Bab 4. Kabur ke Jakarta
"Nak ... aku sudah menyiapkan tiket, kita akan pergi ke Jakarta"
Ujar Reyna pada Brandon
"Hah yang betul mah ?"
"Iya, nanti ketika pagi, berlakulah seperti biasa pada papamu, jangan membuat dia curiga"
Ya 2 tiket sudah Reyna persiapkan, tepatnya Jack yang mempersiapkannya. Hanya mengirimkan ittenary lewat emailnya pada Reyna.
Jack walau player, tapi ia masih memperhatikan kakaknya. Terlebih dia pernah memperkosa kakaknya sendiri. Ya Jack pernah diam diam menyetubuhi kakaknya, Reyna. Itupun yang menjadi trauma bagi Reyna.
Michael seperti biasa dia hendak pergi ke officenya.
Dan Reyna pagi buta sudah menyiapkan seperti biasa untuk suaminya.
Mungkin itu yang terakhir ia melayani suaminya. Sudah 15 tahun melayani suaminya. Dengan suka duka, dan 8 tahun melayani dengan kekerasan yang ia dapatkan dari suaminya. 7 tahunnya ia mendapatkan kasih sayang dari suaminya. Entah kenapa sejak usia Brandon 2 tahun, perangai Michael berubah menjadi sangat kasar sekali.
Tapi yang membuat aneh pagi itu justru setelah sarapan, Michael pamitan pada Reyna, dan mencium pipi Reyna.
Brandonpun terkesima. Mungkin baru kali itu ia melihat papanya mencium mamahnya.
Setelah pergi, Reyna terduduk.
"Brandon apakah kamu tadi lihat ada perubahan aneh dari papa kamu?"
"Iya mah ..."
Sejenak ia berpikir.
"Tapi mah kita jadi khan akan pergi ke Jakarta ?"
"Ya jadilah ..."
Supir mini cab sudah mewhatsapp Reyna, bahwa ia sudah sampai tikungan.
Ia memang disuruh tidak menjemput di rumahnya, khawatir terlihat oleh suaminya.
Dan jauh jauh hari, Reyna sudah menitipkan koper di sebuah cafe dengan pakaian seadanya yang ia bawa. Pakaian Brandon dan pakaian dirinya. Jadi dia tinggal lenggang kangkung.
"Ayo Brandon .."
Segera mereka menuju bandara di New Plymouth, New Zealand.
Sebuah Bandara dengan pesawat kecil saja. Mereka harus menuju Auckland terlebih dahulu sebelum berangkat ke Jakarta.
Ini pertama kalinya bagi Brandon menggunakan pesawat. Brandon lahir di Wellington, sedangkan bagi Reyna sudah ratusan kali menggunakan pesawat. Sebelum lahir Brandon, Michael sering membawanya ke berbagai negara. Reyna mengenal Michael, 3 tahun sebelum pernikahannya. Artinya 10 tahun Reyna mengalami masa masa manis dari Michael, dan 8 tahun mengalami masa masa buruk. Dari mulai dipukul, disiksa secara kejam. Bahkan pernah Reyna tidak diberi makan selama 4 hari oleh Michael. Hanya karena mengirimi uang melalui Jack untuk ibunya tanpa ijin Michael. Sebetulnya Reyna sudah minta ijin melalui whatsapp, namun tidak dibaca oleh Michael ketika di offshore, dan Ibunya waktu itu membutuhkan cepat uang. Karena ayahnya Reyna, koma masuk ke rumah sakit.
Reyna mendapatkan perlakuan kasar dari Michael, dimarahi, ditampar, diikat, dan tidak diberi makan selama 4 hari.
Kini ia terbebas dari belenggu Michael.
Dan seolah Tuhan merestuinya atas kepergiannya ke Jakarta. Tidak ada halangan sama sekali.
"We are now inviting passengers with small children and passengers requiring special assistance to begin boarding at this time."
(Kami mengundang penumpang dengan anak-anak dan penumpang yang membutuhkan bantuan khusus untuk memulai boarding sekarang)
"Ayok Brandon kita masuk sekarang"
Mereka jalan keluar, kelapangan. Menuju pesawat kecil.
Dari New Plymouth ke Auckland, kurang lebih 1 jam menggunakan pesawat kecil.
Muka Brandon berseri seri ... Ini baru kali pertamanya ia menggunakan pesawat.
Paling hanya menggunakan boat saja yang pernah ia alami.
"Regular boarding will begin in approximately ten minutes."
(Boarding biasa akan dimulai kurang lebih sepuluh menit lagi)
"This is the final boarding call for passengers" Air New Zealand booked on flight ANZ XXX to Auckland. (Ini adalah panggilan boarding terakhir untuk penumpang Air New Zealand penerbangan nomor ANZ XXX tujuan Auckland).
"The final checks are being completed and the captain will order for the doors of the aircraft to close in approximately five minutes." (Pemeriksaan terakhir akan selesai dan kapten akan memerintahkan pintu pesawat untuk ditutup dalam waktu kurang lebih lima menit).
Tak terasa air mata Reyna menetes, berjuta kenangan pahit manis bersama Michael harus ia tinggalkan. Brandon hanya sibuk dengan keanehan dipesawat. Selama ini hanya mendengar bagaimana pesawat itu dari internet. Kini ia mengalaminya sendiri.
Tapi sepintas ia melihat ibunya tengah mengusap air matanya. Untuk anak umur 10 tahun, Brandon sudah paham. Ia mengusap punggung ibunya.
"Sudahlah mah ... mamah sudah waktunya memperhatikan diri mamah sendiri"
Tapi rupanya Michael juga tahu kalau istri dan anaknya pergi. Ia juga sudah tahu. Dan ia mengantarnya di belakang tanpa sepengetahuan mereka.
Mengapa Michael membiarkan anak dan istrinya pergi ?
Bukan Michael namanya kalau tidak penuh misterius.
Cintanya Up and Down sangat drastis pada Reyna.
Semua itu bermula ketika ada email ittenary ke email istrinya. Tiket yang dipesan Jack juga ia mengetahuinya.
Ya email istrinya juga disadapnya. Bukan hanya telepon. Emailpun disadapnya. Ia juga bisa membuka emailnya.
Entah rencana apa yang akan dilakukan Michael membiarkan istri dan anaknya pergi begiu saja.
Yang jelas Michael lebih pintar dari mereka.
Dan sudah mempersiapkan orang suruhannya untuk mengikuti istri dan anaknya.
"We are currently second in line for take off and are expected to be in the air in approximately 5 minutes" (Kita dalam antrian nomor kedua untuk lepas landas dan diestimasikan akan lepas landas dalam 5 menit).
"Please fasten your seatbelts and secure all baggage underneath your seat or in the overhead compartments." (Harap kencangkan sabuk pengaman Anda dan taruh barang bawaan Anda di bawah tempat duduk Anda atau di kompartemen atas)
"We also ask that your seats and table trays are in the upright position for take off." (Kami juga meminta bahwa tempat duduk Anda dan tempat makan Anda berada dalam posisi tegak ketika lepas landas)
"All passengers are prohibited to smoke during the flight." (Semua penumpang dilarang merokok selama penerbangan)
Setelah lepas landas, memang pesawat kecil, layaknya sebuah bus, banyak goncangan kena angin.
"Our captain advises that we are approaching an area of expected turbulence. For your comfort, please remains seated with your seat belt fastened." (Kapten kita menginstruksikan bahwa kita sedang mendekati area turbulensi. Untuk kenyamanan Anda, mohon tetap duduk di tempat duduk Anda dengan sabuk pengaman yang dikencangkan)
"We will be flying at 27000 feet." (Kami akan terbang pada ketinggian 27000 kaki)
"Brandon kencangkan seat belt kamu"
"Iya mah"
Brandon mabuk udara. Ini pertama kalinya naik pesawat. Begitu mengerikan juga mengasyikkan.
"Mah apakah kita akan jatuh mah ?"
"Tenang sayang ... semua akan baik baik saja"
Reyna tahu keadaan seperti itu hal biasa. Apalagi Angin New Zealand lumayan kencang. Membuat pesawat bergoyang dahsyat.
"We are experiencing light turbulence. There is nothing to worry about."
(Kami sedang mengalami turbulensi ringan. Tidak ada yang harus dikhawatirkan)
Brandon sempet panik. Dan Reyna berusaha menenangkannya.
"The captain has switched off the seatbelt sign." (Kapten telah mematikan tanda sabuk pengaman)
Brandon sedikit lega, kecemasannya sudah lewat.
"We will be landing in 20 minutes." (Kita akan mendarat dalam waktu 20 menit)
Pesawat komersial umumnya terbang di atas ketinggian 35.000 atau 36.000 kaki dari permukaan bumi. Namun karena pesawat dari New Plymouth ke Auckland menggunakan pesawat ringan maka area ketinggiannya dibawah itu. Area pada ketinggian 35.000 sampai 36.000 kaki di udara disebut stratosfer bawah, yang berada tepat di atas troposfer, bagian terendah dari atmosfer.
Alasan terbesar untuk ketinggian ini terletak pada efisiensi bahan bakar.
Udara tipis menciptakan lebih sedikit hambatan pada pesawat, yang berarti pesawat dapat menggunakan lebih sedikit bahan bakar untuk mempertahankan kecepatan. Namun terbang terlalu tinggi juga bisa menimbulkan masalah.
Terbang lebih tinggi berarti pesawat dapat menghindari burung, drone, dan pesawat ringan serta helikopter, yang terbang di ketinggian yang lebih rendah.
Arah perjalanan pesawat juga dapat memengaruhi ketinggian yang akan didaki. Pesawat yang terbang ke timur (termasuk timur laut dan tenggara) akan terbang pada ketinggian ganjil (yaitu 35.000 kaki) dan semua arah lainnya akan terbang pada ketinggian genap. Makanya karena menuju arah timur laut, maka penerbangan dari New Plymouth ke Auckland dengan pesawat kecil menggunakan 27000 feet.
Rute menuju ke arah yang sama juga sering direncanakan, sehingga pesawat berada 1.000 kaki di atas atau di bawah satu sama lain untuk menghindari tabrakan.
Turbulensi masih terjadi di pesawat terbang, tetapi terbang lebih tinggi sebenarnya dapat meminimalkan turbulensi. Karena pesawat yang ditumpangi Reyna pesawat kecil atau ringan maka turbulensinya terasa. Ketika pesawat menabrak kantong udara dan angin kencang, pengontrol lalu lintas udara terkadang menyarankan ketinggian yang berbeda untuk menghindarinya.
Tidak semua pesawat dibuat untuk berlayar di ketinggian yang sama. Ketinggian pesawat ditentukan oleh beratnya saat ini dan kondisi atmosfer pada saat penerbangan.
Dari Auckland Reyna dan Brandon lantas berhenti selama 2 jam, untuk melakukan perjalanan berikutnya ke Jakarta, transit dahulu di Melbourne.
Sesampainya di Jakarta, Reyna dan Brandon dijemput orang suruhan Jack. Jack tidak bisa menjemput langsung karena ada kerjaan.
====
Support and Donation
Nama Bank : BCA
(Bank Central Asia)
Swift Code : CENAIDJA
Atas Nama : Heri Heryadi
No Rekening : 8105425674
Whatsapp : +6281222750112
Paypal : heriheryadipayments@gmail.com