Bab 4 Adik Jalang Dan Pria Bajingan
Bab 4 Adik Jalang Dan Pria Bajingan
Kedatangan Yin Ruoyun mengejutkan Xiang Chen, lalu melepaskan pegangan di bahu Yin Xiaoxiao, menoleh melihat ke arah Yin Ruoyun dengan canggung.
Yin Ruoyun merasa kesal, merangkul tangan Xiang Chen, dan mendekatkan tubuhnya ke tangan Xiang Chen, menatap Yin Xiaoxiao lalu berkata: "Kakak, apakah kamu harus merebut tunanganku? Jika kamu memang ingin menikah, bagaimana kalau aku akan meminta ibu mencarikan pasangan yang cocok untukmu? Aku mohon padamu, jangan merusak hubunganku dengan Xiang Chen……"
Xiang Chen melihat Yin Ruoyun yang memohon seperti itu, dengan tubuhnya yang gemetar meleket di tangannya, hatinya merasa sedikit sakit, dia meraihnya membawa ke dalam pelukkannya.
Yin Xiaoxiao melebarkan matanya melihat apa yang terjadi di depannya, melihat dengan seksama seluruh kejadian hari ini, yang menyakitinya agar dia memiliki alasan untuk memulai kehidupannya yang baru, bahkan kata manis yang diucapkan di depannya dia juga sudah tidak peduli.
"Ruoyun, jangan menangis." Xiang Chen mengulurkan tangannya menghapus air mata Yin Ruoyun, kata itu di ucapkan tanpa ragu: "Xiaoxiao bukan orang yang seperti itu, dia akan……"
"Aku tidak akan mengerti." Yin Xiaoxiao memotong perkataan Xiang Chen, dengan tatapan dingin melihat mereka berdua, dengan tenang berkata: "Aku tidak mengerti, hubungan kita selama 4 tahun, sejak tahun pertama aku masuk kuliah kita bersama, sampai tamat kuliah, aku pikir akan segera bertunangan denganmu, menikah denganmu, tapi sekarang kamu mengatakan padaku, bahwa calon tunanganmu, calon istrimu bukan aku, tapi adikku, maaf, aku tidak bisa memahaminya."
Xiang Chen melihat Yin Xiaoxiao dengan ekspresi terkejut, bahkan Yin Ruoyun juga bingung.
"Xiang Chen, selama 4 tahun di kuliah aku tidak pernah mengecewakanmu, tapi sekarang kamu memperlakukan ku seperti ini, atas dasar apa aku harus memahami kalian, mengapa aku harus merestui kalian?" Yin Xiaoxiao berkata sambil mengepalkan tangannya dengan kuat, menjaga dirinya tetap kuat, bahkan tidak berani mengedipkan mata, takut air matanya akan mengalir, dia seoarang perempuan, bagaimana mungkin semudah itu melepaskan hubungan yang sudah di jalaninya selama 4 tahun? "Jadi, jika kalian akan menikah, tidak perlu memberi tauku, juga tidak perlu mengundangku, aku tidak akan datang, acara pertunangan hari ini juga sebuah kesalahan."
Selesai mengatakannya, Yin Xiaoxiao jalan melewati mereka, melangkah dengan tegas menuju pintu keluar, tidak ada yang tau, ketika melewati tubuh Xiang Chen, air matanya sudah mengalir keluar……
Pandangannya buram, Yin Xiaoxiao berjalan ke depan tanpa melihat dengan jelas, kemudian berhenti, mengulurkan tangannya memutar gagang pintu pintu kamar, beruntung, pintunya terbuka.
Tanpa ragu Yin Xiaoxiao masuk ke dalam, tapi tidak masuk ke ruangannya, hanya berjongkok di belakang pintu lalu menangis, pada saat ini dia benar-benar membutuhkan sebuah tempat untuk mengeluarkan semua kepedihannya, kalau tidak dia takut, dia akan hilang kendali!
Dia tidak pernah berpikir suatu hari hidupnya akan seperti ini, sejak kecil sampai sekarang, dia adalah anak yang tidak memiliki ibu, kemudian ayahnya pulang membawa seorang wanita dan putra, tidak lama kemudian dia memiliki adik perempuan dan laki-laki, dalam sesaat dia menjadi orang asing di keluarganya, dia berpikir hubungan yang dijalani begitu murni dan tulus ini, sekarang di hancurkan oleh Xiang Chen……
Air matanya jatuh ke lengannya, lalu jatuh ke bawah karpet yang tebal, kemudian hilang tak terlihat, seperti kehidupan yang menyakitkan akan segera menghilang suatu hari.
"Siapa kamu?"
Sebuah suara terdengar dari dalam ruangan, itu suara pria, Yin Xiaoxiao terkejut, melihat wajah pria itu dengan terkejut, butuh waktu yang lama baru dia tersadar.
Di hotel Shisanyue, kamar yang tidak di tinggal oleh tamu pada umumnya tidak akan di kunci, dia tau itu karena itu dia berani masuk ke sembarangan ruang, tapi sekarang dia melihat pria di depan yang hanya di tutupi handuk di bagian bawah tubuhnya dengan mata yang masih mengantuk, siapa dia?
Yin Xiaoxiao berdiri ingin berlari keluar, tapi karena gerakkannya begitu cepat, pasokan darah di otaknya tidak cukup sehingga membuatnya jatuh ke arah pria itu tanpa terkendali, bersamaan itu, tangannya meraih handur pria itu dan menampilkan bagian penting pria itu……