Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Kepergian Yang Ke 1000 Hari

Bab 2 Kepergian Yang Ke 1000 Hari

Belicia langsung tercengang dibuatnya, dan saat sudah duduk di samping kursi kemudi dia baru tersadar akan apa yang terjadi.

"terimakasih." Dia memalingkan kepalanya melihat sosok laki laki di belakang kemudi.

Wajah Ronald masih terlihat begitu dingin, dan melemparkan sebuah handuk kepada Belicia.

Terlihat Belicia menundukkan kepalanya, dia meraih handuk yang disodorkan kepadanya untuk mengelap wajah dan juga rambutnya yang basah, dia baru menyadari jika baju yang dia pakai juga basah kuyup.

Untung saja dia memakai jas luaran, jadi tidak membuatnya terlihat menyedihkan.

"alamat." Ronald bertanya.

"jalan Anning nomor 10."

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, mobil Cayenne berwarna hitam berhenti di bawah sebuah perumahan dengan bangunan tua.

Belicia sebenarnya tidak ingin merepotkannya sampai mengantar ke depan kompleks perumahannya, tetapi entah bagaimana dia bersikeras, laki laki itu tetap tidak menggubris apa yang dia katakan.

"terimakasih karena sudah mengantarku sampai rumah, dan maaf tentang masalah hari ini." Belicia sekali lagi meminta maaf dengan tulus.

"kalau begitu berapa harga kemeja yang kamu kenakan, aku akan menggantinya." Belicia mengatakan, dan suaranya terdengar begitu tulus.

Tatapan Ronald masih memandang kedepan, begitu mendengar apa yang Belicia katakan dia langsung terlihat mengerutkan keningnya, saat dia memalingkan kepalanya dia melihat Belicia sudah membuka dompetnya.

Belicia menebak dalam hatinya jika harga kemeja yang dia pakai sekitar 7 angka, tetapi mengenai harga pastinya dia tidak tau dengan jelas.

"apa kamu mampu menggantinya?" suaranya pelan tetapi begitu menggema di telinga Belicia, kemeja yang dia kenakan adalah desain khusus, dan tidak akan bisa menemukan yang serupa bahkan jika mencarinya ke seluruh dunia.

"apa harganya semahal itu hingga aku tidak mampu untuk menggantinya?" Belicia terlihat mengerutkan keningnya.

Saat itu, tiba tiba terdengar suara Jane,"Cia, kenapa kamu kembali dengan cepat, bukankah kamu harus menemaninya lebih lama lagi...."

Belicia seketika merasa malu, terutama kompleks perumahan mereka tidaklah besar, dan setiap rumah memiliki jarak yang begitu dekat, teriakan Jane yang seperti itu rasanya bisa di dengar oleh setengah penghuni kompleks.

"maaf, aku harus pergi, ini nomor teleponku, jika kamu menginginkanku untuk menggantinya maka hubungi saja nomor ini!" Belicia menuliskan nomor teleponnya dengan terburu buru kemudian turun dari mobil.

Ronald terlihat mengerutkan keningnya, di kertas yang disodorkan oleh Belicia masih terasa sisa kehangatan dari tangannya, dan Ronald terlihat menggenggam erat kertas itu.

Jane melihat Belicia keluar dari sebuah mobil mewah, dia sudah tercengang sejak awal melihatnya, tetapi dia dengan cepat tersadar kembali,"Cia, kamu memberitahuku jika kencan butamu sudah gagal total? Bukankah ini terbilang sukses besar?"

"bukan dia orangnya." Belicia menarik ibunya masuk kedalam, tetapi masih saja tidak membuatnya bergerak masuk.

Jane memandangi sebuah mobil yang mengantar Belicia, dalam hatinya bayangan harga dengan deretan nol berlarian muncul di kepalanya.

Ternyata benar, orang yang berpenghasilan miliyaran memang berbeda, jika dilihat lihat harga mobil itu pasti mencapai miliyaran kan!

"apa katamu? Jangan membohongi mama, cepat minta dia turun dari mobil, biarkan mama melihatnya."

Belicia terlihat kesal, dia melihat ke arah Ronald sekilas, dan langsung menutup pintu, dan menarik mama nya masuk ke dalam.

Di dalam mobil, Ronald yang melihat anak dan ibu itu dengan tatapan yang semakin dalam.

Tidak lama kemudian dia menyadari jika sebuah telepon tertinggal di kursi samping kemudi.

Ronald meraihnya, dan tiba tiba teleponnya bergetar, dan menunjukkan sebuah peringatan yang muncul : kepergian yang ke 1000 hari.

Belicia yang baru saja masuk ke dalam rumah tiba tiba bel di depan pintu berbunyi.

Apakah itu dia?

Belicia membuka pintu, dan dia melihat sosok Ronald yang sudah berdiri di depan pintu.

"teleponmu." Terdengar dari nada bicara Ronald yang sedikit tidak bersahabat.

"oh, terimakasih." Belicia tersenyum,"aku akan mengantarmu keluar."

Baru saja Belicia mengatakan hal itu, mamanya sudah muncul,"cia, kenapa membuatnya berdiri di depan pintu, ayo suruh masuk."

Belicia:.........

Ronald mengerutkan keningnya, langkah kakinya masih saja tidak bergeming, kemudian dia mengatakan,"aku masih ada urusan, permisi."

Belicia akhirnya bisa bernapas lega, dia hari ini sudah begitu merepotkan laki laki itu, dan tidak boleh membuatnya kerepotan lagi.

Jane masih mengamati, tetapi terdengar suara"brakk!" dari Belicia yang menutup pintu.

"ma, aku tidak mengenalnya."

"tidak mengenalnya tetapi mengantarmu pulang?"

"itu karena hati nuraninya, lihatlah aku yang basah kuyup."

"aku lihat jika ada sesuatu dengan kalian, hehe, laki laki itu lumayan juga, Cia, seleramu bagus sekali!"

Belicia langsung masuk ke dalam kamarnya, dan menutup pintu dengan keras.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel