Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Part 9

Matahari bersinar cerah secerah hati Madame Alice yang sedang meringkuk dibalik selimut tebal milik nya bersama seorang lelaki muda itu. Beberapa kali Madame Alice tersenyum membayangkan permainan panas yang terjadi di antara mereka semalam. Ia kemudian bangun dari tidurnya menuju ke dalam kamar mandi dengan wajah yang masih bersemu merah.

"Ach... Pagi yang cerah, aku rasa berendam akan lebih sedikit memulih kan gairah tubuh ku kembali." gumam Madame Alice sembari tersenyum kecil.

"Ehhh... Hoaammm..." suara khas lelaki baru bangun tidur sayup-sayup terdengar dari balik selimut hangat.

"Oh, Morning, Honey. Kau sudah bangun? Tidur mu semalam nyenyak sekali." sapa Madame Alice pada Ralph yang masih sedikit bingung dengan sosok yang ia lihat didepan matanya.

Seketika itu juga Ralph terbelalak kaget melihat pemandangan di sekitarnya. Ia ingat dan sadar betul bahwa kamar di penthouse nya tidak ada yang memiliki wallpaper pink bermotif bunga-bunga seperti sekarang ini.

"Kauuuu..? Apa yang kau lakukan padaku wanita sialan?" amarah Ralph seketika itu juga meledak bagai boom atom Hiroshima dan Nagasaki.

"Came on, keep calm, Dude! Apa kau tak ingat percintaan panas kita semalam, hem?" ucap Madame Alice mendekati Ralph dengan genitnya

"Jauh kan tubuh mu dari ku! Jangan mendekat! Atau--" ucap Ralph terputus.

"Atau apa, Ralph!" tanya Madame Alice memotong ucapan Ralph cepat. "Kau mengancam ku, hem?" kekeh Madame Alice melihat ke arah wajah Ralph.

"Kau lupa dengan negosiasi kita? Kau yang menyetujuinya, bukan?" lanjut Madame Alice sambil terus mendekat ke tempat tidur.

"Ohhh... Shit! Aku tak pernah menyetujui ide gila mu ini ma'am. Aku yakin kau sudah mencampur sesuatu ke dalam minuman ku semalam!" teriak Ralph sembari menjambak rambutnya dengan frustasi. Ia kemudian bangkit berdiri dengan keadaan tubuh yang masih polos tanpa menggunakan sehelai benang pun, menghadap ke arah Sang Mucikari dengan aura wajah mematikannya.

"Jika begitu! Cepat berikan data yang aku perlukan itu sekarang!" teriak Ralph lagi seraya mendekati Madame Alice dengan aura yang sungguh sangat menakutkan.

Madame Alice pun mundur selangkah demi selangkah. Ia benar-benar shock dengan roman wajah Ralph yang berubah garang seperti seorang monster di film-film.

"Ba..baiklah, aku akan memberi kan data-data yang kau minta tapi sebaiknya sekarang kau membersihkan diri dan pakai pakaian mu itu dulu." ucap Madame Alice berusaha menenang kan sambil menunjuk pakaian Ralph yang berada di atas sofa kamarnya.

Ralph pun dengan cepat memakai kembali seluruh pakaian yang semalam ia kena kan. Ia tak ingin kecolongan lagi dengan kelakuan licik Madame Alice jika harus mandi atau pun membersih kan dirinya. Madame Alice pun hanya bisa diam menelan salivanya melihat Ralph yang seperti orang ketinggalan kereta saat memakai pakaian. Wanita tua itu bahkan masih setia dengan baju handuk serta sepotong handuk putih kecil yang melekat ditubuh dan rambutnya. Tanpa menunggu Madame Alice berganti pakaian, Ralph menyeret wanita itu menuju ke ruang kerjanya melewati pintu penghubung yang berada disana.

"Tunggu apa lagi, heh? Cepat berikan padaku data-data perempuan yang malam itu berada dalam bilik Crazy Fantasy mu sekarang!" bentak Ralph pada Madame Alice.

Wanita paruh baya itu sebenarnya sudah mengatur siasat licik saat Ralph berada dalam kamar mandinya nanti. Ia akan menyuruh para tukang pukul untuk menghajar Ralph jika lelaki itu berani menganiaya dirinya. Akan tetapi Ralph yang dapat membaca kelicikan seorang Madame Alice, tak akan lagi tinggal diam setelah semalam ia kecolongan start hingga berakhir di ranjang panas Madame Alice.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel