Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5 : I Lost It!

Axel terbelalak kaget saat mendengar raung kesakitan Aura, terlebih lagi wajah gadis itu mengernyit menahan sakit! Astaga! Dengan jantung berdebar Axel menarik adik kecilnya dan mengumpat pelan. Darah. Shittt! Siapa yang menyangka kalau wanita yang disodorkan padanya malam ini masih perawan?

Damnn! Sekarang harus bagaimana? Berhenti? Tidak mungkin! Miliknya sudah begini tegang masa iya harus berhenti? Bisa sakit kepala atas dan bawah nanti! Tapi Axel juga tidak tega saat melihat Aura masih meringis kesakitan!

Antara gairah dan akal sehat berperang di dalam diri Axel, namun pada akhirnya tetap gairah yang memenangkan perdebatan itu!

“Aku tidak peduli! Aku sudah membayarmu, jadi aku akan tetap melakukannya!” putus Axel dan kembali melu-mat bibir merah Aura, hendak menahan pekik kesakitan yang pastinya akan kembali terlontar saat adik kecilnya menyeruak masuk untuk yang kedua kalinya ke dalam milik Aura!

Aura meronta, hendak melepaskan diri, tapi percuma. Tenaga wanita sejak dulu tidak pernah bisa menang untuk melawan pria, terlebih pria yang sudah dikuasai nafsu seperti Axel! Aura hanya bisa pasrah, menerima apapun yang Axel lakukan padanya.

Axel bergerak cepat. Hentakannya kian dalam dan tidak beraturan, sensasi yang berbeda membuat Axel kian garang di atas ranjang. Tidak menyangka kalau bercinta dengan seorang gadis perawan akan senikmat ini! Terlebih lagi rintih kesakitan Aura sudah berganti dengan rintihan kenikmatan!

“Aku… aku…”

Aura tidak sanggup menyelesaikan ucapannya saat gelombang kenikmatan semakin dekat, hendak menghantamnya. Axel mempercepat gerakannya, ingin mencapai puncak bersama hingga akhirnya jeritan dan erangan kenikmatan terlontar bersamaan dari bibir mereka berdua membuat suasana kamar terasa semakin panas!

“Oh my God! This is the best se-x I have ever had!” erang Axel penuh kepuasan.

Axel melepas benihnya ke dalam rahim Aura, lupa kalau hal itu tidak seharusnya terjadi! Apalagi dirinya tidak mengenakan pengaman! Tapi baik Aura maupun Axel tidak ada yang menyadarinya, mereka berdua masih sibuk meresapi rasa nikmat yang ada.

Aura mendongak dengan mata terpejam, rasa nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhnya begitu luar biasa. Baru pertama kali dirinya merasakan kenikmatan seperti ini. Kenikmatan yang membuat tubuhnya lunglai bagai tak bertulang! Kenikmatan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata!

Axel ambruk menindih tubuh Aura dengan nafas terengah, tidak sadar kalau itu membuat Aura merasa sesak. Bagaimanapun beban tubuh Axel pasti jauh lebih berat dibandingkan Aura! Tapi anehnya Aura tidak protes, mungkin masih melayang ke langit ketujuh akibat rasa nikmat yang baru saja Axel perkenalkan padanya!

Axel baru melepas penyatuan tubuh mereka setelah sang adik kecil menuntaskan pekerjaannya. Pria itu berbaring telentang dengan mata terpejam, sama seperti Aura.

Sekian menit berlalu dalam keheningan hingga Axel menoleh dan mendengus pelan saat menyadari kalau Aura ternyata sudah terlelap ke alam mimpi! Keterlaluan!

Baru kali ini Axel diberikan wanita yang mengharuskannya bekerja di atas ranjang, biasanya Axel lah yang dilayani, bukan dirinya yang melayani wanita! Tapi sudahlah tidak masalah, anggap saja sebagai imbalan karena malam ini dirinya diberikan gadis yang masih bersegel alias virgin!

Lagipula jika masih virgin berarti belum ada pengalaman kan? Jadi anggap saja Axel seperti guru yang baru selesai memberikan pelajaran duniawi. Pelajaran yang bisa memberikan mereka berdua kenikmatan!

Apalagi biasanya Axel hanya bercinta dengan wanita yang sudah longgar! Baru kali ini dirinya diberikan yang masih bersegel, jadi anggap saja dirinya sedang beruntung!

Dengkur halus yang terdengar di sampingnya membuat Axel sadar kalau wanita yang baru saja digaulinya sudah begitu lelah. Mungkin mabuk, lelah dan ngantuk campur aduk jadi satu membuatnya langsung terlelap seketika. Hal itu membuat senyum miring tersungging di wajah Axel.

‘Jika seperti ini aku tidak bisa melakukannya lagi, tapi tidak masalah, lagipula aku tidak ingin menyakitinya. Satu kali sudah cukup untuk malam ini, siapa tau besok pagi aku masih bisa melanjutkannya!’ pikir Axel, tidak ingin menyiksa wanita di sampingnya.

Axel baru hendak memejamkan mata saat otaknya teringat sesuatu yang membuatnya mengumpat pelan,

‘Sialll! Kenapa tadi aku menumpahkan benihku ke dalam rahimnya? Bagaimana kalau wanita ini hamil? Bukankah akan jadi masalah?’ batin Axel memaki kebodohan dan kecerobohan yang baru kali ini dilakukannya.

Tidak biasanya Axel ceroboh begini, biasanya Axel selalu menumpahkan benihnya di luar, tapi sepertinya tadi saking nikmatnya membuat Axel lupa seketika! Sayangnya Axel tidak sempat berpikir lebih jauh karena rasa kantuk yang menderanya membuat apa yang menjadi beban hatinya terlupakan dalam sekejap mata.

Dengan tubuh yang masih polos keduanya terlelap ke alam mimpi tanpa menyadari apa yang akan terjadi setelah ini.

Beberapa jam kemudian…

Aura mengerang, kepalanya terasa berputar, pusing. Mulutnya kering, haus. Dengan malas Aura bergerak hendak mengambil segelas air, tapi gerakannya terhenti saat merasakan perutnya terasa berat seperti tertindih sesuatu.

Aura menoleh dan terbelalak kaget saat menyadari kalau ada seorang pria tidur di sampingnya dengan tubuh polos! Bahkan tangan pria itu melingkari pinggangnya!

Astaga! Apa yang terjadi? Bagaimana bisa ada seorang pria tidur di sampingnya dengan tubuh polos begini? Hingga satu kenyataan membuat jantung Aura kian mencelos, merasa takut. Tubuhnya juga sama polosnya dengan pria itu! Tidak ada sehelai benangpun yang menempel di tubuh mereka berdua!

‘Ya Tuhan, apa yang terjadi?’ batin Aura dengan jantung berdebar takut.

Dan ketakutannya semakin menjadi-jadi saat Aura merasakan sentakan rasa nyeri di area sensitifnya hanya karena bergerak sedikit! Tanpa dapat dicegah ingatan Aura kembali meski samar. Aura menggigit bibir, sadar kalau apa yang dialaminya tadi bukan sekedar mimpi, tapi nyata! Aura telah menyerahkan kegadisannya kepada pria yang tidak dikenal!

‘Damnnn! Bagaimana bisa kamu sebodoh ini, Aura?!’ batin Aura frustasi.

Aura menatap sekeliling, yakin kalau dirinya masih berada di hotel, namun kamar yang berbeda karena Aura tidak menemukan kopernya! Ketakutan mencekam hati Aura, sadar kalau akan ada skandal jika dirinya tertangkap basah dalam kondisi seperti ini, dengan pria asing pula! Tidak boleh! Aura tidak ingin nama baik dan kariernya hancur begitu saja!

‘Aku harus pergi sebelum pria ini terbangun!’ putus Aura.

Dengan pemikiran itu Aura menyingkirkan tangan Axel perlahan dan turun dari ranjang. Langkahnya begitu pelan dan hati-hati, Aura takut membangunkan pria yang masih asyik terlelap di sampingnya. Selain itu Aura juga tidak bisa bergerak leluasa, rasa nyeri masih begitu kuat dirasakannya setiap kali bergerak.

Pelan tapi pasti Aura meraih pakaiannya yang berserakan di lantai. Entah seganas apa pria itu padanya semalam sampai pakaiannya berceceran begini! Keterlaluan!

‘Apa pria itu tidak bisa bersikap lebih lembut?’ sungut Aura kesal.

Setelah Aura kembali mengenakan pakaiannya, dirinya merogoh saku jaket dan keningnya mengernyit saat menyadari ada hal yang dirasanya janggal. Aura menemukan dua kunci kamar dengan nomor yang berbeda di dalam saku jaketnya!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel