Bab 1 Bercerai, Kecuali Aku Mati
Bab 1 Bercerai, Kecuali Aku Mati
"Bercerailah." Gu An Ran menatap pria tampan dan sempurna yang membuat wanita tergila-gila yang duduk di hadapannya, dia merasa putus asa.
Mu Zhan Bei, pria yang paling menarik perhatian di Bei Ling, misterius, terhormat, tampan.
Sayangnya, pria ini ditakdirkan bukanlah miliknya.
Menikah selama 3 tahun, dia sudah menggunakan segala cara, namun tetap tidak bisa mendapatkan cinta darinya.
3 tahun kemudian hari ini, Gu An Ran sudah lelah, juga sudah putus asa.
"Bercerai, aku akan memberikan kebebasan padamu, mulai dari sekarang, kita tidak ada hubungan lagi." Gu An Ran menahan rasa sakit hatinya dan tidak menatapnya lagi.
Mu Zhan Bei dengan wajah tanpa ekspresi terdiam selama 2 detik, tiba-tiba mengambil pena dan dengan lincah menandatanganinya.
Setelah itu, dia berdiri dan pergi begitu saja, bayangan tubuh yang tinggi dan tampang itu membuat wanita-wanita yang ada di cafe tergila-gila.
Mu Zhan Bei selalu begitu, tidak peduli apapun yang dia lakukan, hati Mu Zhan Bei tetap tidak akan tergerak.
Kalau begitu, maka lepaskanlah dia, walaupun, hatinya benar-benar sangat sangat sakit.
Gu An Ran berjalan keluar dari cafe, berjalan di tengah jalan, ponselnya berdering.
"Kakak kedua." Telepon terhubung, Gu An Ran mengigit bibir dengan nada rendah berkata: "Aku sudah mendengarmu dan menyuruhnya untuk menandatangani surat perceraian."
"Benar-benar sudah tanda tangan?" dibalik telepon adalah suara Gu Wei Zi, terdengar seperti menyembunyikan rasa senang.
Gu An Ran menggerutkan dahi, merasa heran: "Sudah tanda tangan, kakak kedua, kamu...."
"Hahaha, Gu An Ran, kamu bahkan benar-benar berinisiatif untuk bercerai dengan Mu Zhan Bei, hahaha, dasar bodoh!"
"......kakak kedua, apa maksudmu?" Gu An Ran menggerutkan dahi semakin kuat, rasa tidak tenang pun muncul.
"Tidak ada maksud apapun, tentu saja senang! Kamu dan Mu Zhan Bei bercerai, dengan begitu aku baru akan memiliki kesempatan untuk bersama dengannya, kamu bilang aku senang atau tidak?"
Gu Wei Zi yang berdiri di lantai teratas gedung di seberang, tertawa sampai sesak: "Kamu rasa kenapa Mu Zhan Bei selalu begitu dingin padamu?"
"Kenapa?" Gu An Ran memegang ponsel dengan erat, tanpa disadari, berjalan ke tengah jalan.
"Karena, dia selalu menganggap kamulah yang membunuh adiknya, kamu rasa apakah dia akan memperlakukan wanita yang membunuh adiknya dengan baik?"
"Aku tidak melakukan itu!" Gu An Ran buru-buru berkata: "Kematian Feng Jin tidak ada hubungannya denganku, itu.....itu kamu?"
Gu An Ran tiba-tiba membuka matanya dengan besar, benar-benar sudah sadar: "Itu Kamu! Gu Wei Zi, hal itu adalah perbuatanmu!"
"Emangnya kenapa kalau iya? Kamu ingin memberitahukannya pada Mu Zhan Bei? Sayangnya, sudah terlambat." Suara tawa Gu Wei Zi terdengar begitu mengerikan seperti berasal dari neraka.
"Aku tidak akan mengampunimu! Gu Wei Zi, kamu selalu berpura-pura, selalu membohongiku!" Gu An Ran hanya membenci dirinya sendiri karena terlalu lambat mengetahuinya!
"Kamu mungkin tidak ada kesempatan lagi." Gu Wei Zi menatap bayangan kurus ramping yang ada di jalan, bibir tipis menunjukkan senyuman yang mengerikan: "Lihat sebelah kirimu."
Gu An Ran secara refleks melihat ke arah kiri, namun disaat dia memalingkan kepala, suara dentuman yang keras terdengar.
Sakit! Rasa sakit dalam seketika menyebar ke seluruh tubuhnya.
Dia seperti daun yang berterbangan di udara, setelah tertabrak oleh truk, dia pun terjatuh.
Masa lalu bagaikan asap, yang terus muncul di dalam benaknya.
Dia tergila-gila pada Mu Zhan Bei selama setengah kehidupannya, namun tetap tidak bisa mendapatkan tatapan lembutnya.
Kalau ada kesempatan untuk mengulang kehidupan, aku tidak akan mencintaimu lagi, pasti tidak akan mencintai seorang pria yang selamanya tidak akan mencintaiku lagi.....
Gu An Ran perlahan menutup mata.
Dia tidak melihat, tuan muda keluarga Mu yang tampan dan membuat semua wanita tergila-gila itu berlari keluar dari kerumunan orang, lalu memeluk dirinya yang penuh darah.
Juga tidak melihat, pria yang di dalam hati semua orang bagaikan dewa ini, matanya terlihat basah.
Dan juga tidak melihat, surat perceraian yang terjatuh dari tasnya, di tempat yang seharusnya ditanda tangani 3 kata "Mu Zhan Bei", tertulis 3 kata yang lain—Kecuali aku mati!
Tubuh Gu An Ran menjadi dingin, nafas terakhir di tubuhnya, sudah hilang.....