Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Patuhlah

Bab 4 Patuhlah

Terdengar suara rem, tangan Li Ye gemetaran, mobil hampir saja menabrak pembatas jalan.

Lancang! Benar-benar sangat lancang! Tidak pernah ada wanita yang berani berprilaku begitu tidak sopan pada tuan muda mereka!

Nyonya muda tidak akan langsung dilempar keluar dari mobil oleh tuan muda kan?

Gu An Ran menyipitkan mata, menatap wajah pria yang tampan ini dan nafasnya semakin cepat dan sulit.

Mu Zhan Bei malah tetap begitu dingin, jarinya yang panjang jatuh diatas dagu Gu An Ran, ke 5 harinya pun mengangkat wajah kecil itu.

"Siapa yang mencelakaimu?"

Hari ini adalah hari tunangan mereka, walaupun dia sama sekali tidak memiliki perasaan pada calon istrinya ini, tapi, mencelakai calon istrinya, berarti sedang menantang dirinya!

Dia menyipitkan mata, tatapannya terlihat begitu berbahaya: "Apakah kedua pria barusan itu?"

Gu An Ran mana mungkin memiliki suasana hati untuk menjawab pertanyaannya lagi? Setelah berusaha keras untuk melepaskan diri dari kekangannya, Gu An Ran tiba-tiba menciumnya dengan kuat....

Tangan Li Ye kembali gemetaran, setir mobil hampir saja meleset.

"Gu An Ran, apakah kamu tahu apa yang sedang dirimu lakukan?" Mu Zhan Bei kembali mendorongnya, wajah yang dingin seperti es itu akhirnya mulai retak.

Bahkan berani menciumnya! Wanita ini, benar-benar sangat berani! "Kamu berani......kamu!"

Suara Mu Zhan Bei hilang di dalam ciumannya.

Telapak tangan Mu Zhan Bei berada di sepasang bahu Gu An Ran, awalnya ingin mendorongnya, tapi ciuman gadis ini tidak di duga begitu hebat.

Tapi, Mu Zhan Bei segera menyadari wanita yang ada di dalam pelukannya ini adalah bom waktu.

Tangan Gu An Ran kembali ditahan Mu Zhan Bei, kali ini, suara Mu Zhan Bei terdengar sedikit serak: "Jangan asal bergerak!"

Tapi wanita sama sekali tidak bisa diam.

Mu Zhan Bei menarik nafas, pria yang ekspresinya bahkan tidak akan berubah walaupun gunung api meletus didepannya, saat ini terlihat kacau: "Cari tempat untuk berhenti!"

Sekujur tubuh Li Ye mengeluarkan keringat dingin, dengan kalang kabut dan masih belum sempat mencari tempat yang cocok, dia tidak sengaja melihat sekilas ke kaca spion dan melihat Gu An Ran sedang marah.

Gu An Ran benar-benar tidak memiliki kesadaran lagi, wajahnya begitu merah sampai hampir meneteskan darah, melihat itu, hati Mu Zhan Bei yang dingin bahkan muncul rasa kasihan.

Tangan besarnya menekan tangan kecilnya: "Patuhlah, jangan asal bergerak."

Tatapannya mengarah ke arah depan, namun malah begitu dingin dan membuat orang takut: "Apakah kamu tidak menginginkan matamu lagi?"

Suaranya begitu santai, namun Li Ye malah begitu gugup sampai kemejanya basah: "Tidak....., mau...."

Tangan nyonya muda masih berada di tubuh tuan muda, yang membuat Li Ye terkejut adalah, tuan muda yang biasanya selalu menolak wanita, bahkan juga.....menyetujuinya!

Kalau masih tidak melarikan diri dari mobil, dirinya si bola lampu besar ini, setiap saat mungkin akan diledakkan!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel