Bab 10. Kesempatan
Happy reading all.
Maaf telat up
Selama perjalanan hanya ada keheningan, masing masing sibuk dengan pemikiran nya sendiri. Entah apa yang mereka pikirkan yang jelas mereka berdua seperti orang yang tidak saling kenal, sampai akhirnya clara menyerah dan memberanikan diri memulai pembicaraan.
"Emmm ka gue boleh minta tolong ga? ucap clara sambil berusaha menetralkan degup jantungnya yang menggila.
Arka hanya menoleh sekilas dan kemudian mengangguk pertanda boleh.
*Huhh hanya di jawab dengan isyarat saja, apa salahnya sih berbicara dasar es balok eh tapi aku cinta hihihi*grutu clara namun malah tersenyum sendiri.
Sedangkan Arka merasa heran karena orang disebelahnya bukanya berbicara malah senyum senyum gak jelas.
"hemm" deheman Arka membuyarkan lamunan clara.
"Eh maaf, itu bisa antar gue ke mall gak? ada yang harus gue beli untuk beberapa hari kedepan " lanjut clara menjelaskan maksdunya.
"Oh" jawab Arka singkat.
*What hanya di jawab oh aja gitu, ah rasanya jadi gemes sendiri, gue pengen gigit tuh bibir biar mau bicara banyak*grutu clara lagi.
Tanpa banyak obrolan akhirnya mereka sampai di mall dan mereka bergegas turun. Clara yang memang ingin sedikit lebih lama bersama Arka akhirnya mencari cara agar Arka mau menemaninya sampe malam karena clara juga ingin bisa makan malam bersama.
Akhirnya ide cemerlang muncul di kepala clara, sambil tersenyum clara membuka ponselnya dan segera mengetik pesan untuk sahabatnya itu.
#Zian tolongin gue donk, lo suruh si Arka buat nemenin gue jalan jalan sama makan malam yach, gue pengen banget makan malam sama dia, kalo lo yang nyuruh kan dia pasti mau, terserah mau alesan apa yang penting gue terima beres. Isi pesan clara ke Zian. Ya mereka selalu menggunakan panggilan lo gue jika sudah tidak ada orang lain.
#Hemm. Isi balasan dari Zian.
*Dasar dua cowok laknut kalo ngomong irit banget, huh menyebalkan*gerutu clara.
Akhirnya clara masuk ke toko baju dan juga sepatu. Clara ke Indonesia memang sengaja tidak membawa banyak baju, karena dia paling malas jika harus ribet membawa kesana kemari sekaligus malas jika harus paking.
Arka yang sedang menunggu clara berbelanja hanya diam saja sambil terus memandangi kegiatan yang dilakukan clara, tanpa ada yang tau sebenarnya Arka sedikit menarik sudut bibirnya membentuk senyuman, ya meski hanya dia sendiri yang tau arti senyuman itu.
Clara yang masih asik memilih baju dan keperluan yang lain tidak tau jika Arka pergi keluar untuk menangkan telfon dari Zian. Ya setelah clara mengirim pesan akhirnya Zian menelfon arka.
#Assalamu'alaikum ada apa bos"suara Arka menyapa namun dengan nada yang tidak enak.
#Wa'alaikumussalam eh.. napa nada suara lo kek gitu ke gue? gak senang dapat telfon dari gue? tanya Zian disana sambil terkekeh geli.
#Bukan gitu, gue rasa jika lo telfon di jam segini ujung ujungnya pasti tidak enak"kata Arka yang sudah paham karena ini sudah jam tiga lewat dan sudah di pastikan Zian akan meminta yang aneh aneh sama dia.
#Hahaha ternyata lo cerdas juga, tau kalo gue emang butuh bantuan lo.
#Kebiasaan, cepat apa lagi yang harus gue lakuin? jangan bilang ada hubungannya lagi sama cewek lo"dengus Arka.
#Betul dan tepat sekali, gue mau minta lo temenin dia sampe dia puas berbelanja, terus lo temenin dia makan malam, gue gak bisa ada kerjaan darurat dari ayah, soal kerjaan lo bisa lo kerjakan besok saja, oke"kata Zian.
#Apa? gue makan malam sama cewek resek itu? eh maksud gue cewek lo? siapa yang jadi cowoknya kenapa malah gue yang harus temenin dia sih, ogah gue"tolak Arka dengan mantabnya.
#Yakin lo gak mau gue kasih tugas gampang itu? apa lo milih buat nemenin bunda sama ayah yang mau ke luar kota besok? selama seminggu? mau pilih yang mana? tanya Zian sekaligus mengancam Arka. Karena Zian tau Arka paling tidak mau jika harus pergi bersama ayah dan bundanya. Alasannya sih sepele karena merasa tidak enak dengan perlakuan ayah dan bunda Zian yang kelewat baik itu.
#Huft..... oke gue temenin cewek lo sampai makan malam, puas lo"jawab Arka pasrah.
#Siipp oke thanks "balas Zian dan langsung mematikan panggilannya.
*Nah kan gampang buat gue kalo cuma ngancam lo,, hehehe sorry ka bukanya gue tega tapi ini demi kebaikan lo nantinya*ucap Zian dalam hati.
Sementara Arka hanya bisa menggerutu tidak jelas dan merasa jengkel sama Zian, tapi dia bisa apa, ketimbang harus memilih menemani ayah dan bundanya Zian selama seminggu.
*Zian benar benar ngerjain gue kayaknya, tau aja kelemahan gue, sial*grutu Arka sambil masuk lagi ketoko untuk menemui clara.
Clara yang sudah selesai sejak tadi hanya duduk di sofa menunggu Arka. Setelah melihat arka masuk clara buru buru menghampiri arka dan mencoba mengajaknya makan malam bersama.
"Kenapa muka lo kusut gitu ka? " tanya clara yang heran melihat arka yang seperti orang menahan marah.
"Gara gara cowok lo" jawab arka. Clara yang mendengar jawaban Arka langsung tau pasti Zian sudah menyuruh Arka untuk nemenin dia dengan ancaman biar mau, dalam hati Clara tersenyum dan berkata*Yes*.
"Kenapa emang dia? apa dia bilang gak bisa nemenin makan malam?" pura pura tidak tau.
"Hemm dia bilang ada urusan yang dikasih sama ayahnya" jawab Arka kali ini dengan perkataan yang lumayan panjang.
"Nah kebiasaan dech, udah aku sempetin kesini juga masih susah diajak makan malam, padahal hanya makan malam saja, apa susahnya sih" pura pura sedih dan kecewa, padahal dalam hati tersenyum.
Arka yang melihat wakah Clara berubah sendu merasa kasihan dan tidak enak, dalam hatinya ada rasa sakit ketika melihat Clara bersedih seperti itu.
"Ya sudah makan malam sama gue saja, gue bakal temenin lo buat makan malam dan juga jalan jalan melihat kota ini waktu malam hari, gimana? " Arka menawarkan diri dengan nada yang lebih bersahabat tidak seperti tadi.
"Beneran lo mau temenin gue? lo gak bohong kan? janji kan? " tanya clara dengan wajah yang berbinar dan sudah hilang wajah sendunya.
"Iya gue bakalan temenin lo hari ini sampai lo puas, kebetulan gue free hari ini" jawab Arka meyakinkan.
"Yeee trimakasih Arka" ucap clara dengan wajah yang menggemaskan dan nada yang sangat halus.
*Ah sial kenapa kelihatan menggemaskan sih dengan wajah begitu, eh kenapa sama gue*batin Arka mulai tidak jelas
...
*Yess berhasil, thanks Zian berkat lo gue bisa menghabiskan banyak waktu sama Arka*batin clara.
