Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5 Kehidupan Pensiun Berakhir

Setelah berjalan selama hampir 2 jam, sebuah rumah muncul di depan.

Di luar rumah itu terdapat lingkaran pagar setinggi pinggang, dikelilingi dengan tanaman merambat berwarna hijau zamrud dan juga bunga berwarna merah muda yang terdapat pada tanaman merambat yang tertutup rapat.

Di dalam rumah itu, terdapat pohon persik yang menjulang tinggi yang bersinar seperti cahaya matahari terbenam, ketika angin sepoi-sepoi berembus, aroma samar yang tenang menembus awan dan kabut pegunungan.

"Ini..."

Gunung Wuying membentang ribuan mil, medannya kompleks dan dipenuhi dengan hutan lebat. Di kedalaman hutan, tidak ada sinar matahari yang dapat menembusnya, karena itu dinamakan Gunung Wuying (‘Wuying’ berarti ‘tidak ada bayangan’).

Di puncak tertinggi dari pegunungan, burung-burung bahkan sudah hampir tidak terlihat, tapi di lembah yang tersembunyi di dalam hutan lebat ini malah terdapat sebuah rumah yang begitu indah, benar-benar sangat aneh.

"Apa mungkin ini... hantu?"

"Hantu apanya? Di hari yang begitu cerah, hantu dari mana?" Chu Lingxuan memaki dengan tidak sabar, "Cepat pergi untuk melihat, minta orang untuk membuka pintu, kita perlu membenah diri, minta orang di dalam untuk menyiapkan segala sesuatunya."

"Baik."

pengawal itu bergegas maju, baru saja hendak berjalan masuk ke rumah itu, dia tiba-tiba membeku di tempat.

Chu Lingxuan menunggu sejenak, kemudian melangkah maju dengan tidak sabar dan berkata, "Kenapa kamu diam saja... Ginseng Ungu?"

Di ruang terbuka di dalam pagar dipenuhi dengan Ginseng Ungu, terdapat seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun yang sedang menyiram Ginseng Ungu menggunakan gayung air kecil.

Shen Bao mendongak, lalu melihat Chu Lingxuan dan yang lainnya yang berpenampilan mengenaskan di luar halaman. Matanya yang jernih terbuka semakin lebar, wajahnya yang putih pucat memerah, dia mengerutkan bibirnya dengan penuh semangat dan bertanya dengan gemetar.

"Ma... manusia?"

Astaga, itu adalah manusia!

Chu Lingxuan menatap Ginseng Ungu, matanya berbinar sangat cerah, tidak heran Ginseng Ungu tidak dapat ditemukan di pegunungan, ternyata semuanya sudah diambil dan ditanam di sini!

Chu Lingxuan tidak bisa menahan diri untuk tidak menjilat bibirnya yang pecah-pecah beberapa kali, hatinya benar-benar sangat gembira.

Dengan adanya Ginseng Ungu, maka dia bisa menyelamatkan Pangeran Ketiga. Jika demikian, maka tidak ada lagi yang berhak mencegahnya untuk menikah dan memasuki kediaman Pangeran Ketiga.

Shen Bao menggenggam gayung air kecil di tangannya dengan erat dan menatap Chu Lingxuan dengan gugup.

"Bibi, kamu terluka, apa Bibi ingin datang ke rumahku untuk beristirahat?"

Mata Chu Lingxuan menyipit, dia adalah seorang gadis yang belum menikah, tapi malah dipanggil dengan sebutan Bibi?

Benar-benar orang miskin yang hidup di pegunungan, bahkan tidak bisa mengucapkan kalimat yang baik. Dalam hati Chu Lingxuan berpikir demikian, tapi di permukaan dia malah mengulas senyum di wajahnya.

"Adik kecil, apa ada orang lain di rumahmu? Apa tidak masalah bagi kami untuk masuk ke dalam?"

"Ada Ibu di dalam rumah, tapi Ibuku suka tidur. Selama kalian tidak mengganggunya, maka tidak masalah. Cepat kemari dan masuk ke dalam," Shen Bao menyambut dengan ramah dan hangat.

Senyum di wajah Chu Lingxuan sudah menghilang, hanya ada satu Ibu, jadi mereka tidak perlu khawatir.

"Tangkap anak ini, gali semua Ginseng Ungu, kita akan segera kembali."

"Baik."

pengawal itu menendang pagar hingga terbuka dan langsung mengambil Shen Bao.

Shen Bao tertegun, kemudian matanya membelalak lebar, "Apa yang kalian lakukan?"

Chu Lingxuan mengabaikannya, di matanya hanya ada kumpulan Ginseng Ungu.

Ginseng Ungu adalah benda yang sangat langka, dan lagi bahkan sudah menghilang di pasaran selama bertahun-tahun, entah berapa banyak orang yang bermimpi untuk mendapatkannya. Ginseng Ungu di depannya ini tidak hanya dapat menyembuhkan Pangeran Ketiga, tapi juga bisa membantunya untuk membangun hubungan yang baik, melangkah lebih jauh, dan memberikan lebih banyak bantuan untuk masa depan.

Melihat Ginseng Ungu itu digali satu per satu, Shen Bao seketika menjadi panik.

"Kalian tidak diizinkan untuk menyentuh adikku!"

Chu Lingxuan memelototinya dan berkata dengan tidak sabar,

"Bocah busuk, jangan macam-macam! Memandang Ginseng Ungu ini, aku akan membiarkanmu hidup sedikit lebih lama, jika tidak, aku akan menggali lubang dan menguburmu sekarang juga!"

"Kalian..." Pipi Shen Bao memerah karena marah, "Jika kalian melepaskanku dan mengembalikan adikku, maka aku akan memaafkan kalian."

"Hahaha!" Mendengar ucapan ini, Chu Lingxuan tertawa terbahak-bahak, wajahnya dipenuhi dengan raut menghina, "Kamu memaafkan atau tidak, siapa yang peduli?"

Ada begitu banyak Ginseng Ungu, ketika dilihat olehnya, maka menjadi miliknya.

"Kalian yang memaksaku melakukan hal ini!" Shen Bao diangkat dan ditahan di udara oleh para pengawal, tangan kecilnya diletakkan di sisi mulutnya, dia lalu berteriak, "Ibu! Sup ayam ginseng sudah selesai dimasak!"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel