Bab 1 | Mencoba Agresif
Sudah pukul lima sore. Dengan gaun tidur yang tipis, Bella menunggu suaminya yang sudah dua bulan ini menjabat sebagai seorang CEO. Suami yang selalu tepat waktu tiba di rumah setelah selesai bekerja walau sesibuk apapun.
Ini adalah tahun ke empat mereka menjadi suami istri. Sejak duduk di bangku SMA pada tahun ketiga mereka berdua menjadi dua sejoli yang tidak terpisahkan. Pasangan yang begitu sempurna.
Steve William pemuda tampan, yang memiliki raut wajah yang tegas dan berkulit putih. Tubuh tinggi dan atletis. Pemuda yang memiliki berprestasi dalam mata pelajaran dan olahraga.
Bella Sophia gadis cantik dan imut. Serta memiliki tubuh yang seksi dan proposional. Kulit putih dan bersih bagai susu. Yang menjadikan Bella primadona di sekolah.
Mereka memutuskan menikah setelah lulus kuliah. Di mana masa pacaran mereka yang tidak sehat. Sejak SMA kelas tiga mereka melakukan hubungan selayaknya suami istri. Dan Steve lah yang mengambil kesucian Bella.
Bella yang sangat mencintai Steve pun sangat yakin dengan Steve yang selalu menjaga cintanya.
Dan setiap pertemuan mereka, atau di mana pun mereka memiliki kesempatan. Steve dan Bella akan saling melepaskan rindu dan hasrat mereka berdua. Tanpa bosan mereka terus saling memberikan kenikmatan tanpa jeda.
Biip Biip
Ceklek
Pintu rumah di buka oleh Steve. Dengan wajah kelelahan namun tidak lupa memberikan senyuman kepada istrinya.
"Sayang..." sapa Steve melihat Bella yang berlari kecil ke arah nya.
"Sayang, kamu kelihatan begitu lelah hari ini..." ucap Bella lembut sambil mengambil tas kantor dari tangan Steve.
Mereka berdua pun masuk bersama ke dalam rumah, rumah baru mereka yang baru saja mereka tempati satu minggu yang lalu.
Steve melonggarkan dasi yang bertengger di lehernya dan merebahkan dirinya di sofa.
"Sini aku bantuin sayang," ujar Bella dengan sengaja merapatkan dirinya ke Steve sambil membuka dasinya.
"Terima kasih sayang," ucap Steve yang tidak merespon akan sentuhan yang diberikan oleh Bella.
Dengan malas, Bella berdiri setelah melepaskan dasi dari kerah baju suaminya.
"Mau makan malam dulu ? Atau mau mandi ?" tanya Bella tepat di hadapan Steve yang sedang membuka kancing kemejanya.
Steve berdiri dan mengecup sesaat bibir Bella membuat Bella sangat bahagia.
"Apa malam ini aku yang harus memancing Steve pertama kali..?" pikir Bella.
Steve berjalan ke meja makan. Dan tersenyum merekah melihat begitu banyak masakan yang sudah di siapkan oleh Bella.
Steve menarik kursi meja makan dan duduk "Sepertinya, aku makan malam dulu. Tolong kamu siapkan air hangat untuk mandiku, sayang."
Bella tersenyum dan berjalan mendekat ke arah Steve, kemudian mengambil piring dan menyendokkan nasi secukupnya di piring Steve.
"Selamat makan sayang, aku siapkan air hangat kamu...!" seru Bella dengan senyuman manis dan menggodanya.
Dipikirannya sudah terlintas, malam ini akan menjadi malam hangat mereka lagi setelah satu tahun lebih mereka tidak melakukannya.
Dengan perasaan senang, Bella menyiapkan air hangat suam kuku di bathtub dan tidak lupa memberikan beberapa tetesan aroma therapi agar rasa penat dan lelah Steve ikut menguap.
Setelah selesai, Bella keluar kamar dan melihat Steve yang juga sudah menyelesaikan makan malam nya.
"Airnya sudah siap sayang," bisik Bella tepat di telinga suaminya.
"Terima kasih sayang," balas Steve dengan tersenyum.
Steve pun berdiri dari duduk nya, kemudian membuka seluruh pakaian nya dan masuk ke dalam kamar mandi.
Bella mengambil pakaian kotor Steve dan memasukkan nya di Laundry Bag. Setelah itu di bersihkannya meja makan dan mencuci piring bekas pakai Steve.
Karena mereka hanya hidup berdua, Steve dan Bella memutuskan tidak memakai Asistent Rumah Tangga.
Setelah selesai dengan pekerjaan rumahnya. Bella masuk ke kamar, kemudian Bella membuka lemarinya dan mencari gaun tidurnya yang paling menggoda dan seksi.
"Hmm, Perfect !" puas Bella melihat pantulan dirinya didalam cermin.
Tidak lupa Bella memakai lotion dan parfum di titik yang Steve sukai di tubuhnya.
Kurang lebih lima belas menit Bella menanti Steve dengan duduk di pinggir ranjang menghadap kamar mandi. Detak jantung Bella berdegup begitu kencang menanti dirinya yang harus bertindak agresif ke suaminya nanti.
Bella mengepalkan tangannya dan berbicara kepada dirinya sendiri, "Hari ini, harus terjadi !!" untuk menguatkan tekadnya. Yang betapa rindunya akan sentuhan suaminya. Ia membaca segala macam artikel mengenai masalah ranjang sepasang suami istri.
Dan menurut artikel yang ia baca, pasangan suami istri memang kadang diserang rasa jenuh dalam hal tersebut. Oleh karena itu, salah satu dari pasangan harus bertindak lebih agresif atau melakukan diskusi dengan pasangan.
Ceklek
Steve keluar hanya dengan handuk yang menutupi tubuh bagian bawah dan menampilkan perut sixpack nya berjalan menuju ranjang.
Steve yang mendapati Bella duduk di tepi ranjang menaikkan alisnya dengan heran. "Kamu belum tidur ?"
Bella menjadi gugup dan mengepalkan tangan. Dengan wajah malu-malu, "Iya sayang," sahut Bella.
Sambil mengayunkan kakinya, Bella berkata dengan begitu pelan dan mesra "Hmm, sayang... bagaimana kalau hari ini kita..."
"Sudah sangat lama kita tidak melakukan itu..." sambung Bella dengan gusar.
Steve menatap Bella dengan perasaan bersalah "Maaf sayang, hari ini sangat melelahkan... Mari kita lakukan lain kali…hmm?!" sahut Steve dan memeluk bahu Bella.
"Lagi pula aku ada meeting penting besok pagi," sambung Steve.
"Padahal aku sudah memakai gaun seksi ini, tapi Steve masih tidak tergoda?" batin Bella penuh kekecewaan.
Dia mengikuti Steve yang berjalan menuju ranjang sambil berpikir "Tidak! Harus hari ini !"
Dengan gerakan cepat Bella berjongkok dan membuka handuk putih yang melingkar di pinggang Steve.
"Bella..!" kejut Steve melihat Bella menarik handuknya dan memasukkan miliknya ke dalam mulutnya.
"Kita harus melakukannya hari ini Steve! Ini semua juga demi rumah tangga kita. Aku ingin kita seperti dulu lagi, sayang." batin Bella yang sudah memegang kendali.
Steve yang awalnya tidak mau, akhirnya menikmati apa yang dilakukan Bella. Tanpa sadar Steve mendesah dan mendesis "Ahh,"
Bella dengan perlahan mengarahkan suaminya untuk duduk di tepi ranjang dan dirinya melanjutkan memanjakan milik suaminya di dalam mulutnya.
Dengan kedua lengannya Steve menahan bobot badannya di atas ranjang "Ugh Bella !" racau Steve sambil menutup mata.
Bella menutup matanya menikmati setiap moment yang sangat dia rindukan "Hmm, rasanya sudah sangat lama aku tidak menikmati milik Steve !" batin Bella dengan senang.
Tanpa jeda Bella mengulum dan menjilati milik Steve "Uhm rasa ini, aroma ini... Sangat aku rindukan..."
"Uh Bella, kalau kau terus begitu..A-ku...!" suara berat Steve mendominasi.
"Stop-pp Bella !!" seru Steve dan menahan kepala Bella agar berhenti bermain dengan miliknya yang sudah tegap sempurna.
Dengan tatapan menggoda dan pose yang seksi "Bisakah kita melakukannya sekarang, sayang ?"
Steve melihat miliknya dan hasratnya pun sudah naik karena perlakuan Bella.
Pria itu berdiri dan mengangkat Bella, "Berbaring sayang !!" suara berat Steve.
Raut wajah Steve yang mendominasi ingin bercinta sudah sangat lama tidak Bella lihat membuat dirinya begitu terangsang.
"Sudah sangat lama aku tidak melihat wajahmu yang sangat mendamba seperti ini Steve !" batin Bella bahagia.
Steve mengangkat kaki Bella dan melepaskan dalaman segitiga tipisnya yang berwarna pink.
"Kamu sudah sangat basah Bella !" bisik Steve.
Steve mulai mengarahkan miliknya di depan milik Bella. Dan siap untuk menancapkannya.
Tapi... Dengan tertunduk, Steve bergumam lirih, "Bella tunggu, kenapa jadi seperti ini ?"
Melihat miliknya yang tiba-tiba melemas tidak bertenaga.
Bella bangun dari tidurnya dan memeluk Steve, "Maaf sayang, aku tidak tahu kalau kamu sangat kelelahan seperti ini. Mari kita berhenti..." jawab Bella dengan lembut.
Dengan wajah tersenyum, Bella mengusap wajah Steve "Kamu bisa istirahat sayang, aku ingin minum coklat panas lalu menyusulmu beristirahat..."
Wanita cantik itu turun dari ranjang dan keluar dari kamar. Bella menutup pintu kamarnya dan berjalan menuju sofa ruang tamu. Dirinya terduduk lemas dan melihat miliknya yang sudah begitu basah.
"Hmmm..."
Bersambung...