Ringkasan
Sepuluh tahun menikah, setiap ulang tahun pernikahan, aku dan suamiku selalu pergi ke studio foto untuk mengambil foto bersama. Tahun ini, saat aku hendak pergi setelah mengambil foto, seorang karyawan studio mengejarku dan menyerahkan beberapa foto. "Nyonya, suami Anda meninggalkan beberapa foto." Aku menerima foto itu dan melihatnya. Pria dalam foto itu memang suamiku, tapi wanita yang mengenakan gaun pengantin disampingnya bukan aku.
Bab1 Pernikahan Suamiku
Aku memperhatikan foto-foto di tanganku.
Wanita yang berdiri di samping suamiku adalah sekretarisnya, Crystal Laurensia.
Hanya melihat dari foto, pria itu tampak tersenyum bahagia, dan wanita itu juga terlihat tersenyum manis. Keduanya sama sekali tidak terlihat terpaksa.
Setelah beberapa saat terdiam, aku bertanya kepada karyawan studio apakah aku bisa mendapatkan salinan digital untuk cadangan.
Sebelum karyawan itu sempat menjawab, pemilik studio buru-buru datang dan langsung merebut foto itu dari tanganku.
"Itu bukan Tuan Jorah! Bagaimana mungkin kamu bisa membuat kesalahan seperti ini? Kamu tidak ingin bekerja lagi ya!"
Karyawan itu tampak tidak terima, tapi tidak berkata apa-apa.
Aku tersenyum ramah.
"Bu, saya adalah pelanggan lama Anda, jangan bohongi saya lagi. Tapi Anda benar-benar memotret suami saya dengan sangat bagus."
Selesai berkata, aku menarik foto itu dari tangan pemilik studio yang menggenggamnya erat.
"Saya ambil saja foto ini bersamaan untuk suami saya."
Keluar dari studio foto, aku memotret beberapa foto dan mengirimkannya kepada Jorah Spencer, suamiku.
"Foto pernikahanmu dengan Crystal sekertarismu sangat bagus. Aku memilih beberapa untukmu dan membawanya pulang."
"Tidak menyangka kalian berdua benar-benar terlihat serasi."
Setelah pesan itu terkirim, Jorah langsung menelepon secepat kilat.
"Istriku, ini tidak seperti yang kamu pikirkan!"
"Crystal selalu ditekan oleh keluarganya untuk menikah. Kebetulan hari itu ulang tahunnya, dia berkata berharap bisa mengambil satu set foto pernikahan denganku untuk menunjukkan kepada orang tuanya, jadi aku menyetujuinya."
Untuk menghadapi orang tua hanya perlu satu set foto pernikahan? Dan itu harus dengan bosnya sendiri?
"Tidak menyangka Pak Jorah begitu peduli dengan karyawannya, benar-benar mengharukan, aku sangat tersentuh dengan persahabatan tulus kalian."
Setelah berkata demikian, aku langsung menutup telepon.
Tak lama kemudian, seorang teman yang bekerja di Grup Spencer mengirimkan unggahan Crystal di media sosial.
Crystal ternyata memposting foto pernikahannya dengan Jorah, dengan caption: "Us."
Beberapa karyawab perusahaan memberikan komentar.
"Ya Tuhan, kamu ternyata istri Pak Jorah!"
Crystal menjawab "Tanya saja dia" dan menambahkan emotikon wajah tersenyum menjulurkan lidah.
Aku tersenyum mengerti.
Bukan hanya Crystal sekretaris yang memiliki perasaan terhadap Jorah, tetapi yang bisa membuat Jorah sampai pada titik ini, memang sudah cukup berhasil.
Aku berkata pada temanku untuk membantu meninggalkan satu komentar di kolom komentar.
Tak lama kemudian, telepon dari Jorah kembali berdering.
"Elaine Migueline!" Suaranya penuh amarah dan ketegasan. "Sudah berapa umurmu, kenapa masih ingin bertengkar dengan seorang gadis muda?"
"Bukankah baru saja aku menjelaskan semuanya padamu, mengapa kamu masih ingin mempermalukannya di depan rekan-rekannya?"
"Sekarang kamu datang ke perusahaan, aku ingin kamu secara pribadi meminta maaf pada Crystal."