Bab 6 Kamu Tidak Pantas Menyelingkuhiku
"Kamu benar, tapi kenapa kamu tidak suka istana?"
"Tinggal di sini seperti burung yang terkurung dalam sangkar. Apa gunanya? Aku lebih suka hari-hari ketika aku bisa menikmati keindahan pegunungan dan sungai, ketika aku bisa minum, mabuk dan menikmati dunia," jawab Yun Ting.
Mata Jun Yuanmo menatap dalam-dalam ke arah wanita di sebelahnya, tidak menyangka dia akan mengucapkan kata-kata yang spontan dan sembrono. Jun Yuanmo merindukan hari-hari seperti itu.
Meskipun wajah Yun Ting terlihat muram, tetapi matanya penuh dengan tekad, kepercayaan diri dan kerinduan. Hal itu membuat Jun Yuanmo terpana.
Ruang baca kaisar.
Kasim menyuruh mereka berdua untuk menunggu di depan pintu dan masuk untuk memberitahukan kedatangannya.
"Pangeran, kamu harus melindungi aku nanti. Aku sangat penakut." Yun Ting menatap Jun Yuanmo dengan tatapan sedih.
Sudut mulut Jun Yuanmo bergetar. Meskipun dia tidak banyak berhubungan dengan wanita ini, dia tahu pasti bahwa wanita ini dengan jelas sedang berpura-pura menjadi lemah, tetapi sebenarnya dia sangat licik dan cerdik.
"Baik, aku akan melakukannya," jawab Jun Yuanmo menyetujui.
"Terima kasih banyak, Pangeran."
"Yang Mulia memanggil Pangeran Jun dan Permaisuri Li." Kasim itu mengumumkan dengan teriakannya yang lantang.
Yun Ting dan Jun Yuanmo masuk. Sekilas, Yun Ting melihat Mo Chihan di dalam, wajahnya terlihat muram dengan pandangan mata yang melotot. Pupil matanya dipenuhi sorot tajam dan rasa amarah yang berkobar seakan haus darah dan ingin mencabik-cabik.
Yun Ting menatap ke arah Raja Li dengan tajam, mata indah-nya penuh dengan penghinaan dan ejekan dingin. Namun, dalam sekejap dia mampu menyembunyikannya dan membungkuk dengan hormat ke arah Kaisar.
"Hamba memberi hormat kepada Yang Mulia. Panjang umur Yang Mulia."
"Hamba memberikan hormat kepada Yang Mulia." Jun Yuanmo ikut memberi salam dan membungkuk. Dia tidak berlutut, melainkan hanya menekuk sedikit lututnya.
Kaisar tahu bahwa Jun Yuanmo sedang tidak sehat dan telah memberinya izin khusus untuk tidak berlutut.
"Berdirilah, apakah kamu adalah Yun Ting?" Suara dingin Kaisar terdengar bertanya.
"Jawab, Yang Mulia. Hamba adalah Yun Ting." Yun Ting mengangkat kepalanya untuk melihat pria yang duduk di takhta itu dengan agak terkejut.
Dia pikir Kaisar adalah seorang pria tua, tetapi pria yang berada di hadapannya terlihat begitu muda, hanya beberapa tahun lebih tua dari Raja Li.
Pria itu mengenakan jubah naga berwarna kuning cerah yang dihiasi dengan gambaran lautan yang bergelora. Rambut hitamnya terikat rapi, memakai mahkota di kepalanya. Alis mata tegas yang melengkung, matanya yang hitam tajam menyiratkan kecerdasan yang tajam. Bibirnya yang tipis dan tegas, wajahnya yang tegas dan berkontur tajam, menampilkan keangkuhan yang dingin dan kesendirian yang menonjol. Namun, terpancar juga kekuatan yang menakutkan dan dominan, yang memancarkan aura superioritas yang menguasai langit dan bumi.
Di pinggangnya ada sepotong batu giok putih, bertekstur bulat dan diukir dengan pola naga. Benda itu semakin menonjolkan penampilan bermartabatnya.
Ini adalah Mo Chiye, Kaisar dari Negara Da Yan, kakak dari Raja Li.
"Aku mendengar dari Raja Li bahwa kamu menjadi selir dari Jun Yuanmo, apa itu benar?" Kaisar bertanya dengan dingin.
"Jawab, Yang Mulia. Benar." Yun Ting menjawab.
"Tingting jangan takut, beritahu Kaisar apa pun masalah yang kamu miliki. Beliau pasti akan mencari solusinya untukmu." Seorang pria paruh baya di sebelahnya angkat bicara.
Pria itu mengenakan pakaian resmi berwarna hitam, wajahnya terlihat dingin dan keras. Aura di sekelilingnya tampak tenang dan tertutup, kekesalan dan kekhawatiran terlihat jelas di wajahnya.
Dia adalah ayah dari Perdana Menteri saat ini, Yun Shen.
"Bagus sekali kamu, Yun Ting. Kamu yang mengakuinya sendiri. Dasar wanita tidak tahu malu dan istri yang tidak layak! Aku tidak mungkin menikahinya. Mohon agar kakak mengizinkanku untuk menceraikannya," teriak Raja Li.
"Apa yang kamu katakan tidak benar, Raja Li. Kamu telah menandatangani surat perceraian lebih dulu. Kamu juga menyuruh seseorang untuk menggantung surat itu di pintu masuk Kedai Tian Xia, membuat semua orang di Kota Jing tahu."
"Kamu telah menceraikanku, maka aku adalah orang yang bebas. Kamu juga meninggalkanku tadi malam. Aku telah menikah dengan Pangeran Jun pagi ini. Sudah tidak ada lagi hubungan di antara kita."
"Aku bisa menikah dengan siapa pun yang aku inginkan, itu adalah kebebasanku. Kamu tidak punya hak untuk melarangku. Tolong minta Kaisar untuk menyelidikinya, aku menikahi Pangeran Jun, aku tidak menduakan Raja Li." Yun Ting membalas dengan tidak suka.
Wajah Raja Li menjadi hijau, matanya merah terbakar dan dia menatap dengan kemarahan yang memancar, "Kamu sungguh tidak pantas mengkhianatiku. Aku muak melihat wajahmu."
"Aku juga muak melihat wajah Raja Li, aku juga merasa mual, huek." Yun Ting bahkan membuat gerakan untuk menunjukkan rasa tidak sukanya.
"Kamu!" Raja Li sangat marah sampai dia mengepalkan tinjunya, tulang-tulangnya mengeluarkan suara gemeretak.
Apa yang sedang dilakukan oleh wanita ini, tidak peduli apa pun itu, aku tidak tahan melihatnya.
Jun Yuanmo langsung berdiri di depan Yun Ting, "Apakah Raja Li ingin memukuli Nona Yun di depan Kaisar?"
"Jun Yuanmo, jangan omong kosong. Aku tidak akan mengotori tanganku dengan memukulnya." Raja Li berkata dengan jijik.
"Raja Li, jangan menyesal nanti." Suara Jun Yuanmo terdengar dingin.
"Huh, aku tidak akan pernah menyesalinya. Dia hanyalah seorang gadis jelek yang tidak berharga."
Raja Li tidak akan pernah menyangka bahwa gadis jelek yang sedang dia bicarakan akan mengguncang seluruh Negara Da Yan dan membuat keempat negara kacau.
"Tingting, apakah kamu sudah benar-benar memikirkannya dan ingin bercerai?" Perdana Menteri Yun bertanya dengan cemas.
"Aku telah memikirkannya. Sebuah hubungan yang dipaksakan tidak akan pernah berhasil. Aku tidak bisa hidup menyendiri terus menerus. Raja Li tidak memiliki minat terhadapku. Sekarang aku telah menikah dan hal itu tidak bisa dibatalkan." Pipi Yun Ting terlihat memerah karena malu saat dia mengatakan ini.
Perdana Menteri Yun membeku dan menatap Jun Yuanmo dengan kaget, mulutnya menganga lebar karena terkejut, "Kalian berdua, benarkah itu?"
Yun Ting mengangguk dengan lembut, raut malu terlihat di wajahnya.
Kaisar melirik Raja Li dengan tatapan tajam, apakah Raja Li akan diam saja?
"Kamu dengar apa yang dia katakan, Yun Ting sudah bersama Pangeran Jun, aku tidak akan pernah membiarkannya masuk ke pintu rumah Kediaman Raja Li lagi." Raja Li mendengus marah.
"Yang Mulia, hamba telah menjadi wanita milik Pangeran Jun, jadi tidak mungkin lagi hamba menjadi Permaisuri Raja Li. Kalau Yang Mulia tidak percaya, Yang Mulia dapat mengutus seseorang untuk memeriksa tubuh hamba. Kalau apa yang hamba katakan benar, mohon agar Yang Mulia merestui kami. Hamba, Pangeran Jun dan ayah hamba akan sangat berterima kasih." Yun Ting buru-buru berkata.
"Panggil Bibi Su dari harem." Kaisar mendengus dingin.
Kasim di pintu segera pergi untuk melaksanakan perintah. Tidak lama kemudian dua orang Bibi Su yang sudah tua masuk, Yun Ting mengikutinya ke aula samping untuk diperiksa.
Setelah beberapa saat, Bibi Su keluar dan membungkuk kepada Yang Mulia, "Yang Mulia, Nona Yun memang sudah tidak perawan lagi dan tubuhnya penuh dengan memar dan bekas luka yang terlihat serius."
Dengan satu kata, Raja Li merasa lega, "Yang Mulia telah mendengar semuanya, aku tidak pernah menyentuhnya. Yun Ting seorang wanita jelek, kurang ajar dan telah mengikuti Jun Yuanmo, jadi tolong batalkan pernikahanku dan Yun Ting."
Wajah Kaisar menjadi dingin saat dia menatap dengan marah ke arah Jun Yuanmo, "Jun Yuanmo, apakah kamu tahu kesalahanmu?"
"Jawab, Yang Mulia. Saya tidak tahu, ketika saya bersama Nona Yun, dia sudah bercerai dengan Raja Li. Kami berdua tidak memiliki pasangan, jadi tidak ada alasan kami tidak boleh menikah." Jun Yuanmo menjawab.