Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12 Nama Panggilan

Bab 12 Nama Panggilan

Di rumah sakit.

Yue An tidak mendengar ucapan Mu Jin Nian, tidak pergi bersama mereka ke ruang UGD, melainkan kembali ke kantor dan membereskan barang-barangnya.

Dia mau meninggalkan tempat ini.

Sebuah tempat yang penuh dengan rasa malu dan kebencian, ia tidak seharusnya bertahan di tempat seperti ini.

Kelihatannya, meski leher Wang Xiao Mei berlumuran banyak darah, tapi tidak melukai nadi besar, jadi seharusnya tidak ada bahaya nyawa.

Song Miao Miao terus menuduh dia yang menusuk Wang Xiao Mei, dia malas untuk menjelaskan.

Tidak pernah lakukan, ya tidak pernah lakukan. Menjelaskan bahwa ia tidak bersalah adalah tugas polisi, tidak perlu dirinya membuktikannya.

Pintu kantor ditendang oleh Mu Jin Nian, lalu di belakangnya diikuti oleh Song Miao Miao yang bermaksud jahat.

"Aku kira polisi yang datang kemari untuk menangkapku!" Yue An mengatakannya dengan tenang, melanjutkan membereskan barangnya ke dalam kotak.

Mu Jin Nian tampak suram, ia melangkah ke depan dan langsung menendang barang yang ada di tangannya.

Barang yang telah ia bereskan cukup lama, seketika terjatuh. Terlihat sangat buruk.

Mu Jin Nian mengangkat pisau operasi yang berdarah, matanya memerah melotot kepadanya, "Pisau operasi ini, apa itu punyamu?"

Yue An meliriknya, mengangguk kepala, "Ini punyaku, ada masalah?"

Terhadap pisau operasi yang paling disukainya, dan peralatan khusus untuk operasi di atasnya terukir nama panggilannya, Honey Yue An.

Nama panggilan ini dibuat oleh dirinya sendiri setelah 30 tahun bertemu dengannya.

Mu Jin Nian, Song Yue An.

Honey Yue An.

Sekarang melihat 4 kata ini, begitu menyakitkan kata, begitu penuh cemooh.

Karena Mu Jin Nian memegang pisau operasi terlalu kuat, hingga tangannya bergetar, ia menggertak giginya, "Jadi kamu masih berani bilang jika ibu Miao Miao bukan kamu yang tusuk?"

"Maksudmu, yang menusuk dia adalah pisau operasi ini?" Yue An tidak pernah memikirkan hal ini.

Song Miao Miao berjalan ke depan, seketika matanya memerah, menangis terisak, "Yue An, kenapa kamu begitu kejam? Jika kamu tidak suka padaku kamu serang aku saja. Mengapa kamu memilih membunuh anakku dan Jin Nian, lalu masih ingin membunuh ibuku…… Yue An, kamu kejam sekali. Sebaiknya kamu membunuhku dengan satu tusukan ini saja!"

Selesai Song Miao Miao mengatakannya, ia merebut pisau operasi yang ada di tangan Mu Jin Nian, lalu Yue An segera merebutnya kembali.

"Song Miao Miao orang sepertimu ini tidak pantas mati di bawah pisau operasiku! Pisau operasiku bisa membunuh dewa bunuh setan, pun tidak akan tercemar oleh darah ibu anak kalian!" Yue An bicara dengan tidak peduli, ia memutarkan badan mengambil cottonbud di samping, mencelupkan alkohol, lalu dengan teliti membersihkan noda darah di atas pisau operasi.

"Jin Nian……" Song Miao Miao bermanja menatap Mu Jin Nian.

"Kamu berdiri di samping, hati-hati ia melukaimu." Mu Jin Nian menarik Song Miao Miao ke belakangnya, dan memesankannya dengan lembut, memutarkan tubuh lalu menatap Yue An, "Song Yue An, kamu mau menghilangkan bukti!"

"Haha." Yue An tertawa dingin suram, meneruskan pekerjaannya, "Mu Jin Nian, jika aku yang melakukannya, apakah kamu yakin aku tidak akan melewatkan nadi besar itu, dan malah menusuk pembuluh darah di sampingnya? Aku memang bodoh, tapi aku tidak akan bodoh bahkan membunuh orang dengan pisauku sendiri!"

Selesai bicara, ia meletakkan cottonbud itu, memutarkan badan menatap Mu Jin Nian, tangannya memegang pisau operasi, "Jin Nian, jika aku memberitahumu bahwa anak di dalam perut Miao Miao atau ibunya sendiri tidak ada hubungannya denganku, melainkan mereka sendiri yang melakukannya. Apakah kamu percaya?"

"Bukti?" tanya Mu Jin Nian dingin.

Tangan yang terletak di samping tubuhnya perlahan mengeluarkan tenaga.

Cahaya dingin yang terpancarkan dari pisau operasi itu, terpantul ke dalam matanya, membuat matanya yang jernih mengeluarkan dingin yang tak acuh ... dan keputus asaan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel