Ringkasan
Kembali.Sinopsis: Sejak awal Raras memendam perasaan menyukai Birawa. Lelaki berumur matang tersebut juga menyukai dan mencintai Raras dan ingin lekas mempersunting wanita pujaannya biarpun mereka baru kenalan selama seminggu. Tetapi tidak tahu mengapa semakin hari hubungan mereka perlahan merenggang.Raras menjauh dari Birawa karena alasan tertentu. Raras selalu mendapatkan hasutan dari mbakyu-nya sendiri yaitu Kinan yang memburuk-burukkan Birawa mengatakan bukan lelaki baik untuk dirinya. 2 tahun sudah berlalu. Kinan memberikan surat undangan pernikahan dirinya kepada Raras dan yang mengejutkan nama mempelai lelaki adalah Birawa Bhagawanta, lelaki yang memperkenalkan kepadanya perasaan jatuh cinta pada pandangan pertama. Raras hanya tidak percaya bahwa mbakyu-nya sendiri menikah bersama lelaki berengsek yang katanya suka bergonta-ganti pasangan, sesuai apa perkataan Kinan beberapa tahun silam saat Raras masih menjalin kedekatan bersama Birawa. Ternyata Birawa menikahi Kinan karena mempunyai maksud tertentu, lelaki itu berubah lebih mengerikkan hanya kepada Raras seorang. Kejahatan Birawa semakin tampak nyata saat Raras dipaksa untuk tinggal satu rumah dengan Kinan yang sudah berumah tangga. Kehidupan Raras setelah itu berubah drastis, awal penderitaannya dimulai dari sana saat satu atap bersama Birawa. Birawa mulai mendesak Raras dengan perilakunya yang tegas dan kasar membawanya perlahan-lahan menjadi Isteri simpanan hanya untuk balas dendam atas kebodohan Raras sendiri.
PART 1
Raras duduk tepian kamarnya dalam keadaan termenung, air matanya menetes tiada henti sedari tadi. Tidak ada yang bisa menggambarkan perasaan terluka Raras sekarang, remasan tangannya semakin kuat meronyokkan surat undangan pernikahan Kinan dan Birawa.
Kecewa. Itu yang Raras rasakan sekarang. Bagaimana bisa Kinan menikah bersama Birawa yang katanya sendiri lelaki berengsek dan paling suka mendua terhadap pasangan, dan mengapa sekarang malah mereka berjodoh di Pelaminan. Bertepatan hari ini mereka sudah sah menjadi pasangan suami-isteri.
Raras kecewa dan terluka. Bukankah yang saling mengenal pertama kali adalah dia dan Birawa, tetapi kenapa malah mbayu-nya, Kinan. Raras mengusap leleham air matanya yang hampir setengah jam tidak berhenti, dan mencoba menenagkan diri sejenak. Seharusnya dia tidak menangisi mereka berdua, sebab Raras dan Birawa sudah lost kontak selama 2 tahun.
Hanya saja sampai sekarang masih membuatnya tidak percaya, tetapi tidak percaya itulah kenyataannya.
Raras menjauhi Birawa karena perkataan hinaan Kinan, tetapi tidak masalah. Raras bisa lebih tegar karena lelaki bukan hanya Birawa seorang, biarpun masih terbayang kepada lelaki berumur tiga puluh empat tahun itu akan kebaikan dan kelembutanya. Raras akan mencoba membuka hati untuk seorang lelaki yang pantas dan melupakan cinta kedua yang harus kandas.
"Nduk, kamu tidak mau menghadiri pernikahan mbakyu kamu?" Bapak-nya Ibrahim bertanya kepada Raras yang sedang berada di dalam kamar. Wanita itu mendadak terkejut karena suara Bapak-nya yang berada diluar kamar.
Raras segera keluar kamar dan menghampiri Ibrahim yang sudah rapi menggunakan pakaian seragam pernikahan Kinan dan Birawa. Pernikahan mereka dilaksanakan di gedung mewah dan tentu saja meriah. Kinan bakalan menjadi Ratu semalam, secara jelas Birawa adalah Pengusaha sukses dan Perusahaannya banyak mempunyai cabang diberbagai kota.
"Aku sedang tidak nyaman badan, Pak. Sampaikan salamku kepada mereka, dan ini hadiah dari aku untuk mbakyu." sembari Raras memberikan bingkisan kado kepada Ibrahim yang melihatnya sebentar.
"Yowes, bapak berangkat sekarang karena mau menjadi wali mbakyu kamu. Kamu istirahat saja dan jangan lupa minum obat." ujar Ibrahim mencium sayang kening Raras yang tersenyum dan lalu menyalami tangan keriput Ibrahim.
Raras mengantarkan Ibrahim menuju depan pintu. Bapaknya itu tidak dijemput menggunakan mobil melainkan naik kendaraan motor bututnya itu yang sudah dia cuci bersih sehingga tampak mengkilat.
Raras terpaksa harus berbohong kepada bapaknya sendiri. Sejujurnya dia bukan nyaman badan, melainkan hanya malas menghadiri pernikahan Kinan. Raras malas bertemu Ibu kandungnya yaitu Mariea. Ibunya Mariea saja tidak ingin bertemu dengannya, malah saat perpisahan bersama bapaknya, Ibunya memilih membawa Kinan bersamanya dan tidak mau membawanya juga.
Raras mengenang masa lalu merasa menyesal di umurnya yang ke delapan tahun meraung menangis serta merengek memohon ingin ikut bersama Ibu dan Kinan. Harusnya saat itu Raras bahagia bukan malah menangis cengeng bahwa tak ada lagi pertengkaran apalagi penghinaan masalah ekonomi. Raras bahagia hidup berdua bersama Ibrahim, hidup berdua membuatnya merasakan kenyamanan, aman dan tentram.
Ibrahim juga tidak pernah marah apalagi melarangnya mengenal lelaki dan beliau selalu terbuka dengan siapapun, itu yang membuat Raras menyukai hidup berdua bersama sang Bapak yang biarpun pekerjaannya sebagai montir. Raras merasa cukup untuk kebutuhan sehari-hari, karena mulai semenjak bekerja dari umur 18 tahun sudah belajar mandiri tidak ingin menyusahkan Ibrahim.
Raras sendiri sekarang sudah berhenti bekerja memilih istirahat dan membantu keperluan Ibrahim. Sudah satu bulanan Raras menganggur berhenti dari pekerjaannya yang lama sebagai pelayan karoke malam khusus pengantar minuman. Raras sudah menyerah dan hanya bertahan selama satu tahun lebih dua bulan, lantaran tidak tahan terus-terusan mendapat godaan para lelaki hidung belang. Mulai dari pelajar bahkan sudah mbah-mbah, dengan tak tahu malu mengajaknya menjadi pemandu karoke padahal itu bukanlah tugasnya.
Raras tidak memberikan alasan yang jelas kepada Ibrahim saat dirinya bersikeras memundurkan diri dari pekerjaan tersebut. Ibrahim hanya mendukung dan mengharapkan dirinya mendapatkan pekerjaan yang nyaman dan aman untuknya menjalani aktivitas. Raras juga mengharapkan itu terjadi sembari mengirimkan berkas lamaran ketempat pekerjaannya yang baru.
***