Ringkasan
Bagian ke 2 dari Perjalanan Waktu Sang Penguasa Desa. Rama harus kembali ke tubuh asli yang berada di tahun 2075, dengan ingatan yang hilang membuat Rama harus memulai dari awal, tanpa keluarga dan tanpa kekuatan, Rama dicibir oleh semua orang, apakah Rama akan kembali memiliki onshop? bagaimana dengan hewan spiritualnya? bagaimana dengan pusaka Naga di dalam tubuhnya? ikuti cerita seru Rama melawan kehancuran dunia karena bangsa Jien. ~sangat disarankan untuk membaca season 1 terlebih dahulu dengan judul Perjalanan Waktu sang Penguasa Desa. ~suka cerita ini, jangan lupa vote, share dan komen. cayo ummi
Prolog
Andonesia, tahun 2075
Dunia hari ini mengalami kehancuran, karena pertambangan yang berlebihan, penebangan hutan yang gila-gilaan, dilakukan oleh perusahaan maupun perorangan, asap dari perusahaan, rumah produksi maupun kendaraan, sampah di mana-mana tanpa adanya pengelolaan yang baik, limbah yang turut mengotori lingkungan.
"Syuuuutttt... BAM!"
Hingga hari itu pun tiba, sebuah batuan besar dari langit menghantam bumi, semua orang dalam keadaan panik, berlari tanpa tujuan, listrik padam di seluruh dunia, terlebih ketika batuan itu menghantam bumi, ia membawa kabut hitam bersamanya, membuat bumi gelap seketika.
"Uuuhhh....!" Seorang pria terbangun dengan tubuh yang terasa pegal, seolah-olah ia sudah tiduran terlalu lama. Pria itu menatap sekitarnya hingga akhirnya beradu pandang dengan perawat yang baru saja memasuki ruangannya dengan ekspresi terkejut.
"Dokter Angel! Pasien nomor 10 akhirnya sadar." Perawat tersebut langsung mengabari seorang dokter cantik yang sedang menulis di ruangannya. Mendengar pasien dengan nomer 10 akhirnya sadar, Angel langsung mengikuti perawat yang tadi mengabarinya.
"Klek!" Angel membuka pintu itu dan menatap pasien nomer 10 dan langsung memberi perintah untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.
"Tak ada masalah dokter, meski dia tidur terlalu lama, tubuhnya bisa bergerak seperti ia baru saja bangun tidur, biasanya kondisi seperti ini memerlukan terapi gerak untuk melatih kembali otot maupun tulang yang sudah lama tertidur." jelas Yusuf. "Hanya satu hal, ia sepertinya tidak mengingat apapun saat ini, itu bisa terjadi mengingat dia tidur cukup lama," lanjutnya sembari memberikan senyum terbaik kepada Angel.
"Ini sangat aneh, apa mungkin ia juga menerima berkah pahlawan?" tanya Angel, ia meremas tangannya dengan gelisah karena lelaki itu tidak mengingat apapun.
"Bisa jadi, bukankah kau tau dunia saat ini bukan lagi seperti dunia yang kita kenal, kau bisa menyarankan aliansi untuk memeriksanya," Yusuf menepuk bahu Angel sebelum akhirnya meninggalkan dokter cantik itu sendirian melihat pasien nomer 10 sedang diperiksa.
"Apa kau tidak mengingat satu hal pun? Bahkan namamu?" tanya Angel lagi, pasien nomer 10 terdiam dan tersenyum kemudian menggeleng pelan.
Ia tak mengingat apapun, namun terkadang sebuah mimpi, sebuah suara datang menghampirinya.
'Tuan, kau tidak apa-apa?'suara wanita, tapi seperti bukan manusia.
'Tentu saja my love, kau tau bukan Tuan kita sangatlah kuat, takkan terjadi masalah apapun padanya!' kali ini suara berat laki-laki menyahuti wanita itu.
Pasien nomer 10, begitulah para perawat, dokter dan sesama pasien memanggilnya. Hari ini aliansi pahlawan akan datang untuk memeriksanya. Mereka membawa alat pendeteksi untuk melihat apakah pasien nomer 10 memang mendapatkan berkah pahlawan?
"Hai, jadi kau tidak mengingat siapa dirimu?" tanya Risky, ia adalah pahlawan tingkat F, tipe Fighter. Hari ini ia dan beberapa karyawan lainnya bertugas untuk memeriksa pasien nomer 10 untuk melihat apakah ia menerima berkah pahlawan.
Pasien nomer 10 menggeleng, ia ingin menjawab tapi suara di kepalanya sedang melakukan komplain dan sangat berisik.
'Astaga, apa yang ingin mereka lakukan pada Tuan Muda?'
'Kalau saja Tuan Muda sudah sadar, mungkin aku akan meminta izin untuk memberi mereka pelajaran!'
'Apa-apaan bola sihir itu, sangat ketinggalan!'
'Itu bola kristal tipe rendah milik bangsa peri bukan?'
'Sudah dapat dipastikan!'
"Letakkan tanganmu di sini," kata Risky lagi, ia melihat pasien nomer 10 sangat tenang meletakkan tangannya di alat pendeteksi berkah pahlawan.
Jika memiliki berkah pahlawan, maka alat itu akan memancar sesuai tipenya. Tingkat A memancarkan warna putih terang, tingkat B memancarkan warna merah muda, tingkat C memancarkan warna biru muda, tingkat D memancarkan warna hijau dan tingkat F memancarkan warna orange, tapi ketika Rama meletakkan tangannya ke alat deteksi, alat itu memancarkan warna hitam.
"Apakah eror?" Risky mencoba meletakkan tangannya dan alat itu memancarkan warna hijau. Yang memberitahukan kalau ia naik ke peringkat D saat ini, melihat itu Risky terlupa soal pasien nomer 10 karena peringkatnya baru saja naik. Risky ingin secepatnya melapor tentang peringkatnya dan eror yang ia dapatkan dari pasien nomer 10.
"Hei, kau lihat itu? Aku naik ke tingkat D, astaga aku sudah lama menantikan ini, kalau begini gajiku bisa naik!" Risky terlihat begitu senang hingga temannya harus berdehem untuk mengingatkannya.
"Data sementara, aku akan menempatkanmu di tingkat F!" kata Risky, ia menepuk bahu pasien no 10 dengan riang, kemudian pergi setelah memastikan peringkat pasien nomer 10.
'Astaga, aku ingin menabok kepalanya! Beraninya dia memberikan Tuan Muda peringkat F?'
'Apa aku harus menghajarnya?'
'Jangan lakukan apapun hingga Tuan Muda sadar! Meskipun aku benar-benar kesal kali ini, arrrggghhh!'
'Bagaimana Fatta, apa ia tidak masalah berada di alam Peri?'
'Tenang saja, Barats rutin memberinya makan, sepertinya ia sedang menikmati waktu bersantai saat ini!'
'Kau benar my love!'
Pasien nomer 10 sudah terbiasa dengan suara-suara yang datang di kepalanya itu. Terkadang ia ingin menyahut, tapi ia merasa malas. Seakan sudah tau seperti apa reaksi mereka jika ia menyahut.
"Apakah dia pasien yang tertidur selama 25 tahun?"
"Benar itu dia, harusnya dia sudah menua tapi berkat berkah pahlawan tubuhnya bahkan tidak menua!"
"Sungguh beruntung manusia yang diberi berkah pahlawan!"
"Kau benar!"
Bahkan di saat seperti ini, pasien nomer 10 merasa sudah terbiasa mendengar itu. Entah apa yang terjadi pada dunia, yang pasti pasien nomer 10 ingin secepatnya keluar dari rumah sakit ini. Mereka bahkan berada di bawah tanah dengan kedalaman 20 meter.
Menurut informasi yang pasien nomer 10 kumpulkan dunia saat ini mengalami kehancuran, beberapa portal terbuka mendatangkan mahluk-mahluk yang mengerikan, mereka menghancurkan apapun, membunuh siapapun yang ada di depan mata.
Mereka mengklaim diri mereka dari alam Jien, bangsa Yakutz dan Makutz. Jika portal terbuka, maka ada dua pilihan. 1 bangsa Yakutz dan Makutz masuk ke dunia manusia, menghancurkan apapun serta membunuh manusia atau 2 para pahlawan yang diberi berkah masuk ke dalam portal selama waktu yang ditentukan untuk menghadang bangsa Yakutz dan Makutz hingga portal akan tertutup. Kejadian yang selalu berulang, karena portal akan terbuka tanpa terduga. Jadi dunia menyiapkan aliansi untuk membina pahlawan mereka, memberikan pelatihan, gaji dan tunjangan hidup keluarganya jika pahlawan meninggal saat menjalankan tugas.
"Apa ada yang mencariku?" tanya pasien nomer 10, ia merasa kesepian saat ini. terkadang ia memimpikan beberapa orang, mereka bercanda tawa dan berjuang bersama, ia pikir itu adalah ingatannya tentang keluarga atau sahabatnya. Meski terkadang ia juga berpikir itu hanya mimpi, nyatanya ketika ia menanyakan apakah ada yang mencarinya atau tidak, para perawat akan menggelengkan kepalanya.
'Tuan Muda, kami disini bersamamu!'
'Tuan Muda, jangan bersedih kami disini!'
'Kasian Tuan Muda, hiks!'
'Jangan menangis my love, kau hanya akan membuat Tuan Muda semakin sedih!'
'Siapa kalian? mengapa kalian seakan tau apa isi hatiku?'
'Tuan Muda, kau mendengar kami?'
'Ahhh... syukurlah, aku kira kau tidak akan mendengar dan bicara pada kami!'
'Jawab pertanyaanku, siapa kalian?'