BAB 3 CALON RAJA ALPHA
Dengan cepat Billy meraih wajah Catalina. Dia mencium bibir Catalina. Sedikit memaksa agar bibir wanita itu terbuka untuknya. Catalina yang tidak siap, gagal mengantisipasi apa yang Billy lakukan. Dia hanya terdiam dan membiarkan Billy melumat bibirnya beberapa saat.
Billy lalu melepaskan wajah Catalina. Kedua matanya menatap mata Catalina. Pandangan keduanya seolah saling menarik satu sama lain. Sekali lagi Billy mengusap bibir Catalina dengan jarinya. Sebelum Catalina sempat bereaksi, tiba-tiba Billy berlari menuju arah keluar.
Pria itu berlari dengan kecepatan tinggi. Hingga yang bisa terlihat di mata semua orang hanyalah sebuah bayangan yang bergerak. Catalina terperangah dengan mata melebar. Sementara Martha menutup mulut dengan telapak tangan.
Burung pagi yang ada di meja makan, terdiam melihat ke arah Blly pergi.
"Martha, apa itu tadi?" tanya Catalina.
"Dia terbang? Atau melesat? Siapa dia sebenarnya?"
Mereka semua tidak memiliki jawaban. Catalina dan Martha tidak tahu siapa Billy sebenarnya.
Sementara Billy berlari menuju hutan Alaska bagian utara. Tempatnya lebih jauh dari posisi pantai tempat rumah Catalina berada. Kecepatan Blly berlari menyebabkan angin di sekitar gerakannya. Hanya dalam hitungan menit, Billy telah tiba di tempat yang dia tuju.
Billy memejamkan mata. Dengan telepati dan kekuatan yang dia miliki, mencoba menemukan sesuatu. Jika benar yang diduganya, maka itu adalah werewolf yang sedang melakukan pemberontakan. Billy menajamkan indera penciumannya.
Sontak dia berbalik ketika telinganya menangkap sebuah suara. Hidungnya menangkap bau anyir darah. Billy pun melesat menembus semak-semak. Di balik sebuah pohon besar, Billy menemukan seekor serigala hitam.
"Lexus!" hardik Billy.
Serigala hitam itu membalikkan badan. Dia menghadap ke arah Billy. Matanya bersinar merah. Di hadapannya tampak seekor macan tutul yang telah terkoyak tidak bernyawa. Melihat kedatangan Billy, serigala hitam itu pun menggeram.
"Grrrrr!!!"
Billy melangkah perlahan. Mendekat ke arah serigala hitam itu. Wajah Billy tampak sangat marah. Mata birunya bersinar terang.
"Berani sekali kau membuat kekacauan di areaku!"
Serigala hitam itu mendonggakan kepalanya. Sesaat dia menggeram dan berubah menjadi seorang pria. Meski telah menjadi sosok manusia, namun mata merahnya tetap sama. Pria itu memiliki wajah serupa Billy. Yang membedakan adalah rambutnya yang ikal dan merah.
Sementara Billy memiliki rambut ikal dan pirang. Namun wajah keduanya memang sama. Perbedaan yang mencolok ada pada warna mata mereka.
Pria bermata merah itu pun tersenyum sinis.
"Aku memang ingin mengacaukan wilayahmu. Untuk melihat bagaimana kau akan menghentikanku."
"Bukankah kita sudah sepakat, bahwa kau dan aku akan berhenti bertempur. Setidaknya sampai satu musim berikutnya."
"Kau benar, tapi selama itu pula aku ingin semua melihat kelemahanmu. Biarkan mereka menyaksikan kekuatanku. Mereka akan meragukan calon raja alpha mereka."
"Lexus! Tidak ada gunanya memecah belah kawanan. Bersama kita akan menjadi kuat."
"Arrghhh! Kau yang akan dihormati. Sementara aku hanya akan jadi pengawalmu!"
"Tidak! Kita akan bersama menyatukan seluruh werewolf di dunia." Billy berusaha meredam kemarahan Lexus.
Kata-kata yang percuma. Lexus justru semakin marah.
"Aku tidak ingin menjadi sekutumu. Sejak lahir, semua orang telah memperlakukanku dengan tidak adil. Mereka percaya pada dongeng tentang luna-mu yang istimewa. Mate yang sampai sekarang hanya bualan belaka. Dongeng bodoh tentang luna-mu telah membuatku gagal menjadi alpha."
"Aku telah menemukan dia." Billy berkata dengan tenang. Memastikan Lexus mendengar jelas perkataannya.
Suasana hutan tiba-tiba menjadi sunyi. Semua penghuni hutan ingin mendengar perkataan Billy. Lexus yang semula banyak bicara mendadak terdiam. Dia sangat terkejut dengan informasi yang Billy sampaikan.
Darah Lexus tiba-tiba bergejolak. Billy menemukan mate yang telah diramalkan? Artinya dia tidak punya peluang menjadi alpha. Semua usaha yang telah dia lakukan akan percuma.
Dengan sebuah geraman Lexus menerjang ke arah Billy. Menyerangnya dengan sangat buas. Saat melompat Lexus berubah menjadi serigala berbulu hitam. Mata merahnya memancarkan kemarahan.
Secepat kilat Billy melompat ke atas dahan sebuah pohon. Dia pun mengubah sosoknya menjadi serigala berbulu putih. Mata biru Billy semakin terang bercahaya. Billy dengan sosok serigalanya terlihat berwibawa di atas sebuah dahan pohon.
Dia melihat ke arah bawah. Dari tempatnya berdiri, Billy melihat Lexus menggeram penuh kemarahan. Lexus dalam tampilan serigala hitam, mengangkat harimau yang belum lama disantapnya.
Dia melemparkan tubuh harimau tanpa nyawa itu ke arah Billy. Sebuah cahaya berwarna biru dalam bentuk tembakan terpancar dari mata Billy. Tubuh harimau itu hancur menjadi serpihan kecil saat cahaya Billy mengenainya.
Kekuatan yang diberikan oleh Catalina memang luar biasa. Beruntung gadis itu tidak menolak ketika Billy menciumnya. Tanpa Catalina sadari, Billy mendapatkan kekuatan besar dari ciuman yang dia lakukan.
Perlawanan Billy membuat Lexus semakin marah. Dia berusaha terus menyerang. Billy menangkis semua serangan yang Lexus lakukan. Tanpa berusaha menyerang balik.
"Berhenti Lexus! Semua yang kita lakukan ini tidak berguna. Musuh werewolf akan tertawa jika melihat kita saling menyerang." Billy berusaha menenangkan Lexus.
"Aku tidak peduli! Aku hanya ingin kau mati."
"Lexus, aku telah menemukan mate yang diramalkan lima ratus tahun lalu. Kita akan mengakhiri konflik ini. Aku akan segera dinobatkan menjadi raja alpha."
Tiba-tiba Lexus terdiam. Dia teringat isi ramalan itu. Billy akan menjadi raja alpha jika menemukan matenya. Jika dia tidak bisa menghabisi Billy, maka dia bisa menghabisi matenya.
Sebuah rencana muncul di kepala Lexus. Dia akan membuat mate Billy mati. Ramalan itu mengatakan bahwa mate Billy bukanlah wanita biasa. Lexus akan mencari tahu di mana mate yang telah ditakdirkan untuk Billy.
Lexus memutar tubuh. Masih dalam sosok serigala, Lexus melompat ke arah berlawan. Melesat dan menghilang dibalik pepohonan besar. Billy heran dengan gerakan Lexus yang tiba-tiba menjauh.
Dia melompat turun dari batang pohon. Mendarat di tanah dan kembali berubah dalam wujud manusia. Tidak menghiraukan kepergian Lexus, Billy justru teringat Catalina.
Ramalan itu mengatakan bahwa mate yang ditakdirkan untuknya adalah makhluk dari dalam air. Namun yang dia temukan, Catalina hanyalah wanita biasa. Mungkinkah Catalina bukan mate yang dia cari? Tampaknya Billy harus berada di sekitar Catalina untuk tahu siapa wanita itu sebenarnya.
Billy memejamkan mata. Dengan telepati dia menyampaikan pesan kepada kawanannya. Mengabarkan bahwa dirinya telah selamat. Dia akan kembali menemui mereka segera. Billy mengubah sosoknya menjadi serigala berbulu putih. Dengan kecepatan tinggi dia kembali menuju kastil tempat tinggalnya.
Di dalam kastil, seekor serigala tua sudah menanti. Dia bisa melihat semua yang terjadi pada Billy. Waktunya membuka rahasia besar yang belum pernah Billy ketahui selama ini. Seluruh kawanan werewolf yang tinggal di hutan alaska berbahagia karena calon raja alpha mereka telah kembali.