Ringkasan
Brian Won seorang prajurit khusus termuda yang mendapatkan julukan sebagai prajurit khusus yang terkuat harus berhenti dari pasukan khusus dan datang ke kota. Ia harus memenuhi janji kepada Wan Juna untuk melindungi gadis bernama Vivian. Vivian merupakan adik perempuan Wan Juna yang telah di titipkan kepada Brian menjelang kematian nya. Dengan tujuan melindungi Vivian sekaligus membalas dendam pada organisasi terkuat di dunia, dapatkah satu orang Brian Won melakukan nya? Tenang saja, Brian Won akan bergerak selangkah demi selangkah dan menjadi sangat kuat. Ia akan terus mendaki ke puncak rantai kekuatan sebelum akhirnya dia akan berdiri sendiri di puncak tertinggi. Dalam perjalanan nya, Brian Won akan bertemu dengan banyak perempuan cantik seperti Dewi yang akan menjadi kunci peningkatan diri nya. Dosen Universitas, Mahasiswi, CEO Perempuan Yang Dingin, Selebritis Tingkat Dunia, atau bahkan Ratu dari sebuah kerajaan akan memiliki hubungan yang ambigu dengan Brian. Suatu saat, Brian Won akan berada di puncak tertinggi sambil di temani dengan banyak wanita cantik di sekitar nya.
Kembali
Dunia alternatif, Negara Naga.
Sebagai salah satu negara super power, Negara Naga memiliki kecanggihan teknologi yang paling maju jika di bandingkan dengan negara lain di dunia.
Salah satu yang menjadi bukti dari kemajuan teknologi Negara Naga, yaitu Negara ini memiliki kereta cepat yang bisa bergerak hingga kecepatan seribu mil perjam.
Kereta cepat ini merupakan alat transportasi utama di Negara Naga.
Alasan utama penduduk Negara Naga memilih menggunakan moda transportasi ini adalah karena jangkauan kereta cepat yang telah menjangkau provinsi mana pun di negara ini.
Dengan kata lain, kalian bisa mengelilingi Negara Naga hanya dengan cara menaiki kereta cepat ini.
Di dalam gerbong kereta cepat dengan kode L556, terdapat seorang pemuda yang sedang duduk di pojokan dengan ekspresi datar sambil menatap keluar melalui jendela.
Kursi yang pemuda itu duduki merupakan kursi kelas ekonomi, oleh karena itu sang pemuda harus berbagi dengan penumpang lain.
Total ada empat orang yang duduk dalam dua barisan kursi. Pemuda itu berada di belakang dan duduk berdekatan dengan jendela.
Karena empat orang ini tidak saling mengenal, jadi tidak ada perbincangan yang terjadi di antara mereka sampai saat ini.
" Anu... Apa kamu juga mau pergi ke Kota Bunga?" seorang perempuan muda yang duduk di samping pemuda itu memberanikan diri untuk memulai obrolan.
Pemuda itu terkejut sesaat sebelum kemudian mengangguk dengan ekspresi datar.
"..." Perempuan muda yang mendapatkan jawaban seperti itu langsung membeku.
' Apakah penampilan ku tidak cukup menarik untuk nya?' perempuan itu bertanya kepada diri sendiri di dalam hati.
Pemuda yang berada di samping jendela, menyadari pemikiran dari perempuan muda itu dan berkata pelan.
" Kamu cantik, jadi jangan berfikir yang tidak - tidak. Ini memang karakter ku yang tidak suka bicara."
"..." Perempuan muda itu tertegun dan pipi nya mendadak berubah menjadi merah muda yang membuat nya terlihat lebih menarik.
"...." Pemuda itu tidak bicara lagi setelah nya.
Suasana yang hening mulai terasa sedikit canggung bagi perempuan muda itu.
" Anu... Siapa namamu?" tanya kembali perempuan muda itu dengan ekspresi penasaran.
" Brian Won." jawab Brian Won dengan nada datar.
" Aku Liu Wen, boleh kah aku meminta sesuatu kepada mu?" tanya Liu Wen dengan nada ragu.
Brian Won sedikit terkejut sebelum kemudian menatap Liu Wen dengan ekspresi aneh.
" Apa mau mu?"
" Aku, aku terlalu lelah karena telah melakukan perjalanan yang cukup jauh. Jadi aku berfikir untuk tidur sebentar di sini, namun aku takut jika ada orang jahat yang muncul. Jadi...." Liu Wen menjelaskan dengan cepat.
Brian Won merasa lebih terkejut dan berkata dengan suara pelan," Kamu takut akan orang jahat yang mengganggu mu saat tidur, namun kenapa kamu berani meminta bantuan dariku yang merupakan orang asing?"
"..." Liu Wen terdiam.
Dia menunduk sebentar sebelum kemudian menjawab dengan lirih," Kamu orang baik, jadi aku tidak ragu untuk percaya kepada mu."
"...." Brian langsung membeku.
' Orang baik? baru kali ini ada orang yang memanggil ku baik. ' gumam Brian Won di dalam hati dengan nada terkejut.
Ekspresi dingin Brian Won menghilang dan dia tersenyum tipis, " Baiklah, karena kamu mempercayai ku, maka aku akan menjaga mu..." kata Brian Won dengan nada serius.
" Terima kasih Brian! Kamu adalah penyelamatku!!" Liu Wen langsung tersenyum bahagia usai mendengar jawaban Brian.
Dia terlihat merasa sangat bersemangat selama beberapa detik sebelum kemudian tidur pulas setelah beberapa menit menutup mata.
Brian Won mengalihkan pandangan nya ke arah luar kembali dengan senyuman tipis tergambar di wajah tampan nya.
Brian Won mengangkat tangan nya dan menatap telapak tangan nya dengan ekspresi serius.
' Tangan ku sudah ternoda dengan ribuan darah dari orang yang berbeda, apakah aku masih pantas di panggil orang baik?' gumam Brian Won di dalam hati.
Setelah beberapa menit berfikir, Brian Won menggelengkan kepala nya dan menutup mata nya sebentar.
Bruk!
Kurang dari tiga detik Brian Won menutup mata, tiba - tiba Brian Won merasa bahu nya telah di hantam oleh sesuatu.
Dia melirik dan terkejut begitu melihat Liu Wen yang saat ini sedang tertidur pulas sambil bersandar pada bahu nya.
"...."
' Gadis ini...' Brian Won terdiam.
' Seperti nya dia memang sangat kelelahan. Baiklah kalau begitu, aku akan membiarkan kamu untuk bersandar pada bahu ku yang kotor.' gumam Brian Won di dalam hati sambil memperlihatkan ekspresi tanpa daya.
Saat Brian Won merasa suasana hati nya mulai membaik, tiba - tiba kaki Brian Won di tendang oleh orang yang duduk di seberangnya.
Ekspresi Brian Won berubah, dia menatap datar ke arah dua orang pria muda yang sedang memperlihatkan senyuman mesum kepada nya.
" Apa maksud kalian?" tanya Brian dengan nada datar.
" He he, saudara ku. Apa kamu tidak keberatan untuk bertukar tempat duduk dengan ku? Sebentar saja kok, setelah selesai kamu bisa duduk lagi di situ." kata pemuda yang memiliki tahi lalat di pipi nya.
Rekan pemuda itu yang mengenakan kacamata hitam mengangguk dengan senyuman penuh arti.
Brian Won sudah menebak tujuan dari dua pemuda itu dan mengutuk tindakan mereka di dalam hati.
" Kalian berdua, jangan pikir aku tidak tahu apa tujuan kalian. Aku tegas kan jika aku tidak sudi untuk bertukar tempat duduk dengan mu..." kata Brian Won dengan nada dingin.
" Kamu?!" dua pemuda itu tidak mengharapkan jawaban seperti ini dari Brian, mereka menunjuk Brian dengan kesal dan mendengus dingin.
" Lihat saja?! kau akan menyesal karena telah menolak untuk bertukar tempat duduk dengan ku!!!" kata pemuda dengan tahi lalat di pipi dengan nada dingin.
Pemuda berkaca mata hitam mengangguk serius, dia menatap Brian seperti seekor predator yang sedang melihat mangsanya.
Brian Won dengan santai mengangkat bahu. Bagi nya, ancaman dua pemuda ini sama dengan gonggongan anjing yang tidak perlu di perhatikan.
Saat kecil, Brian Won berhasil masuk ke sekolah tentara khusus dan lulus dengan nilai terbaik saat dia berusia lima belas tahun.
Dia di nobatkan sebagai lulusan termuda sekaligus lulusan terbaik di sekolah tentara khusus. Meskipun saat itu dia masih sangat muda, namun Brian Won mampu untuk mengalahkan seorang komandan dalam hal pemikiran taktik dan juga kekuatan bertarung.
Berbekal pencapaian yang luar biasa, Brian Won tidak terhentikan saat dia turun ke dalam medan perang untuk pertama kali.
Dia mengamuk saat itu dan berhasil membunuh puluhan musuh negara nya. Tidak tahu siapa yang memulai, namun Brian Won mendapatkan julukan sebagai robot pembantai saat itu.
Julukan itu terus menyebar seiring dengan banyak nya pencapaian yang telah di dapatkan oleh Brian Won. Hingga empat tahun kemudian yaitu saat ini, Brian Won harus kembali ke kota karena ada insiden yang terjadi di medan perang.
Seorang teman baik Brian Won di pasukan khusus meninggal saat sedang menjalankan misi bersama nya. Saat sedang sekarat, teman baik Brian Won itu berwasiat agar Brian pergi ke kota dan melindungi adik nya yang saat ini sedang berada dalam bahaya besar.
Menghadapi permintaan terakhir dari teman baik nya, Brian Won tentu saja tidak bisa menolak. Dia meminta ijin kepada komandan tertinggi dan langsung berangkat menuju kota bunga usai dia mendapatkan ijin nya.
" Tidak!!! Tolong?!!?!" saat Brian Won sedang mengingat perjalanan hidup nya yang penuh luka liku, tiba - tiba teriakan seorang gadis terdengar yang membuat Brian Won dan Liu Wen terkejut.