Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Tabib Tidak Menyelamatkan

Bab 4 Tabib Tidak Menyelamatkan

Ivonne tertegun, tiba-tiba ada beberapa ingatan di benaknya, sehari sebelum bocah kecil itu mengalami kecelakaan. Pemilk asli tubuh ini menegurnya dan memintanya untuk secepat mungkin menutup dengan erat penutup kayu di gubuk. Bocah itu bisa mengalami kecelakaan, seharusnya dikarenakan berguling turun dari gubuk dan terluka oleh paku.

Dan hal-hal ini seharusnya bukanlah hal yang dilakukan bocah itu.

Tidak hanya itu, karena orang-orang yang menemaninya kemari ketika menikah sudah diusir keluar, Ivonne melampiaskan amarahnya pada orang-orang yang diatur oleh Raja Ronald, biasanya dia meneriaki dan juga memukul orang-orang di sekitarnya, Bibi Linda juga pernah dilempari oleh gelas olehnya, mengeluarkan begitu banyak darah.

Pemilik asli tubuh ini tidak memiliki hati yang begitu baik, tidak heran dia tidak disukai.

"Tanyakan Bibi Linda, bisakah aku pergi melihatnya?" Ivonne bertanya.

"Jika Permaisuri memiliki hati yang baik, maka hal seperti itu tidak akan terjadi. Tidak perlu berpura-pura, Bibi Linda dan Denis juga tidak ingin melihat Permaisuri." Setelah Letty selesai berbicara, dia berbalik badan dan keluar.

Pintunya kembali ditutup lagi.

Ivonne menghela nafas dengan pelan. Apa anak itu sudah hampir mati?

Ivonne tidak tahu seberapa berat luka Denis, dan juga tidak tahu bagaimana Tabib di sini mengobati lukanya, jika tidak ditangani dengan benar, paling-paling bola mata dan korneanya akan terinfeksi.

Nyawa manusia bagi dirinya, lebih dari segalanya, Ivonne masih tidak bisa makan dengan tenang. Membuka kotak obat dan mengambil beberapa antibiotik kemudian berjalan keluar.

Bibi Linda itu dijual ke istana. Denis juga merupakan budak di keluarga ini, tinggal di rumah rendah di belakang Paviliun Serenity.

Ivonne berjalan beberapa putaran dan akhirnya menemukannya.

"Untuk apa kamu datang?" Bibi Linda melihatnya, sepasang matanya yang membengkak dan merah menatap Ivonne penuh dengan kebencian.

"Aku ingin melihat Denis." kata Ivonne.

"Pergi, kami tidak mampu menyambutmu di sini!" Bibi Linda berkata dengan dingin.

Ivonne berusaha meminta maaf, "Maaf, aku tidak tahu dia akan kecelakaan tidak disengaja seperti ini ketika aku memintanya untuk memperbaiki gubuk."

"Kecelakaan tidak disengaja? Dia baru berusia 9 tahun, hanya bisa melakukan pekerjaan menyapu, tapi kamu menyuruhnya untuk memperbaiki gubuk, ada orang khusus yang bertugas melakukan pekerjaan perbaikan, tapi kamu tidak memperbolehkan orang lain untuk melakukannya dan malah menyuruhnya melakukannya, kamu ingin menyulitkannya, dia baru berusia 9 tahun, mengapa hatimu begitu kejam?"

Menghadapi amarah Bibi Linda, Ivonne tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.

Dia tidak ahli dalam berkata dengan bahasa baik.

Dia hanya bisa memberikan beberapa pil antibiotik pada Bibi Linda, "Kamu harus memberinya makan obat ini, tiga kali sehari, dua pil sekali makan..."

Pil di tangannya kemudian dilemparkan ke lantai oleh Bibi Linda, dia kemudian menginjaknya hingga hancur, "Tidak perlu, Permaisuri tolong kembali saja, aku tidak ingin memaki orang, ingin memupuk kebajikan untuk cucuku."

Ivonne melihat obat-obatan yang berubah menjadi bubuk itu, sangat sedih, tidak banyak obat antibiotik di kotak obatnya.

Melihat wajah Bibi Linda yang marah dan sedih, dia tahu bahwa tidak ada guannya, jadi dia hanya bisa berbalik dan pergi.

Denis malam itu kritis.

Bibi Linda mendapatkan empati Raja Ronald, setelah Raja Ronald mengetahui situasinya, dia secara khusus meminta menterinya untuk pergi memanggil Tabib Rudi yang terkenal di kota untuk datang kemari, ketika Tabib Rudi melihat kondisinya, dia tidak memberikan obat tapi hanya menggelengkan kepalanya, mengatakan untuk mempersiapkan pemakaman.

Bibi Linda menangis dengan sangat sedih, menangis hinga terdengar ke telinga Ivonne, kemudian Ivonne melangkah keluar, menarik Letty yang sedang bergegas pergi ke sana, "Apa yang terjadi?"

"Denis sudah hampir meninggal." Karena panik, Letty melupakan bahwa dia membenci Ivonne, jadi langsung mengatakannya.

Ivonne cemas, kembali ke dalam kamar kemudian membawa kotak obat dan berlari ke sana.

Bibi Linda berlutut di lantai dan memohon pada Tabib Rudi, Tabib Rudi memandang menteri keluarga, Yanto Tang, kemudian Yanto dengan kesulitan berkata: "Tabib, cobalah dulu?"

Tabib Rudi tertawa dingin, "Coba? Orang yang sudah akan mati, jika aku mengambil alih, yang hilang adalah reputasiku."

Setelah Bibi Linda mendengarkan perkataan ini, dia menangis hingga hampir pingsan, kemudian dia berteriak, "Cucuku yang bernasib buruk!"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel