Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Latihan dimulai

Di suatu pagi yang dingin.

Tubuh Ye Chen yang tidak bergerak selama beberapa waktu di dalam gua tiba-tiba menggerakkan kelopak matanya, dan sesaat kemudian terbuka sepenuhnya.

Mata hitam bersih Ye Chen tampak sedikit linglung, tapi kemudian dia segera terduduk dan tidak bisa menahan diri untuk tidak bergumam, "Aapakah aku masih hidup?"

Melihat kiri kanan, atas bawah dan akhirnya menemukan ruangan gua yang familiar, senyum tiba-tiba muncul di wajahnya.

"Aku benar-benar masih hidup!"

Ye Chen merasa gembira dan tidak bisa untuk tidak tertawa, tapi sesaat kemudian dia mengernyit dan melihat seluruh tubuhnya dengan jijik.

"Bau busuk macam apa ini?"

Ye Chen merasa mual dan melihat kedua lengannya tertutup lapisan kotoran hitam menjijikan dengan bau busuk. Bukan hanya kedua lengannya, dia juga menemukan jika ternyata seluruh tubuhnya juga berlendir, bahkan wajahnya pun juga tidak luput dari hal-hal yang sangat menjijikan.

"Sial!"

Ye Chen tidak bisa menahan diri dan segera berlari keluar gua untuk membersihkan dirinya.

Beberapa waktu kemudian, agak jauh dari gua sebelumnya, Ye Chen yang telah membersihkan dirinya tidak bisa menahan diri untuk mengagumi seluruh tubuhnya.

Berdiri telanjang di pinggir sungai, Ye Chen menemukan perubahan drastis pada tubuhnya. Sebelumnya, meskipun tubuhnya agak kurus, dia terlihat lemah, kotor dan tidak terawat. Tapi sekarang, meskipun dia masih tetap kurus, dia menemukan bahwa kulitnya jauh lebih bersih, bahkan dia merasa bahwa otot-otot di seluruh tubuhnya menjadi lebih kuat.

Melihat wajahnya sendiri melalui pantulan air sungai, Ye Chen juga menemukan bahwa wajah bocah laki-laki yang tampak belum dewasa itu terlihat lebih baik daripada yang di harapkan.

"Haha!" Tidak bisa menahan kegembiraannya, Ye Chen mulai tertawa dengan taruhannya.

Dengan perubahan pada tubuhnya saat ini, dia akhirnya bisa yakin bahwa keputusannya untuk memakan buah tak dikenal di saat-saat terakhir adalah keputusan yang tepat. Bukan lagi tepat, tapi Ye Chen juga sangat percaya bahwa seluruh tubuhnya mulai bertranformasi karenanya. Tidak hanya terbatas pada tubuh fisik, tapi seluruh panca inderanya juga di perkuat beberapa kali lipat.

Dengan peningkatannya, Ye Chen bahkan bisa melihat dalam jarak sepuluh meter dengan jelas, suara jangkrik dan burung di dalam hutan, sampai semut sedang berjalan di atas dedaunan, dia bisa melihat semuanya, bahkan dia juga bisa mendengar suara cacing yang sedang merayap di bawah kakinya.

Penemuan ini mau tak mau membuat Ye Chen bersemangat sekaligus sangat gembira, pada saat yang sama juga mulai memikirkan tujuan awalnya. Jika sebelumnya dia sangat ingin segera pergi ke desa Dayun, sekarang dia berpikir bahwa seharusnya dia tidak perlu terlalu terburu-buru.

Dengan perubahan pada tubuhnya, dan juga empat buah aneh yang masih tersisa di gua, Ye Chen tidak bisa menyerah pada keduanya begitu saja. Selain itu, di dalam hutan seperti ini juga merupakan hal yang bagus untuk melatih dirinya sendiri. Dengan tujuan awalnya untuk menjadi abadi, apa yang harus dilakukan selanjutnya sudah jelas.

"Berlatih," mata Ye Chen tiba-tiba menjadi cerah dan segera berjalan ke arah tasnya.

Mengambil dan mengeluarkan hal-hal yang tidak dia mengerti dari dalam tas kulit, Ye Chen mulai memeriksa semuanya. Dimulai dengan mencoba untuk membuka dua kantong aneh serta pedang kecil dengan bersemangat, tapi akhirnya dia harus kecewakan.

Karena meskipun dia mencoba berbagai cara, dia tidak bisa memasukkan tangannya kedalam kantong, hal yang sama juga terjadi pada pedang kecil.

Pada akhirnya dia memilih mengesampingkan tiga hal tersebut dan mengambil buku tanpa nama.

Pria tua abadi sebelumnya pernah berkata, bahwa buku ini adalah teknik dasar bagi manusia fana untuk merasakan, menyerap dan menyimpan energi antara langit dan bumi kedalam dantian. Pria itu sepertinya tidak berbohong.

Ketika Ye Chen membacanya sampai habis, dan menghapal beberapa isinya yang paling penting, dia mulai duduk bersila di bawah pohon, lalu menutup kedua matanya, merapal mantra sesuai instruksi dalam buku, dan berkonsentrasi penuh kedalamnya.

Berbeda waktu seperti itu, Ye Chen mulai melupakan hal-hal di sekitarnya, mengabaikan apapun dan tampak menyatu dengan suasana di sekitarnya.

Entah telah berapa waktu berjalan, dia merasa bahwa ada beberapa arus hangat yang melayang-layang dan mengitari seluruh tubuhnya. Arus itu tidak terlihat atau berbentuk, tapi ada dan itu mungkin yang di disebut sebagai energi spiritual.

Mengikuti langkah-langkah dalam buku, maka ini adalah waktunya untuk menyerap energi spiritual kedalam tubuhnya. Sayangnya, sebagai seorang pemula yang baru saja berlatih, mustahil Ye Chen bisa memasukkannya. Seberapa keras dia mencoba, dia tidak bisa melakukannya.

Perasaan itu sangat memuakkan, itu seperti terjun kedalam air, tapi kamu sama sekali tidak bisa merasakan rasa dingin atau segarnya air.

Fiuh.

Mau tak mau Ye Chen harus berhenti dan membuka matanya, tapi dia tidak merasa khawatir dan tahu bahwa menjadi Abadi tidak bisa dilakukan dalam semalam. Bisa merasakan energi spiritual juga sebuah kemajuan. Masih ada banyak waktu berikutnya, terlebih dia juga tidak sedang terburu-buru.

Bangun dan berjalan untuk berganti pakaian cadangan dalam tas, Ye Chen menemukan bahwa hari sudah siang, yang berarti secara tak sadar dia sudah berlatih selama enam jam lebih.

"Luar biasa!" Sekali lagi, Ye Chen tidak bisa untuk tidak merasa kagum dengan apa yang baru saja terjadi.

Sekalipun dia masih belum menyerap qi atau bahkan masih terlalu jauh untuk menyimpannya dalam dantian, dia merasa telah memperoleh beberapa hal. Panen enam jam itu bisa di rasakan saat dia menemukan bahwa tubuhnya yang telah berevolusi beberapa waktu sebelumnya menjadi lebih kuat dan lebih energik.

Dengan terus berlatih keras, bukankah dirinya akan menjadi lebih kuat dan lebih kuat? Apa lagi dengan empat buah ajaib yang masih tersisa di dalam gua.

Ye Chen benar-benar bersemangat dan tidak tahan untuk segera kembali dan berlatih di dalam gua.

Dia ketagihan!

Ye Chen benar-benar ketagihan dengan manfaatnya, dan tidak berpikir hal apapun lagi selain berlatih.

Dengan begitu, hari-hari yang membosankan bagi manusia biasa menjadi sesuatu yang dinantikan setiap saat oleh Ye Chen. Tidak perlu lagi terburu-buru, dia mulai aktivitasnya secara teratur di dalam gua.

Berlatih di gua pada malam hari, mencari makanan di sungai pada pagi hari, dan berlatih keterampilan bertarung dasar dengan cara berburu binatang liar di hutan pada siang hari.

Satu Minggu, dua Minggu sampai dua bulan kemudian, Ye Chen yang sedang berlatih di samping pohon berbuah aneh tiba-tiba tersenyum dan membuka matanya dengan penuh kegembiraan.

"Kerja keras selama dua bulan akhirnya terbayar!" Ye Chen tidak bisa menahan senyumnya saat tahu bahwa dia bisa menyerap energi spiritual.

Walaupun sebenarnya dia masih belum bisa menyimpan qi kedalam dantiannya, ini adalah kemajuan. Selanjutnya hanya tinggal langkah terakhir, yaitu menyerap energi spiritual melalui pori-pori, lalu membimbingnya mengalir ke seluruh Meridiannya sebanyak tujuh kali siklus bolak-balik, dan menyimpannya dalam dantian.

Jika semua itu selesai, secara resmi Ye Chen bisa dikatakan sebagai Abadi di permunian qi tingkat pertama.

"Agar lebih cepat, haruskah aku memakan buah aneh ini lagi?" Ye Chen bertanya kepada dirinya sendiri dan berpikir saat melihat tiga buah aneh yang tersisa di pohon sampingnya.

Tapi kemudian dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sebaiknya jangan sia-siakan harta ajaib semacam itu. Aku sudah memakan satu satu bulan lalu, tapi aku masih sangat lama mencapai tahap akhir permunian. Waktunya masih banyak, aku juga tidak sedang terburu-buru, sebaiknya aku berlatih di luar."

Ye Chen berdiri dengan bersemangat, dan melihat gua yang kini sudah layak di tinggali daripada satu bulan lalu, dan tiba-tiba memikirkan sesuatu.

"Benar juga. Sudah lebih dari dua Minggu aku tidak bertemu dengan Huang. Dulu, karena aku tidak bisa mengalahkannya, aku harus melarikan diri darinya, tapi dengan kekuatanku sekarang, seharusnya dia tidak akan menjadi ancaman, kan?"

Ye Chen yang bersemangat dan membutuhkan bahan latihan tidak bisa menahan diri untuk keluar gua.

Lalu melihat kearah pepohonan di gunung dan menyeringai. "Huang kecil, mari kita lihat, siapa yang lebih kuat sekarang?"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel