Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 14 Tidak Lagi Berhutang Padamu

Bab 14 Tidak Lagi Berhutang Padamu

Ketika Mu Jin Nian berlari mendekatinya, tiba-tiba terdengar bunyi "ciat", pisau itu kembali dicabutnya keluar dari perutnya.

"Jangan kemari!" Yue An berkata dengan perasaan yang sangat kecewa dan wajahnya penuh dengan air mata, wajahnya juga sudah mulai pucat, lalu dengan histeris berteriak, dan mulai menggores sedikit bagian lehernya sendiri dengan pisau itu.

Seketika, darah segar pun mengalir keluar dari lehernya, jika dibandingkan dengan warna wajahnya, itu sangat mengerikan sekali.

Tangannya Mu Jin Nian yang menjulur ke depan terhenti seketika, lalu berhenti di sana dan sedikit mundur, "Baiklah, aku tidak akan ke sana, Yue An, tenang, kamu lepaskan pisau itu, jangan melakukan hal yang bodoh lagi…"

Mu Jin Nian yang merasa sangat terkejut itu, sungguh merasa tidak menyangka, suaranya mulai bergemetar, sambil membawa nada suara yang ketakutan sekali.

Perasaan yang selama ini tersimpan di dalam hati dan tidak terlihat oleh orang lain, seketika semuanya muncul bersamaan, semua kekhawatiran, perasaan menyalahkan diri sendiri, di tambah ketakutan.

Mata yang mulai memerah, hampir mau meneteskan air mata.

Dia tidak pernah mengetahui, melihat wanita yang begitu penurut dan lembut itu, tidak disangka akan melakukan hal yang di luar dugaan itu…

Dia tidak pernah berpikir untuk mengambil nyawanya, tidak pernah berpikir itu sama sekali!

Yue An menatapi dirinya di depannya, dari wajahnya muncul sebuah senyuman yang penuh dengan kekecewaan, "Mu Jin Nian, tusukan ke tiga ini, hukumanku karena sudah salah menikah denganmu. Tahukah kamu? Sudah beberapa tahun lamanya, kamu tidak pernah melihatku lebih lama, aku menuliskan begitu banyak surat cinta dan surat pengutaraan isi hati untukmu, dengan penuh pengharapan menyerahkan itu semua kepada kakak, meminta dia untuk membantuku memberikannya kepada kamu…

Tetapi setiap kali, tunggu hasilnya, yang aku terima adalah ketidakpuasanmu. Aku berusaha menghibur diri sendiri, jika kamu adalah tipe pria yang sedikit cuek dan dingin, kamu tahu jika aku mencintai dirimu, tetapi kamu tidak ingin di saat kita seharusnya belajar bersama, dan meluangkan waktu untuk saling mengutarakan isi hati dan berkata cinta… aku menghibur diri sendiri, asalkan kamu tidak menikahi wanita lain dan memiliki anak, aku akan ada kesempatan, oh, tidak, meskipun kamu sudah menikah lagi dan memiliki anak, mungkin aku juga masih ada kesempatan, karena ada kemungkinan kamu akan menyadari jika kamu dan istrimu tidak cocok, dan akhirnya suatu hari nanti kamu menyadari diriku yang mencintaimu…

Jadi, saat kamu mengatakan ingin menikahiku, aku sangat senang sekali sampai sulit mempercayai itu, aku pikir, aku adalah yang paling bahagia, karena penantianku selama ini akhirnya ada hasilnya… pria yang aku cintai selama ini, akhirnya juga mencintaiku…"

Yue An semakin berkata, suaranya semakin mengecil, kecil sampai sekecil-kecilnya, dari bagian perutnya terus mengalir keluar darah segar, seperti sudah tidak bisa menahannya untuk keluar lagi…

Mu Jin Nian seketika terdiam, dalam hatinya sungguh tidak bisa membayangkan itu semua, ditambah dengan kemarahan dalam hatinya…

Sedangkan Song Miao Miao yang berdiri di belakangnya itu, setelah mendengar itu semua, sudah sangat panik dan kacau, "Kamu, Song, Song Yue An, kamu jangan sembarangan bicara lagi!"

"Diam!" Mu Jin Nian berbalik badan dan berkata itu kepadanya, lalu tanpa ragunya dengan kakinya menendang bagian perutnya Song Miao Miao.

Tendangan itu, mengandung kekesalan yang selama ini telah merasa dibohongi.

Song Miao Miao yang tidak bisa menahan tendangan itu, langsung terjatuh ke belakang pintu, lalu perlahan-lahan jatuh ke lantai, dia merasa sangat kesakitan sekali.

Dia tidak mengerti, Mu Jin Nian ini kenapa, kenapa bisa demi Song Yue An yang sudah gila itu, melakukan itu kepada dirinya…

Itu semua, Yue An seperti tidak melihatnya sama sekali.

Karena kesakitan, giginya juga mulai gemetar, matanya yang sangat merah itu menatapi Mu Jin Nian, "Ternyata semua itu, hanya karena diriku yang sudah menindas diriku sendiri, sungguh tidak dapat menindas orang lain…"

Selesai berkata itu, Yue An menurunkan pisau yang ada di bagian lehernya itu, lalu mengangkat pisaunya dan mengarahkan ke arah Mu Jin Nian.

Mu Jin Nian yang sadari itu, langsung menghindar, tetapi pisau itu masih berada di tangannya Yue An.

Sebelum Mu Jin Nian melihat ke arahnya lagi, tangannya Yue An yang sudah berlumuran darah itu, ternyata sudah kembali menusuk bagian perutnya lagi untuk yang ke empat kalinya…

"Ciat…"

Suara pisau yang menusuk ke dalam perutnya, seperti sudah tidak terlalu bertenaga lagi, kekecewaan yang sangat dalam, sungguh sangat tidak berdaya.

Mu Jin Nian membuka matanya dengan lebar, ketika melihat ke arahnya, tubuhnya Yue An yang semakin lemah itu sudah goyang ke kanan ke kiri…

Dia gunakan tenaganya yang terakhir, kembali menarik keluar pisau itu dari perutnya.

"Sampai! Jumpa!"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel