Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10 Bertemu Dengan Raja Untuk Pertama Kalinya

Ying'er yang pikirannya sedang kosong pun langsung dengan cepat membawa baskom air tersebut begitu mendengar instruksi dari Gu Qiuleng.

Gu Qiuleng berkata, "Zhu'er, tuangkanlah secangkir teh untuk Bibi Zhou."

Saat Gu Qiuleng berbicara, dia sudah mengulurkan satu kakinya ketika Bibi Zhou tidak memperhatikannya.

Kemudian suara baskom air yang terjatuh dan suara teriakan Ying'er pun terdengar.

Perona pipi dan alat rias lainnya yang ada di atas meja rias pun terhempas jatuh untuk sesaat oleh air dari baskom tersebut dan bahkan jepit rambutnya juga menjadi tidak dapat dipakai sama sekali.

Ying'er takut hingga dia tercengang. Bibi Zhou pun menepuk kakinya, berjalan maju menamparnya dan berkata dengan marah, "Dasar orang ceroboh! Seseorang datang! Singkirkan pelayan rendahan ini untukku!"

"Tolong bibi ampuni! Hamba tidak sengaja melakukannya! Hamba hanya tersandung…"

"Bibi, jangan marah, dia hanyalah seorang pelayan kecil saja. Bagaimana kalau aku sendiri saja yang menyisir, untung saja pakaiannya tidak kotor. Aku akan segera mengganti pakaian agar tidak membuat Raja Kedua dan ayah menunggu."

Gu Qiuleng melirik Zhu'er dan Zhu'er pun melakukan sebuah gerakan untuk mempersilakan dan berkata dengan hormat, "Bibi lebih baik pergi saja terlebih dahulu dan menunggu. Biarkan saja hamba yang mengurus urusan tentang hal-hal sepele seperti mengganti pakaian."

Gu Qiuleng melirik Ying'er yang sedang berlutut di lantai dan berkata, "Hmm… bagaimana jika kamu membantuku untuk menyisir rambutku saja?"

"Tidak…"

Ying'er sangat ketakutan hingga mundur tetapi Bibi Zhou malah memotong perkataan Ying'er dan berkata, "Lakukan apa yang Nona Kedua instruksikan, ini adalah kesempatanmu untuk menebus kesalahanmu, jangan sampai kamu tidak bisa membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk!"

Ying'er melihat Gu Qiuleng dengan wajahnya yang penuh dengan ekspresi tersiksa. Di dalam kepanikannya barusan itu, dia sudah menyadari bahwa Gu Qiuleng-lah yang mengulurkan kakinya untuk menyandung dirinya dan ekspresi dingin Gu Qiuleng barusan itu juga membuat tubuh dirinya gemetar.

Setelah memastikan bahwa Bibi Zhou telah keluar, Gu Qiuleng pun berkata sambil tersenyum, "Kenapa kamu masih berlutut? Bangkit dan sisirlah rambutku."

Ying'er mengangkat kepalanya dan melihat wajah Gu Qiuleng dipenuhi dengan senyuman, tetapi matanya sedingin es dan dapat membuat orang ketakutan.

Setelah beberapa saat, Gu Qiuleng membuka pintu kamarnya dengan wajahnya yang tertutupi dengan syal biru kehijauan dan dari matanya dapat terlihat ekspresi kesal dan marah.

Bibi Zhou melihat Ying'er yang menundukkan kepalanya di dalam ruangan dan berpikir bahwa hal itu telah berhasil, oleh karena itu dia pun bertanya, "Kenapa Nona Kedua menutupi wajahnya? Apakah riasan pelayan itu jelek?"

"Bu… bukan, hanya saja aku belum menikah dan aku juga sudah memiliki kontrak pernikahan dengan Raja Keenam. Sehingga tidaklah pantas untuk melihat Raja Kedua, jadi…."

Bibi Zhou sudah memiliki rencana di dalam hatinya. Gu Qiuleng hanyalah seseorang yang akan membuat Gu Qiuxiang tampak lebih bagus. Gu Qiuleng mengenakan warna biru kehijauan yang merupakan warna yang paling dibenci oleh Yuwen Jue, rambutnya hanya diatur dengan sangat sederhana, wajahnya telah di rias entah menjadi seperti apa dan apalagi tubuh Gu Qiuleng masih belum berkembang sepenuhnya dan para pria tidak menyukai tubuh seperti itu.

Melihat kepuasan di mata Bibi Zhou, mata Gu Qiuleng menjadi dingin. Jika membicarakan tentang sikap sok lembut dan elok, maka dia tidak dapat menandingi Murong Yu, tetapi jika membicarakan sikap berpura-pura bodoh untuk mendapatkan keuntungan, maka dia yakin bahwa tidak ada orang yang dapat melihat kekurangannya dalam hal tersebut.

Yuwen Jue baru turun dari kudanya dan mengikuti Gu Nancheng berjalan masuk ke dalam aula. Gu Qiuxiang mengenakan gaun bunga paeonia yang indah dan juga bermartabat. Karena paeonia dan peony pada umumnya sangat mirip, kebanyakan wanita di kota pun suka menggunakan bunga paeonia untuk membuat gaun. Banyak wanita yang mengagumi Yuwen Jue pun tahu bahwa Yuwen Jue menyukai bunga paeonia dan juga bunga peony, sehingga ada banyak wanita yang membuat perhiasan yang berhubungan dengan bunga paeonia.

Gu Qiuxiang dari awalnya memang merupakan wanita tercantik di ibukota dan sebagian besar dari figur badannya sudah berkembang. Dengan mengenakan gaun ini ditambah dengan wajahnya yang sangat cantik, maka selama pria melihatnya, tubuh mereka dapat menjadi lemas.

Gu Qiuxiang berjalan mengikuti Nyonya Pertama tanpa tergesa-gesa sedikit pun, lalu meluruskan badannya dan berkata, "Xiang'er memberi hormat kepada Raja Kedua dan ayah."

Yuwen Jue mengenakan jubah gelap hitam dengan jubah berwarna biru kehijauan gelap di dalamnya yang ada sulaman ular sutra emas di atasnya. Kedua matanya dingin dan dalam dan terdapat aura kepahlawanan di antara dahinya, tetapi itu sangatlah terkendali. Begitu dia memasuki pintu, dia terlihat seperti melihat sekeliling seakan-akan ingin mencari seseorang.

Melihat bahwa Yuwen Jue tidak memiliki niat untuk berbicara, Gu Nancheng pun berkata, "Xiang'er, mengapa kamu masih belum mengundang Raja Kedua untuk masuk dan duduk?"

Gu Qiuxiang berkata tanpa tergesa-gesa ataupun lambat, "Ini salah Xiang'er tidak memperhatikan bahwa Raja Kedua dan ayah sudah lelah karena perjalanannya, silakan masuk ke dalam aula dan minum teh."

Baru pada saat itulah Gu Nancheng menganggukkan kepalanya dengan puas, sedangkan Yuwen Jue yang berada di samping pun sedang melihat lurus ke depan dengan kedua matanya.

Nyonya Pertama-lah yang paling pertama bereaksi, ketika dia memutar kepalanya, dia melihat Gu Qiuleng sudah berdiri di sana sejak dari entah kapan dengan mengenakan gaun panjang berwarna biru kehijauan dan cadar, dengan alisnya yang mengerut dan dia tidak bergerak seperti sebuah patung.

Gu Nancheng melihat Gu Qiuleng yang berdiri tidak jauh dengan bingung, untuk sesaat dia tidak dapat mengingat siapa orang itu, tetapi ketika dia memfokuskan dirinya untuk melihat tubuh orang tersebut, dia pun baru merasa bahwa orang tersebut mirip seperti putri keduanya sendiri.

Pandangan Yuwen Jue selalu tertuju kepada Gu Qiuleng dan hati Gu Qiuxiang pun dari awal sudah ada rasa cemburu. Tetapi karena Yuwen Jue berada di sini, dia hanya dapat menahan perasaannya itu dan berkata, "Adik kedua, kenapa kamu hanya berdiri di sana dan tidak datang? Cepat datang dan temui Raja Kedua!"

Sebelum Gu Qiuleng melangkah maju, Yuwen Jue telah memalingkan pandangannya dan berkata dengan ekspresi seperti biasanya, "Tidak perlu, orang-orang di kota ini sudah mengetahui bahwa Nona Kedua memiliki masalah dengan mulutnya, jadi ayo kita masuk dan minum teh saja."

Perubahan sikap Yuwen Jue terlalu cepat. Setelah mengatakan itu, dia langsung melewati Gu Qiuleng tanpa mengucapkan sepatah kata lagi ataupun memberikan tatapan, seakan-akan Gu Qiuleng adalah orang asing dan dia sama sekali tidak menganggap Gu Qiuleng.

Gu Qiuxiang masih menyimpan dendam di dalam hatinya tentang sikap Yuwen Jue terhadap Gu Qiuleng barusan itu, tetapi melihat bahwa Yuwen Jue sekarang sama sekali tidak mempedulikan Gu Qiuleng, dia pun merasa bahwa dirinya sudah terlalu banyak berpikir.

Gu Qiuleng kemudian duduk sendirian di pojokan, sedangkan Yuwen Jue meminum tehnya dengan acuh tak acuh dan dia tidak ada mengatakan sepatah kata pun dari awal hingga sekarang.

Kemudian ada seorang perempuan yang berpakaian dengan warna biru danau berjalan dengan cepat untuk masuk dari luar aula. Pada usia 13 tahun, seharusnya orang tampak imut dan muda, namun wajah perempuan yang masuk tersebut malah tertutupi dengan riasan dan tampak norak, lalu senyuman di wajahnya itu juga agak arogan.

Gu Nancheng mengerutkan alisnya dan berkata dengan ekspresi tidak puas, "Yue'er, jangan tidak sopan seperti itu, cepat beri hormat kepada Raja Kedua!"

Gu Qiuyue merupakan putri dari Gu Nancheng dan selir kedua. Dia sudah terbiasa untuk arogan dan melakukan semena-menanya, tetapi pada saat ini dia dengan pintarnya memberi hormat kepada Yuwen Jue dan mendekat ke sebelah Gu Qiuxiang dengan ekspresi iri, "Kakak, pakaian ini benar-benar sangat bagus, apakah itu disulam dengan bunga peony di atasnya? Oh ternyata bunga paeonia! Yue'er belum pernah melihat pakaian seindah ini! Pakaian ini juga hanya akan tampak bagus jika dipakai oleh kakak!"

Wajah Gu Qiuxiang pun penuh dengan senyuman karena pujian dari Gu Qiuyue, lalu matanya pun secara tidak sadar melirik ke arah Yuwen Jue dan pipinya sedikit memerah, "Jika kamu suka, maka aku akan memberikan satu set kepadamu di lain hari."

Gu Qiuyue menunjukkan matanya yang berkilauan seperti bintang, "Serius? Kakak memang sangat baik!"

Mata Gu Qiuyue pun menyipit, lalu dia melompat ke samping Gu Qiuleng dan bertanya untuk mengalihkan topik pembicaraan, "Kenapa kakak kedua menggunakan cadar pada hari ini? Biarkanlah aku melihat apakah riasan kakak itu bagus…."

Sebelum dapat selesai berbicara, ekspresi senyum puas di wajah Gu Qiuyue pun membeku pada saat dia membuka cadar tersebut.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel