Episode 5
Kelanjutan ceritanya
Akhirnya Adam yang memulai pembicaraan.
" Mama tanya aja sama dia nih, dia yang mulai duluan. " Ucap Adam sambil menunjuk Alok.
" Alok, ada apa sebenarnya ? Sampai-sampai kalian ribut begini ?! " Tanya Papa mereka.
" Begini pa , ma .. " Alok pun mulai bercerita tentang Adam yang sudah mengganggu / mem-bully sahabat nya.
Mendengar cerita itu orang tua mereka pun cukup kaget dan tak percaya.
" Benar seperti itu, Adam? " Papa bertanya sambil memegangi pundak Adam.
Adam hanya terdiam tanpa mengatakan apapun.
" Adam kalo memang benar ... Kamu gak boleh begitu, sahabat Alok ya sahabat kamu juga, harus nya kamu juga ngejaga dia !!" Kini bagian sang Mama yang berbicara.
Adam pun yang mendengar ucapan tersebut langsung merasa tak terima dan mengatakan " Temen dia ya temen dia, enggak ada urusan nya sama Adam.. "
Tak lama berselang Adam pun langsung melangkahkan kakinya ke luar ruangan untuk pergi meninggalkan orang tua nya dan juga Alok.
" Adam .. mau kemana kamu? Kita belum selesai bicara. " Ujar Mama nya.
" Bicara aja sendiri sama anak kesayangan Mama itu !! " Jawab Adam sambil menatap sinis kepada Alok dan kembali melanjutkan langkahnya lagi.
" Adam ... " Mama nya terlihat hendak mengejar Adam.
" Sudah lah Maa ... Biarkan saja dulu adam !! " Cegah Papa nya sembari menepuk pundak Sang Mama.
Alok pun hanya bisa terdiam .
Di tempat lain Adam yang marah kini sudah berada di depan pintu kamarnya. Dengan penuh emosi Adam pun menutup pintu dengan sekeras kerasnya.
Masih dengan perasaan kesal dan marah Adam merogoh hp dari saku celana nya dan membanting hp itu ke kasur nya. " Dasar sial.. " Ucap nya dalam hati.
Di kamar lain, Alok terlihat sedang bersiap-siap untuk mandi. Setelah membuka seluruh pakaiannya Alok pun segera bergegas masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.
Setelah selesai mandi dan sudah mengenakan pakaiannya Alok pun merebahkan tubuh nya di kasur, sembari berpikir tentang permasalahan yang tadi. Di dalam hati nya dia berkata
" Hmm gimana cara nya yah buat bantuin Jota ??? Gua gak yakin kalo si Adam gak bakalan kapok buat gangguin si Jota , tapi gua rasa dia bakalan lebih parah gangguin si Jota." Pikir Alok sedikit menyesal dengan apa yang dilakukan nya kepada Adam tadi.
" Hmm gimana caranya lindungin Jota yah ?? Masa sih gua harus pindah sekolah cuman buat lindungin dia ?!? " Ucapnya kembali di dalam hati. Namun pandangan nya seketika beralih ke atas meja yang berada tepat di sebelah kasur nya dan melihat sebuah kertas origami berbentuk kupu-kupu lantas dia mengambilnya sambil berkata " Tuan putri .. "
Alok pun mengingat kembali teman masa kecil nya dulu dan Alok pun mengingat bagaimana saat pertama kali mereka bertemu.
Waktu itu umur Alok masih berumur 10 tahun, seperti hal nya anak-anak seusianya Alok menghabiskan sebagian besarnya dengan cara bermain.
Namun di hari itu, Alok menemui rasa bosan, semua permainan sudah dia coba dan mainan yang ada pun belum bisa mengusir rasa bosan yang ada di diri Alok.
Tak lama anjing kesayangan Alok yang bernama Cimonk datang menghampiri sambil menggonggong.
" Apa Cimonk ?! " Kata Alok sambil mengusap kepala anjing kesayangan nya itu.
" Cimonk mau main? " Tambah Alok.
Cimonk pun langsung menggonggong kegirangan, seperti mengerti apa yang diucapkan oleh Alok.
Alok pun mengajak Cimonk untuk bermain lempar tangkap di lapangan kosong pinggir rumah nya. Lahan kosong yang dipakai bermain oleh Alok dan Cimonk berada di antara dua rumah yaitu rumah Alok dan rumah yang Alok sendiri pun tak tahu siapa pemilik nya namun yang pasti saking besar dan megah nya rumah itu sepertinya lebih pantas kalo disebut dengan istana.
Alok mulai melemparkan bola yang dipakai mereka untuk bermain lempar tangkap dan Cimonk pun langsung berlari bergegas mengejar bola tersebut, menangkapnya lalu membawanya kembali ke Alok.
" Pintar Cimonk , good boy .. " Ucap Alok sambil mengelus-elus kepala Cimonk dan mengambil bola yang dibawa Cimonk dengan cara digigitnya.
" Nih.. Tangkap lagi, Cimonk !! " Teriak Alok sembari melempar kembali bola yang dipegangnya, Cimonk pun mulai kembali berlari mengejar bola tersebut.
Beberapa kali mereka melakukan permainan itu sambil terkadang Alok tersenyum lebar melihat tingkah laku Cimonk yang susah payah namun pantang menyerah untuk mengejar bola yang Alok lempar.
" Oke, sekarang coba yang ini yah..!! " Perintah Alok kepada Cimonk.
Entah apa yang Alok pikirkan namun kali ini Alok melemparkan bola dengan tenaga yang sekuat-kuatnya. Sehingga nampak bola itu melambung tinggi jauh dari lemparan sebelumnya, Cimonk pun kembali berlari secepat mungkin namun kali ini arah dia berlari sedikit melenceng dari arah bola yang sudah di lemparkan Alok. Melihat kejadian itu Alok pun heran lantas berteriak " Cimoooooonk ..... heeeey .... Mau kemana ?!!! "
Cimonk yang tak menghiraukan suara Alok masih berlari sekuat tenaga, ternyata Cimonk mengejar sesuatu yang menurutnya lebih menarik dari bola mainan nya yaitu seekor kucing.
Cimonk berlari mengejar kucing tersebut dan kucing tersebut yang tahu sedang di incar oleh Cimonk mulai berlari ke arah rumah besar yang ada di sebelah lapangan kosong tersebut. Dengan cepat kucing itu masuk melalui sela pagar yang sempit dan langsung menaiki pohon yang ada di pelataran rumah itu.
Cimonk yang sedari tadi mengejar hanya bisa melihat sambil menggonggong ke arah kucing yang sudah ada di atas pohon.
Mendengar suara berisik di depan rumah nya, salah satu penghuni nya pun keluar untuk melihat apa yang terjadi. Dan tak lama Alok yang mengejar Cimonk sedari tadi pun tiba di depan rumah besar itu.
"Eh Cimonk, ngapain lari kesini ?" Ucap Alok dengan nafas yang terengah-engah.
Alok mulai memperhatikan sekitarnya, dia menemukan kucing yang sedang berada di atas pohon dan berkata dalam hati "Oh.. Jadi gara-gara itu."
" Guk.. Guk.. Guk.. " Terdengar Cimonk tak henti hentinya terus menggonggong ke arah kucing tersebut.
Namun Alok tak menggubris nya fokus nya kini hanya tertuju kepada rumah yang ada di depan nya. Dengan sedikit terpukau dia bergumam "Waah ternyata kalo dilihat dari dekat rumah ini sangat besar yah, udah kayak istana aja. Pagar nya aja tinggi banget.."
Timbul pertanyaan konyol di dalam kepalanya " Kalo ini istana, berarti harusnya ada tuan putri dong hehehe.. "
Namun alangkah terkejutnya dia saat melihat seorang perempuan yang mungkin seumuran dengan nya keluar dan melangkah mendekatinya.
Alok terdiam melihat rupa perempuan tersebut, dia tak percaya bahwa benar ada tuan putri di rumah tersebut.
Tanpa sadar pun dia berkata " Tuan putri ..."
" Apaa?? " Sahut anak perempuan tersebut.
Mendengar suara anak perempuan itu, Alok pun tersadar sambil sedikit menahan malu.
" Enggak hehe .. kamu tinggal disini ?? " Ucap Alok mengalihkan pembicaraan.
" Iya.. " Jawab singkat anak perempuan itu.
" Sama aku juga tinggal di dekat sini, tapi kok aku belum pernah lihat kamu yah ?!" Tanya Alok.
Anak perempuan tersebut hanya terdiam.
"Rumah kamu bagus yah kayak istana.." Ucap Alok sambil tersenyum.
"Oh iya, nama kamu siapa?" Sambung Alok sembari mengulurkan tangan nya.
Anak perempuan tersebut hanya terdiam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
Karena merasa tak ditanggapi Alok pun kembali berbicara, berniat untuk mencairkan suasana.
"Hhm.. Kalo gak mau jawab , aku panggil kamu tuan putri aja deh yah ?? " Alok berbicara sambil tersenyum hangat.
" Hah apa tuan putri?? " Tanya anak perempuan itu heran heran.
" Iya.. Habis kamu cantik sih kayak tuan putri hehe apalagi kamu tinggal di rumah gede ini kayak istana , makanya kamu cocok dipanggil tuan putri .. " Alok kembali berkata dengan wajah yang tersenyum lebar.
Anak perempuan yang mendengar perkataan Alok pun menjadi tersipu malu dan tak bisa mengeluarkan suara sedikitpun.
"Kalo kamu tuan putri, aku pangeran nya yah?!" Alok tersenyum malu malu.
Anak perempuan itu terdiam lagi. Alok menjadi heran melihat dia diam seribu bahasa. Dan Alok pun berusaha untuk mengajak dia berbicara.
"Tuan putri mulai sekarang kita temenan yah, mau kan? " Alok bertanya dan kembali menyodorkan tangan nya ke anak perempuan tersebut.
Anak perempuan tersebut hanya bisa tersenyum kecil sambil menganggukkan kepala.
"Aku masuk dulu yah.." Ucap anak perempuan itu.
"Ya udah aku juga pulang dulu yah, besok aku kesini lagi." Ucap Alok.
"Gak usah jangan kesini lagi !!" Jawab anak perempuan itu dan tak lama dia berlari masuk ke dalam rumah nya.
Alok mengerutkan wajahnya dan bertanya dalam hatinya " Gak boleh ? Kenapa ? Kok aneh sih?? Kan kita udah temenan ?? "
Bersambung..