Bab 10 Pangeran Jun, Aku Akan Menemanimu Mandi
Ling Feng segera menyuruh orang untuk mempersiapkan air panas, sementara dia sendiri berjaga di samping.
Jun Yuanmo memandang Yun Ting begitu dekat. Wajah Yun Ting serius dan dia terus menerus menusukkan jarum ke titik-titik akupunktur di sekitar tubuh Jun Yuanmo dengan terampil. Gerakannya begitu cepat sampai-sampai sulit bagi Jun Yuanmo untuk melihatnya dengan jelas, tetapi dia merasakan tubuhnya menjadi jauh lebih baik setelahnya.
Hal ini membuat Jun Yuanmo semakin penasaran. Keterampilan akupunktur seperti ini jelas membutuhkan latihan selama puluhan tahun. Bahkan tabib jenius pun tidak pernah menusukkan jarum dengan cara seperti ini. Seberapa banyak lagi yang tidak diketahuinya tentang Yun Ting?
Gadis ini seperti sebuah misteri. Semakin mereka berinteraksi, semakin banyak sisi menarik yang ditemukan.
Yun Ting sangat berani dan teliti, tapi sarkastik dan cuek terhadap Raja Li. Dia juga pintar dan bijaksana hingga dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh para menteri di istana. Dia tahu cara melindungi diri sendiri, tahu kapan harus maju dan mundur. Wanita biasa jelas tidak dapat dibandingkan dengannya.
Tak lama kemudian, kepala pelayan menyuruh seseorang membawa ember besar berisi air panas ke kamar Pangeran Jun dan datang untuk melapor.
Baru setelah itu Yun Ting menyimpan jarum perak, "Pangeran Jun, bagaimana perasaanmu?"
Jun Yuanmo menghela napas panjang, "Jauh lebih baik."
Kepala pelayan dan Ling Feng langsung merasa lega. Nona Yun bukanlah orang tidak berguna seperti yang dikabarkan. Hanya dengan fakta bahwa dia bisa meringankan penyakit Pangeran Jun, keterampilan medisnya sudah boleh dibilang cukup bagus.
"Pangeran Jun, aku akan menemanimu mandi." Yun Ting memasukkan jarum perak ke dalam kotak obat, lalu membawanya dan pergi.
Wajah Jun Yuanmo memerah tanpa disadari, "Aku bisa mandi sendiri."
"Tidak boleh. Kamu harus mandi obat, aku harus memerhatikan suhu air sambil menambahkan obat. Akupuntur juga harus dibarengi supaya dapat sepenuhnya menekan racun di tubuhmu," jelas Yun Ting.
Jun Yuanmo tertegun. Kilatan rasa malu terlihat di antara alisnya yang indah, "Kalau begitu, terima kasih Nona Yun."
"Tidak masalah. Aku telah berjanji untuk membantu merawat tubuhmu. Aku tidak akan mengingkari janjiku, tapi racun di tubuhmu agak rumit, jadi prosesnya merepotkan," jelas Yun Ting lagi.
"Terima kasih." Jun Yuanmo berjalan lurus keluar.
Yun Ting mengikutinya di belakang, lalu melihat telinganya yang sedikit memerah itu dengan lucu.
"Apakah Pangeran Jun mengira aku ingin mandi bersamamu?"
Jun Yuanmo yang telah mengambil beberapa langkah menjauh tiba-tiba berhenti. Tanpa menoleh ke belakang, dia menjawab, "Tidak." Kemudian, dia langsung pergi dengan langkah tergesa-gesa.
Yun Ting melihat setiap gerak-geriknya dengan jelas sampai tersenyum lucu.
Di dalam kamar.
Ling Feng membantu Jun Yuanmo menanggalkan pakaian. Dia duduk di bak mandi hanya dengan mengenakan celana panjang berlapis putih. Seluruh bagian atas tubuhnya terbuka.
Begitu Yun Ting masuk, dia melihat Jun Yuanmo di dalam bak mandi. Kulitnya putih, tampak lebih halus dari kulit wanita. Perutnya penuh dengan otot kekar. Begitu dikombinasikan dengan wajahnya yang tampan bagai lukisan, auranya yang dingin dan cuek, dia sungguh pria idaman yang membuat orang tergila-gila olehnya sampai napas pun jadi berantakan.
"Pangeran Jun, tubuhmu bagus sekali. Lihat kulitmu, halus sekali. Garis-garis otot perutmu juga bagus sekali!" puji Yun Ting dengan semangat, lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh perut Jun Yuanmo.
Jun Yuanmo tidak menyangka dia akan begitu berani. Ketika jari-jari lembut Yun Ting yang ramping mengenai kulit, Jun Yuanmo merasakan tubuhnya bergetar seperti tersengat listrik. Seluruh tubuhnya langsung menegang.
"Jangan asal omong, Nona Yun. Tolong jaga sikapmu," ujar Jun Yuanmo dengan ekspresi tegas.
"Aku tidak asal omong. Kita akan segera menikah dan nantinya akan tidur bersama. Aku hanya menyentuhmu, kenapa kamu begitu malu." Gerakan tangan Yun Ting menjadi semakin berani. Jari-jarinya sengaja meraba dada Jun Yuanmo.
Jun Yuanmo merasa sangat gugup. Napasnya sedikit memburu dan wajah tampannya menjadi dingin, "Pria dan wanita harus jaga jarak. Apakah Nona Yun juga melakukan hal yang sama pada Raja Li?"
"Tentu saja tidak. Raja Li yang brengsek itu terlalu kotor bagiku untuk menyentuhnya. Daripada melihatnya mandi, aku mending lihat babi," cemooh Yun Ting.
Jun Yuanmo yang awalnya sedikit kesal dan keberatan, sekarang tiba-tiba santai setelah mendengar kata-kata itu. Sudut mulutnya juga terangkat.
"Nona Yun, obat apa yang Anda butuhkan. Saya akan menyuruh orang untuk menyiapkannya," tanya Ling Feng.
"Aku sudah punya obatnya. Kamu cukup mengawasi air di bak mandi Pangeran setiap saat. Kalau airnya dingin, tambahkan air panas. Airnya harus dipertahankan di suhu ini, tidak boleh jadi dingin. Kepala pelayan harus terus memasak air dan menyiapkannya setiap saat," instruksi Yun Ting.
"Baik." Kepala pelayan di pintu segera pergi untuk melakukannya.
Kemudian, Jun Yuanmo melihat Yun Ting tiba-tiba memegang banyak botol dan toples. Dia membuka botol-botol itu dan menuangkan obatnya.
Ada ramuan berwarna hitam, kuning, hijau dan yang berwarna darah segar. Ling Feng menatapnya dengan ekspresi khawatir, "Nona Yun, apa semua ini? Ini jelas bukan obat. Apakah ini benar-benar dapat membantu tubuh Pangeran?"
"Tentu saja! Semua ini adalah obat penawar yang aku teliti sendiri. Jangan meremehkan obat-obat ini. Satu tetes obat-obat ini jauh lebih kuat dari satu gerobak tanaman herbal. Konsentratnya sangat tinggi," jelas Yun Ting.
Jun Yuanmo menatap ramuan yang berwarna-warni itu dengan agak terkejut. Dia belum pernah melihat obat seperti ini di Negara Da Yan atau bahkan empat negara.
Saat ramuan itu dituangkan, wajah Jun Yuanmo menjadi semakin pucat. Tubuhnya terasa sakit dan mati rasa seperti digerogoti semut yang tak terhitung jumlahnya. Rasa sakitnya tak tertahankan. Dia pun tanpa sadar mengulurkan tangan untuk memegang tepi bak mandi.
"Pangeran, bagaimana rasanya? Nona Yun, apa yang telah kamu lakukan pada Pangeran?" seru Ling Feng dengan cemas. Tangannya sudah mencengkeram pedang di pinggangnya.
"Ramuan sedang bekerja. Merasakan sakit yang menyiksa adalah hal normal. Apakah kamu tidak pernah mendengar proses burung foniks terlahir kembali? Racun di tubuh Pangeran Jun sangat kebal. Aku perlu menstimulasi tubuhnya dan membuat racun-racun itu menyebar di sekitar tubuhnya agar aku dapat membantunya menawarkan racun. Nanti ketika aku melakukan akupuntur, apa pun yang kamu lihat, jangan komentar dan jangan bertanya. Jangan sampai aku terganggu. Kalau tidak, nyawa Pangeran Jun akan menjadi taruhan," tegur Yun Ting.
Ini adalah dunia asing, sementara persediaan obat milik Yun Ting terlalu canggih. Ling Feng dan Jun Yuanmo tentu belum pernah melihatnya, jadi Yun Ting mengingatkan mereka terlebih dahulu.
"Baik!" sahut Ling Feng. Meskipun dia belum pernah melihat ilmu pengobatan seperti ini, dia percaya metode Nona Yun mungkin efektif karena mengingat tadinya Nona Yun dapat membantunya meringankan sakit pada tubuhnya.
Yun Ting mulai mengambil jarum dan menusukkannya pada tubuh Jun Yuanmo. Pertama-tama, dia menusukkan jarum di beberapa titik akupunktur di tubuh Jun Yuanmo. Kemudian, dia mengendalikan racun di tubuhnya dan memaksanya berkumpul di suatu titik.
Selama proses ini, Ling Feng terus mengawasi suhu air dan mengganti air begitu suhunya turun.
Yun Ting mempraktikkan akupuntur setiap dua jam, juga memberi Jun Yuanmo obat penghilang rasa sakit sehingga rasa sakit di tubuhnya bisa sedikit berkurang. Jun Yuanmo meminumnya dalam keadaan linglung.
Seiring berjalannya waktu, Jun Yuanmo mulai menderita, kemudian berteriak dan mendengus kesakitan. Ini membuat hati Ling Feng tegang dan cemas.
Saat melihat Jun Yuanmo pingsan karena kesakitan, Yun Ting langsung melepas sepatunya dan masuk ke dalam bak mandi, lalu menusuk jarum perak di tangannya pada posisi di bawah kaki Jun Yuanmo.
"Nona Yun, sepertinya ini tidak pantas dilakukan?" ujar Ling Feng tanpa sadar.
Bagaimanapun, mereka berdua masih belum menikah, tapi malah sudah mandi bersama di dalam satu bak. Kalau tersebar keluar, itu akan merusak reputasi Pangeran Jun.
"Etiket lebih penting atau nyawa Pangeran Jun lebih penting? Aku bahkan tidak takut, jadi apa yang kamu takutkan?" ujar Yun Ting sambil melanjutkan gerakkan tangannya.
Bak mandinya cukup besar, sehingga ruangnya cukup untuk dua orang. Airnya hangat dan ada pria tampan yang duduk di depannya. Kalau bukan harus membantu Jun Yuanmo menawarkan racun. Yun Ting pasti akan sangat menikmati momen seperti ini.