Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 1

Aku mengendarai mobil dan membawa putraku ke taman bermain anak di kompleks vila, pemandangan yang kulihat saat ini benar-benar membuatku sangat marah. Beberapa tetangga sedang mengerumuni Luna, wanita simpanan suamiku, semuanya memujinya, seolah dia adalah wanita yang sangat agung. Luna yang menggendong Aaron tampak tersenyum bangga, menikmati pujian mereka.

Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha menahan amarahku, lalu berjalan mendekati Luna. Para tetangga memandangku dengan tatapan sinis, seolah-olah aku adalah tamu yang tidak diundang yang mengganggu mereka. Mengabaikan tatapan mereka, aku langsung berjalan ke arah Luna.

Aku menarik kerah baju Aaron dan dengan dingin bertanya, "Kamu Aaron, kan, yang merundung putraku?"

Aksiku membuat Aaron ketakutan hingga menangis dengan keras. Luna langsung melindungi anaknya, menggenggam pergelangan tanganku, lalu berteriak, "Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menyerang anakku?"

Aku menatapnya dengan dingin dan dengan penuh kebencian berkata, "Kenapa? Karena putramu sudah merundung putraku! Kamu kira putramu yang berpura-pura jadi anak orang kaya di sini bisa menyembunyikan perbuatannya?"

Mendengar itu, wajah Luna langsung berubah sinis. "Kamu bilang putraku merundung putramu? Apa buktinya? Dasar orang miskin yang tidak tahu malu, jangan memfitnah orang di sini!"

Amarahku semakin membara mendengar ucapannya, tapi aku tahu bahwa aku tidak boleh kehilangan kendali.

Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri, lalu berkata, "Miskin? Lucu sekali! Apa kamu tahu kalau suamimu itu hanya menantu matrilokal di keluargaku? Selama ini, aku yang menanggung semua kebutuhannya! Kamulah wanita simpanan yang sebenarnya, membawa anak harammu ini dan berpura-pura jadi nyonya kaya di sini!"

Wajah Luna langsung berubah muram dan dengan marah dia membalas, "Kamu sembarangan! Suamiku adalah presdir di Grup Gugi, hartanya mencapai puluhan triliun. Bagaimana mungkin dia menjadi menantu matrilokal di keluargamu? Kamu pasti berbohong!"

Para tetangga yang mendengarkan semakin menunjukkan tatapan sinis, seolah mereka benar-benar membenciku. Di mata mereka, aku hanyalah orang miskin karena penampilanku yang biasa, tidak seperti gambaran mewah yang mereka bayangkan.

Masih menatap Luna, aku berkata, "Luna, kamu jangan asal bicara! Kamu kira dengan mengunggah beberapa foto pra-pernikahan, kamu bisa membuktikan bahwa kamu istrinya? Kamu kira dengan membawa anak haram ini, kamu bisa menutupi statusmu sebagai wanita simpanan? Aku beritahu kamu, kamu salah! Suamimu hanya beban bagi keluargaku, dan semua yang dia miliki adalah pemberianku! Sedangkan kamu hanyalah wanita simpanannya!"

Wajah Luna semakin gelap mendengar ucapanku. Dia tampak ingin membantah, tetapi aku langsung memotongnya.

Tiba-tiba, pengurus kompleks menghampiri kami dan menunjukku, "Amel, kamu membawa anakmu membuat kegaduhan di sini, mengganggu ketertiban kompleks. Sekarang, aku ingin memberikan pengumuman resmi kepadamu, mulai sekarang anakmu tidak diizinkan bermain di kompleks ini lagi!"

Aku menatapnya dengan marah, "Putraku dirundung di kompleks ini, kalian bukannya mengurusnya, malah membela pelaku dan melarang putraku bermain di sini!"

Dengan sinis pengurus itu menjawab, "Ibu Aaron adalah pemilik vila terhormat di sini, sedangkan putramu bukan siapa-siapa. Anakmu yang berasal dari keluarga seperti itu tidak pantas bermain di kompleks ini."

Kompleks vila ini milik keluargaku, dan aku adalah ketua dewan komisaris di perusahaan pengembang kompleks ini!

Amarahku semakin membara, dan dengan muak aku berkata, "Lebih baik kalian cari tahu siapa wanita simpanan yang sebenarnya! Jangan sampai kalian menyesal nanti!"

Setelah ucapanku, tiba-tiba ada tamparan keras mendarat di pipiku, membuat pipiku terasa sakit.

"Kamu hanyalah wanita miskin, berani-beraninya kamu berpura-pura menjadi istri suamiku, sungguh tidak tahu malu!" seru Luna dengan marah.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel