Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 9

Pada pukul tujuh lewat sepuluh menit di pagi hari, setelah Chen Mo sudah selesai mandi dan baru pulang dari luar untuk sarapan, ibunya Li Sufang pun menelepon.

"Xiao Mo, kamu segera naik taksi ke Bandara Han Yang, ikut dengan ibu untuk menghadiri pemakaman nenekmu!" Suara Li Sufang terdengar agak serak, jelas dia baru selesai menangis.

Setelah enam ratus tahun, Chen Mo mendengar suara ibunya lagi untuk pertama kalinya, terasa seolah-olah dia berada di dunia yang berbeda.

Setelah hening beberapa saat, Chen Mo berkata dengan lembut, "Ibu, aku akan segera pergi sekarang. Bu, ibu harus kuat ya dalam menghadapi masa berkabung ini!"

"Iya, ibu akan menunggumu di bandara, kamu cepat datang."

Setelah menutup telepon, Chen Mo mengunci pintu dan pergi, lalu menghentikan taksi di pinggir jalan, kemudian berkata pada sopirnya, "Pak, pergi ke Bandara Han Yang!"

Jarak antara Kota Wu Zhou dan Kota Han Yang adalah sekitar 200 kilometer, jika melaju melalui jalan tol, maka dibutuhkan sekitar dua jam untuk sampai ke sana.

Mendengar bahwa dia akan melakukan perjalanan jarak jauh, sopir gemuk itu sangat bersemangat, karena perjalanan kali ini bisa mengalahkan pendapatan daripada hanya mengangkut penumpang yang ada di dalam kota selama sepuluh hari.

Di dalam taksi, Chen Mo memejamkan mata dan merenung, dia terjebak dalam ingatannya.

Ibu Chen Mo bukanlah orang biasa, tetapi salah satu anggota keluarga dari enam keluarga super di Yan Jing, yaitu Keluarga Li.

Selama bertahun-tahun, Keluarga Li telah memiliki pengaruh yang mendalam di bidang militer ataupun politik. Kekuasaannya cukup besar untuk mempengaruhi keputusan masa depan Negara Hua Xia.

Namun, hubungan Li Sufang dengan keluarganya tidak baik, bahkan bisa dikatakan bermusuhan.

Pada saat itu, ayah Chen Mo, Chen Jingye dan Li Sufang adalah teman sekelas di masa kuliah, baru kemudian jatuh cinta dan pacaran. Tetapi karena kesenjangan identitas yang besar, hubungan ini ditentang oleh semua anggota Keluarga Li baik dari yang tua sampai yang muda, serta menjadi bahan tertawaan keluarga lain yang ada di Yan Jing.

Tapi Li Sufang memiliki kepribadian yang keras kepala. Dia bersikeras ingin menikahi Chen Jingye dan bahkan melarikan diri dari rumah serta memutuskan hubungan dengan keluarga.

Li Dongyang, kepala Keluarga Li, yang juga merupakan kakek Chen Mo, merasa sangat malu dan marah. Jadi dia mengatakan jika Li Sufang menikahi Chen Jingye, maka dia akan mengusirnya dari Keluarga Li.

Li Sufang merasa patah hati dan putus asa saat mengetahui bahwa ayahnya sangat kejam, tetapi dia tetap tidak gentar. Dia meninggalkan Yan Jing sendirian untuk menikahi Chen Jingye.

Keluarga Li pun melakukan apa yang telah mereka katakan. Pada hari pernikahan orang tua Chen Mo, Keluarga Li mengumumkan bahwa Li Sufang telah diusir dari Keluarga Li dan tidak ada lagi hubungannya dengan Keluarga Li. Keluarga Li juga dengan ketat memerintahkan pada semua anggota keluarga ataupun kerabat dari Keluarga Li, tidak ada yang boleh menghadiri pernikahan orang tua Chen Mo.

Sikap keras dari Keluarga Li menyebabkan tidak ada satu pun dari keluarga Li Sufang yang hadir pada hari pernikahannya. Pernikahan yang seharusnya terasa menggembirakan malah terasa luar biasa berat.

Setelah menikah, Li Sufang merasa kecewa dan marah terhadap Keluarga Li, jadi dia bertekad untuk mengembangkan kariernya sendiri agar Keluarga Li bisa mengagumi dirinya!

Bukan hanya Li Sufang yang terkena pukulan, tetapi sebagai seorang pria, Chen Jingye juga merasa sangat dipermalukan.

Untuk membuktikan bahwa Li Sufang tidak memilih pria yang salah, setelah lulus kuliah, dia menolak bantuan keluarganya. Dia datang ke sebuah kabupaten kecil yang bernama Kabupaten Feng Shan sendirian, dimulai dari staf kecil, lalu mengandalkan kemampuannya sendiri, selangkah demi selangkah, akhirnya menjadi wakil kepala.

Namun, betapa sulitnya jika ingin memanjat ke atas tanpa bergantung pada koneksi dan tidak mengandalkan latar belakang. Jadi meskipun Chen Jingye telah bekerja keras untuk sebagian besar hidupnya, dia hanya bisa berhenti di posisi wakil kepala dan tidak lagi mengalami kemajuan.

Sehingga setelah kecelakaan Li Sufang, dia mengandalkan anggur sepanjang hari untuk menghilangkan kesedihannya, terkena depresi, dan kemudian juga meninggal.

Oleh karena itu, yang menyebabkan kematian kedua orang tua Chen Mo di kehidupan masa lalu, Keluarga Li juga dapat dianggap sebagai salah satu pelakunya.

Kerenggangan hubungan antara Li Sufang dan Keluarga Li tidak mereda sampai Li Sufang mendirikan Mei Hua Grup dan berhasil memasuki pasaran.

Setelah dibujuk ibunya yang paling menyayanginya, yaitu nenek Chen Mo, Li Dongyang pun menyetujui untuk membiarkan Li Sufang dan Chen Mo menginjakkan kakinya ke rumah mereka. Li Sufang diizinkan mengunjungi ibunya setahun sekali.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel