Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Audisi di Pendopo Sekolah Beladiri bagian ii

Suara tertawa yang keras - mengandung Energi Mingzhu bergaung di seantero halaman depan sekolah beladiri itu. JIang Hong dan Feng Jie terhuyung, tapi Li wei tidak bergeming, meski kakinya bergetar.

Master Seo Park muncul dari dalam aula dengan dramatis.

Rambutnya disisir licin ke atas membentuk gelungan rapi. di pangkal gelungan, di kunci dengan jepitan perak berukir khusus untuk memperkuat tatanan rambut.

Wajah kerasnya, terlihat berwibawa. Dengan hiasan kumis dan jenggot tipis, orang akan merasa hormat ketika berbicara dengan Seo Park ini.

Dia mengenakan baju panjang yang dilapisi dengan mantel dari sutra. Sabuk kainnya, dari satin berwarna mencolok. Sulaman dan bordir berkarakter merpati, terlihat Indah menghiasi dada kiri jubahnya.

Tiga anak muda di aula menyapu dengan pandangan kedatangan Master Seo Park.

Di sisi pria itu terlihat dua anak muda cakap dan mentereng. Dari cara berpakaian keduanya, dapat ditebak. Paling tidak mereka adalah anak dari keluarga pedagang atau bangsawan, kaum berada.

Yang seorang mewarnai rambutnya dengan pewarna kelabu ke perak-perakan, sangat kontras dengan kulitnya yang berwarna coklat matang.

Sedangkan anak muda yang satunya lagi hanya mengenakan tunik potongan sederhana, tanpa mantel apalagi jubah seperti biasa dikenakan keluarga kaya. Meski potongannya tampak sederhana, tunik itu bahannya dari kain sutra mewah.

Keduanya muda usia.

Li Wei menilai setidaknya mereka berusia 16 tahun, tidak lebih dari usia itu. Keduanya menyilaukan dengan penampilan anak orang kaya. Dan Li Wei berusaha tidak menjadi minder. Dia menelan ludah.

Master Seo Park lantas berbicara. Suaranya terdengar dalam, rendah dan berwibawa.

"Semuanya. Perkenalkan!

Anak muda tampan ini bernama Huo Zhi, sedangkan yang satunya adalah Ling Feng. Keduanya adalah calon murid baru di sekolah jalur merpati ini" katanya menunjuk satu-satu dua anak muda itu.

Lanjut...

"Sekolah kami sangat beruntung. Keduanya adalah bibit berkualitas tinggi, keturunan bangsawan di Kota Shuimiao" Master Seo Park lagi-lagi tertawa lebar.

Dia terlihat sangat bangga dengan dua calon murid baru itu.

Semua orang di pendopo memerhatikan dua anak muda yang baru datang itu dengan minat. Dan Li Wei terabaikan, tak ada yang memerhatikan dia.

Li Wei mencatat dalam hati, mengulang kata-kata perkenalan tadi.

"Huo Zhi adalah anak muda berpenampilan mencolok dengan rambut kelabu lengkap dengan kulit coklat eksotis.

Sedangkan Lin Feng adalah anak muda lainnya yang mengenakan tunik dari sutra mahal itu." dia mengangguk pertanda telah hafal.

Seo Feng Jie, anak gadis Master Seo Feng menyambut keduanya dengan ramah, cenderung genit.

"Kukira siapa yang datang. Ternyata Tuan muda Huo Zhi dan Tuan muda Lin Feng." DIa mengulurkan tangan sambil membungkuk. Jari-jarinya lentik ketika di tangkup di dada.

Jian Hua melirik dengan penuh rasa cemburu.

Keadaan membisu sesudahnya, hawa permusuhan meruak setelah Feng Jie nyata-nyata menggoda calon murid baru.

Pandangan Master Seo Park menyapu aula.

Terkejut!

Dia berusaha menutup rasa kagetnya, tatkala melihat kehadiran Li Wei sebagai satu-satunya anak muda pelamar, selain dua anak muda bangsawan yang datang bersamanya.

Seo Park mencoba tertawa, tapi suaranya terdengar tawar - berusaha keras terlihat baik-baik saja, tak dapat menyembunyikan kecewa melihat hanya satu anak muda yang melamar di sekolah mereka..

"Baiklah Sekolah Jalur Merpati kami akan memulai uji kemampuan dan bakat, audisi calon siswa di sore ini. Sebagai pemimpin di sekolah beladiri ini.

Dan aku Tuan Seo Park mengucap selamat datang bagi semuanya" suaranya terdengar dibuat-buat, menutupi rasa malu.

Seo Park mengeluarkan sesuatu dari tas kecil di pinggangnya. Semua memerhatikan. Bahkan Feng Jie anaknya sendiri, baru sekali ini melihat benda itu.

"Benda ini namanya Pena Elemental. Meski hanya benda kecil, tapi fungsinya sangat besar.

Hanya dengan memegang pena ini erat-erat, energi di dalamnya langsung memberi informasi, tentang bakat tidaknya seorang calon murid dengan seni berkultivasi." Kepercayaan diri mulai tumbuh, dan Seo Park mulai berkoar.

"Jika cahaya yang berpendar dari Pena Elemental, ketika dipegang seorang calon siswa, dan warna bergradasi merah yang muncul, itu artinya calon itu memiliki bakat untuk mengolah Energi Dunia - Mingzhu, energi yang diperlukan seorang ahli bela diri untuk bertempur!

Semakin pekat dan semakin gelap warna merah itu, pertanda bakat calon murid semakin tinggi dalam mengolah energi Mingzhu." Seo Park mengakhiri pidatonya dengan dramatis.

Pena Elemental semakin terang mengeluarkan kilap. Ujung pena itu berbulu panjang, itu adalah bulu ekor Merak. Semua semakin tertarik.

"Audisi dimulai!" Karena tak ada yang bertindak sebagai pembawa acara, Feng Jie berinisiatif membantu sebagai pembawa acara.

Satu demi satu, tiga anak muda untuk memulai audisi uji bakat.

Pertama-tama tentu saja Huo Zhi, menyusul Ling Feng dan terakhir Li Wei.

Pertunjukan pun dimulai. Jian Hua ikut merapat, ingin melihat dari dekat.

Dia mulai mempersiapkan kata-kata untuk membully siapapun yang pada akhir nanti, tak memiliki bakat untuk menghimpun energi Mingzhu. Sejak dari tadi mulutnya telah gatal ingin menghujat Li Wei.

BERSAMBUNG

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel