Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 14 Ada Aku, Tidak Akan Ada Masalah

Setelah beberapa saat, aroma ikan bakar yang lezat tercium, Chu Qianli sedikit menggerakkan ujung hidungnya dan membuka matanya yang mengantuk.

"Ibu, Ibu bangun tepat waktu! Ikannya sudah selesai dipanggang, cepatlah Ibu makan," kata Shen Bao sambil menoleh ke belakang.

"Baik."

Chu Qianli meregangkan pinggangnya, lengan bajunya bergulir turun, memperlihatkan pergelangan tangan dan lengannya yang sangat putih. gelang giok darah phoenix memiliki warna yang sangat indah, warna putih dan merah yang sangat kontras mengungkapkan keindahan yang sangat mencengangkan.

Namun, Feng Xuandu malah tiba-tiba membeku di tempat, tatapan matanya tertuju lekat pada pergelangan tangan Chu Qianli, hatinya dipenuhi keterkejutan.

Kenapa gelang giok darah phoenix yang merupakan harta karun yang telah hilang dari Klan Phoenix selama ratusan tahun bisa muncul di tangannya?

Tunggu... gelang giok darah phoenix, Batu Phoenix, anak...

Feng Xuandu perlahan-lahan menoleh ke arah Shen Bao yang sedang membantu Chu Qianli untuk duduk, terdapat ekspresi tidak percaya yang melintas di matanya.

"Shen Bao, berapa umurmu?"

"Aku sudah berumur tiga setengah tahun. Paman Jelek, memangnya kenapa?"

Tiga setengah tahun, kehamilan 15 bulan, jika menghitung waktunya maka itu cocok!

Namun, apa seorang wanita fana benar-benar bisa melahirkan keturunan phoenix?

Feng Xuandu perlahan-lahan mengulurkan tangannya, dengan ragu ingin menyentuh bagian tengah alis Shen Bao, 'Apa Shen Bao adalah putranya?'

Tepat ketika ujung jarinya hendak menyentuh Shen Bao, sebuah jarum perak tiba-tiba meluncur dan langsung menusuk pergelangan tangannya, membuatnya terpaku di tempat.

"Si Jelek, apa yang sedang kamu lakukan?"

Chu Qianli menatapnya dengan tatapan malas, tatapan matanya dipenuhi oleh aura dingin.

"Dahi Shen Bao berkeringat, aku ingin membantu menyekanya."

Menghadapi tatapan Chu Qianli, hati Feng Xuandu entah mengapa bergetar.

Jika Shen Bao benar-benar putranya, bagaimana wanita ini bisa bertahan hidup sendiri? Berapa banyak kesulitan yang telah dideritanya?

"Oh," Chu Qianli mengambil kembali jarum perak itu, "Shen Bao, jika ada orang yang ingin menyakitimu, maka kamu harus berusaha sekuat tenaga untuk melawannya dan memukulinya sampai mati, Ibu akan menggali lubang dan menguburnya."

"Baik, Shen Bao sudah ingat. Ibu, ayo makan ikan."

"Baik."

Untungnya, pria bernama Si Jelek ini sama sekali tidak memiliki niat jahat, jika tidak, maka jarum yang dia luncurkan itu adalah jarum beracun.

Feng Xuandu hanya bisa menahan perasaan emosional dalam hatinya untuk saat ini, diam-diam bangkit dan pergi mencari buah untuk ibu dan anak itu. Sebelum mengonfirmasi identitas Shen Bao, dia tidak boleh pergi.

Setelah memakan dua ekor ikan es kolam dingin, semangat Chu Qianli akhirnya pulih, tatapan matanya menjadi bersemangat, "Ikan es ini cukup enak."

Shen Bao mengelus perutnya dan berkata dengan ekspresi puas, "Benar."

Feng Xuandu mencuci buah yang dia temukan dan meletakkannya di atas daun, melihat ibu dan anak itu duduk berdampingan sambil melakukan gerakan mengelus perut yang hampir sama persis, tanpa sadar terdapat sedikit kelembutan di mata phoenix milik Feng Xuandu.

"Ini, buah."

"Hmm."

Chu Qianli memakan buah, langit sudah menjelang malam, cahaya matahari terbenam memenuhi langit. Jika dilihat dari dasar tebing, lapisan tipis awan dan kabut memantulkan cahaya matahari terbenam dan perlahan-lahan menyebar di atas, sudah seperti sebuah brokat dengan pola misterius.

"Hari sudah mulai larut..."

Feng Xuandu mengangguk, "Kalau begitu, apa kita sudah harus pergi?"

"Waktunya tidur."

Chu Qianli berkata demikian, padahal tadi dia masih bersemangat, tapi tiba-tiba dia menjadi sedikit malas.

Shen Bao menatap Chu Qianli dengan tatapan sedikit khawatir, "Ibu, tidak ada kursi empuk di sini, hanya ada batu di mana-mana, bagaimana Ibu akan tidur?"

"Benar..."

Chu Qianli menghela napas, sepertinya memang perlu menyelesaikan dendam kebencian pemilik tubuh asli ini sesegera mungkin, lalu kembali ke pelukan kehidupan pensiunnya sesegera mungkin.

"Aku..." Feng Xuandu hendak berbicara.

"Kamu yang menggendongku?" Chu Qianli menoleh untuk menatap Feng Xuandu, matanya yang besar seketika berbinar cerah.

"Aku..."

"Tenang saja, jangan khawatir kamu tidak akan memiliki kekuatan untuk berjalan, ada aku jadi tidak akan ada masalah."

"Kamu..."

"Kenapa? Kamu tidak senang karena memintamu menggendong orang yang menyelamatkan nyawamu?"

"Bukan..."

"Kalau begitu, diputuskan seperti itu."

Setelah Chu Qianli selesai berbicara, dia berjalan ke belakang tubuh Feng Xuandu, lalu melompat ke atas, lengannya melingkari lehernya, kedua kakinya melingkari pinggangnya, bahkan tidak lupa untuk berkata mendesak.

"Berangkat!"

Sentuhan lembut terasa di punggungnya, Feng Xuandu hanya merasakan getaran di hatinya, tanpa sadar dia menahan Chu Qianli yang ada di belakang punggungnya dengan tangannya.

Kemudian, terdapat amarah yang muncul di dalam hatinya.

Sebagai seorang wanita, bagaimana bisa dia begitu dekat dengan pria yang baru pertama kali dia temui?

Shen Bao berputar-putar di sekeliling Chu Qianli dan mengangguk dengan puas, "Ibu, Paman Jelek cukup cocok untuk menggendong Ibu. Kalau begitu, ayo kita berangkat!"

Dua orang dewasa dan satu anak kecil berjalan menuju jalan keluar Gunung Wuying dengan mengikuti cahaya matahari terbenam.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel