun sehingga itu aman untuk dimakan oleh istri kecilnya.

Setelah memastikan tidak ada aroma racun ataupun bahan terlarang. Lu Xian Yi meniupnya pelan, memastikan suhunya sesuai, tidak terlalu panas ataupun dingin. Setelah merasa yakin suhu bubur telah tepat, Lu Xian Yi segera menyuapi Mei Shin.

Dengan penuh kesabaran, Lu Xian Yi menyuapi Mei Shin suap demi suap hingga habis tidak bersisa. Lu Xian Yi menyuapi Mei Shin ramuan obat itu. Namun, Mei Shin tidak mau.

"Kamu harus meminum obatnya agar cepat sembuh."

Lu Xian Yi mencoba meminumkan obatnya, tapi Mei Shin tetap tidak mau meminumnya. Mei Shin sangat tidak menyukai obat karena rasanya yang pahit. Melihat jika istri kecilnya tidak mau meminum obatnya, Lu Xian Yi meminumkannya dengan paksa sampai habis.

Mei Shin ingin sekali memukulnya, namun bahkan ia belum bisa berjalan. Mei Shin mau tidak mau terpaksa menelan ramuan obat yang sangat pahit. Mata Mei Shin berkaca-kaca. Mei Shin sangat tidak menyukainya.

Lu Xian Yi yang melihat ekspresi istri kecilnya akan menangis tersenyum gemas. Istri kecilnya terlihat sangat menggemaskan dengan matanya yang berkaca-kaca.

Namun, disatu sisi Lu Xian Yi tidak tega melihatnya hendak menangis. Lu Xian Yi harus tega memaksanya meminum obatnya agar istri kecilnya cepat sembuh dan bermain seperti biasanya.

Setelah memastikan Mei Shin menelan obatnya. Lu Xian Yi melepaskan sendok itu dari mulut Mei Shin. Mei Shin masih merasakan rasa pahit di lidahnya. Sangat tidak enak.

Mei Shin mengutuk Lu Xian Yi dalam hati karena memaksanya meminum obat. Rasanya sangat pahit melebihi obat di dunianya dan tidak kunjung hilang. Mei Shin ingin memakan cokelat untuk menghilangkan rasa pahitnya. Namun, hal itu adalah hal yang mustahil saat ini karena dirinya masih bayi yang belum bisa bicara apalagi memakan makanan seperti cokelat.

Mei Shin menangis keras, dengan tenang Lu Xian Yi menimangnya hingga tangisnya berhenti. Mei Shin tertidur kembali dalam dekapan Lu Xian Yi. Lu Xian Yi membaringkan Mei Shin dengan lembut di ranjangnya dan mengecup dahinya penuh kasih sayang.

Matanya yang biasanya menatap tajam dan dingin ke setiap orang kini menatap penuh kelembutan setiap kali menatap Mei Shin. Saat ini Lu Xian Yi hanya berharap agar istri kecilnya cepat sembuh.

"Cepat sembuh, Shin'r."

...

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel