Ringkasan
Cinta pada pandangan pertama itu bulshit, begitu bagi banyak orang. Tapi tidak bagi Denish Albi George, namun mampukah dia bersama cinta pertamanya itu ?Mawar Cantika DersonAku mencintai dia, bukan yang lain. bolehkah ku putar waktu agar penyesalan ini tidak ada di hidupku.Denish Albi George.Dia membuatku jatuh cinta saat pertama melihatnya.tapi bagaimana aku bisa bersamanya kalau aku sudah menyakitinya.Dr. David Dia tidak pernah mengatakan tidak suka padaku, atau pun menolak ku. Bahkan dia tidak keberatan saat aku melamarnya. menjadikan dia sebagai tunangan ku.Aku sangat mencintai dia...tapi apa dia juga mencintaiku..??
1 :: Perkenalan ::
Mawar mengecek dirinya sendiri di depan cermin. Ya...,hari ini dia ada undangan untuk ulang tahun salah satu teman kampus nya dulu, Rachel Goerge. Rachel adalah anak konglomerat ternama di Indonesia. Jadi pasti banyak orang-orang hebat disana pikir Mawar.
Mawar menggunakan dress merah selutut dan rambut yang disanggulnya asal-asalan tapi tetap manis menurutnya.
Semoga pesta ini sebanding dengan harga dress yang baru debeli nya ini. Ya, meskipun Mawar anak dari salah satu pengusaha yang sukses tapi dia hidup mandiri. Bahkan mobil dan apartement nya sekarang hasil dari dia kerja selama tiga tahun ini. Dia tidak mau tinggal dirumah karena merasa ingin mandiri. Tapi dia tetap pulang jika dia mau. Dan itu setiap minggu, jika tidak mama nya akan memarahinya dikantornya.
Mawar tersenyum penuh semangat melihat dandanannya sendiri. Sebentar lagi dia akan dijemput sahabatnya Alya. Jadi dia akan menunggu Alya diloby saja.
**********
"Al, mewah banget ya ballroom ini. Gila aja, pasti si Rachel nih yang langsung turun tangan ngedesain ruangan ini, dia kan kreatif. Apalagi kalau diingat dia punya EO sendiri".
"Iya loe bener Mawar, ini ballroom udah kayak istana kerajaan. Tapi loe katrok deh, masak anak pengusaha kaya kayak loe gak pernah lihat yang beginian. Kalau gue yang rakyat biasa sih wajar".
"Heh kutu, jangan bawa-bawa status sosial dong. Loe kan tau sendiri, gue gak suka banget sama pesta. Kalau bukan Rachel gue mah ogah kesini".
"Iya juga sih, loe kan putri es". Alya menyengir lebar.
"Maksud loe ?"
"Iya loe itu bawelnya sama gue doang, sama yang lain coba. Jangankan ngobrol, senyum aja susahnya minta ampun".
"Is gak asik loe." Mawar cemberut kepada Alya, lalu mereka melihat kesana kemari mencari sosok Rachel yang berulang tahun dan yang punya hajatan tepatnya.
"MAWAR....ALYA......," Rachel memanggil dua teman nya itu yang sedang berdiri ditengah ballroom.
Rachel memeluk dua teman nya itu.
"Ih loe makin cantik aja ya Mawar, minder gue nih".
"Ouh...gitu, jadi Mawar aja yang cantik, gue enggak nih ?" Alya mencibir .
"Hahaha....loe juga cantik kok kutu." Rachel tertawa . "Eh, kemana kaca mata loe Al ?"
"Ya gue buka la, masa mau kondangan masih pake juga".
"Emang loe bisa liat jalan kalau buka kaca spion loe itu ?" Rachel bertanya menggoda kepada Alya.
"Iya bisa la, gue pakai softlens kali, dasar toge loe Rachel."
Sejak kuliah dulu memang mereka bertiga punya julukan masing-masing. Walaupun Rachel jarang bergabung bersama Mawar dan Alya namun dia tetap akrab dengan mereka. Bahkan Rachel tidak pernah tau kalau Mawar anak salah satu pengusaha kaya seperti papanya. Kutu alias Alya yang kutu buku. Toge alias Rachel yang pendek walaupun tetap imut-imut kalau kata Rachel. Dan putri es balok alias Mawar yang jarang sekali tersenyum kepada orang lain.
Mawar hanya bisa berekspresi wajah nya saat dia menari saja itupun jika Mawar menghayati tariannya.
"Rachel gue udah laper nih," Alya bereaksi sambil memegang perutnya.
"Ya sudah ayo kita makan, tapi gue kenalin dulu kalian sama keluarga dan calon tunangan gue."
"WHAT TUNANGAN." Alya dan Mawar serempak bertanya.
"Iya masih calon . mana mungkin gue tunangan gak ngundang kalian. Tiga hari lagi baru gue tunangan, kalian datang ya."
"Ya ampun loe buang-buang duit banget sih, bukannya sekalian aja acaranya. Is, kalo gue jadi bokap loe, gue coret nama loe dari kartu keluarga."
Alya mengomel sambil mereka berjalan menuju keluarga Rachel yang duduk di meja bundar berwarna putih. Mawar dan Rachel hanya senyum saja mendengar ocehan Alya.
"Ma...Pa....kenalin ini teman baikku yang cantik ini nama nya Mawar Cantika. Yang lucu ini nama nya Alya Septia." Mawar dan Alya mencium kedua tangan papa dan mamanya Rachel.
"Nah kalau yang ini kedua abang gue, ini yang pertama namanya Alex. Hati-hati sama dia, dia playboy," ujar Rachel sambil menunjuk salah satu pria dengan setelan kemeja biru dan jas hitam diluarnya.
"Kalau yang ini namanya Denish, kalau yang ini kalian tenang aja dia gak doyan perempuan," ujar Rachel lagi menunjuk lelaki yang memakai kemeja silver dan jas hitam serupa dengan alex dan papa mereka.
"Dan yang terakhir ini Gio, ini calon tunangan gue." Alya dan Mawar tersenyum kepada ketiga pria tampan itu. Tanpa Mawar sadari dia menunjuk muka Gio dan Gio tertawa.
"Apa kalian saling kenal ?" Rachel bertanya.
"Iya sayang, Mawar adalah teman aku waktu kita SMA dulu. Dia ketua osis yang galak." Mawar hanya diam menanggapi penjelasan Gio.
"Dunia memang sempit," ujar Alya.
"Rachel sepertinya teman kamu lapar, ayo bawa mereka makan dulu." Alex bersuara.
"Iya, iya, ini juga kita mau makan.
Ayo Al, Mawar. Kalian harus makan sebelum kita bermain games nanti."
"Games apa ?" Mawar bertanya.
"Lihat saja nanti," kata Rachel dengan senyum nya.
*******
Terdengar suara MC memenuhi ballroom setelah beberapa artis bernyanyi dipentas seperti nya MC memberi tahu kalau mereka yang ada di ballroom akan bermain games.
"Games ini cara bermainnya lampu ruangan dimatikan dan mereka harus mengambil clue dari dalam gelas berisi kertas-kertas yang diberikan pelayan kepada semua muda-mudi di ballroom ini. Setiap clue ada dua, berarti kedua orang yang mendapatkan harus kepanggung dan mereka harus melakukan tantangan itu bersama. Dan dari semua peserta Orang tua Rachel lah yang menunjuk siapa yang akan bermain games ini."
"Semua ide ini dari siapa ?"
"Dari mama ku, katanya biar acaraku lebih seru," kata Rachel menjawab Mawar.
"Kenapa yang muda saja yang bermain ?"
"Kasian kalau orang tua main juga, ntar kumat asam uratnya "
"Loe sama Gio gak ikut ?"
"Enggak dong Alya, kami hanya menikmati."
Semua muda-mudi di ballroom mengambil satu kertas digelas termasuk kedua kakak Rachel. Namun mereka belum boleh membuka kertas yang diambil sebelum mama dan papa Rachel memanggil atau menunjuk peserta.
Denish, Alex, Alya, Mawar, dan dua orang wanita dan lelaki yang ditunjuk mama dan papa Rachel.
Mereka naik ke panggung dan dalam hitungan ketiga mereka membuka kertas yang mereka pilih.
'SEKSI DANCE' Mawar membuka kertasnya dan terkejut melihat isinya, dia menelan berat ludahnya. Dance sih oke, tapi ada kata seksi didepannya ujar Mawar dalam hatinya.
"Oke sekarang silahkan satu persatu membaca apa isi kertas nya," ujar MC pertama.
"Lomba makan yang kalah harus menyumbang ke panti asuhan," ujar Alya.
"Ayo, tunjukan kertas yang isi nya sama dengan gadis ini," kata MC.
Lelaki yang ditunjuk mama dan papa tadi lah yang jadi rekan duel Alya. Yang setelah ditanya ternyata bernama Jordan, pria yang berkacamata sama seperti Alya.
Dua Alex
"Joget balon sampai balonnya pecah, tapi posisi balon harus pas diperut." Alex membacakan isi tantangannya.
Seperti begitu pas dan direncanakan pasangannya pun adalah wanita cantik yang tinggi dan langsing yang ditunjuk mama dan papanya. Wanita itu bernama Ruby.
Tiga Mawar, dia terdiam dan seperti enggan membaca tantangannya semoga saja bukan orang terakhir ini pasangannya semoga saja wanita. Mawar berdoa dalam hatinya.
"Seksi dance." Akhirnya kata itu keluar juga dari Mawar.
Pria yang bernama Denish itu menunjukan isi kertasnya dan Mawar tertunduk meratapi nasib.
Games dimulai
Alya peserta pertama menang melawan partner duelnya. Alya memang sangat beruntung pikir Mawar.
Alex juga sudah selesai dengan tantangannya. Bahkan dia sengaja menarik tubuh Ruby sangat dekat agar balon tersebut pecah. Aksi mereka menjadi lelucon yang seru untuk seluruh semua tamu.
Dan terakhir Mawar dan Denish, Mawar berjalan menghampiri Denish yang masih diam diposisinya dipanggung dan berbisik ditelinga denish.
"kamu diam saja dan hanya menatap kepadaku, biar aku saja yang melakukan ini. Ingat jangam sentuh apapun didiriku selain tangan atau pipiku". Mawar memberikan instruksi lalu berjalan kearah lelaki dibawah panggung untuk memutarkan lagu pilihannya. Musik tanggo adalah pilihannya karena dia memang ahli dengan tarian ini.
Mawar bergerak mengikuti hentakan dan irama musik , tangannya melambai indah tepat didepan dada Denish. Lalu melekukan tubuhnya seolah ingin mencium Denish. Kaki nya melenggang dan menghentak kelantai pentas, lalu tangannya menarik tangan denish
Dan mecium punggung tangan Denish. Irama musik terus membuat tubuh Mawar menari, sekarang dia menjadikan Denish sebagai tiang untuk nya menari, seolah dia sedang menari striptis. Tubuh Mawar seperti terbawa suasan dia merasa selalu ingin menggoda Denish dia juga ingin mencium bibir lelaki itu. Tapi dibuangnya jauh-jauh pikirannya itu.
Musik melambat menandakan akan usainya tariannya, Mawar mendekat kearah Denish diletakkannya tangannya diatas dada Denish, lalu Denis untuk pertama kali memegang lembut pipi Mawar. Tepat saat musik habis Mawar menjatuhkan kepalanya dibahu kanan Denish dan Denish menarik pinggul Mawar untuk rapat ke tubuhnya. Sehingga saat ini mereka tidak berjarak lagi.
Semua tamu dan keluarga rachel bertepuk tangan dan bersiul.
"Kalian serasi sekali," mama dan papa Rachel beserta Rachel juga Gio datang kepanggung dan membuat Mawar dan Denish kaget lalu menjauhkan tubuh mereka. Mawar terlihat gugup dan pipi nya merona. Serta Denish seakan tidak ingin melepaskan tangannya dari pinggul Mawar.
"DASAR MESUM," Rachel bersuara dan mama papa mereka tertawa.
Bersambung....